+Kasar itu senang berubah+

443 95 32
                                    

Kasar itu senang berbeda. Ia tidak tahan jika harus dikekang dengan segala peraturan yang tidak masuk akal.
Kasar senang taat peraturan. Tapi beda lagi dengan peraturan yang sangat bertolak belakang dengan asas "logis"nya.
Seperti pemilihan jurusan kali ini.

"Kriteria Jurusan Hati"

●Berumur diatas 170 tahun
●Nilai sesuai standar Jurusan Hati
●Berasal dari keturunan Ras Terpuji.

Kasar mendecih. Mengapa? Apa rasnya tidak bisa membuat Hati lebih diperhatikan, dengan sifat kerasnya itu, bukankah Hati menjadi sedikit sulit untuk dilawan Jurusan lain?
Kasar tidak peduli, ia tetap mengisi formulir untuk masuk Kejuruan Hati, ia paham resikonya, tapi tindakannya baik kok! Ia ingin Hati menyatakan pendapat juga kepada Otak, agar Otak tidak melakukan tindakan di luar nalar.

Ohong menoleh pada Kasar, "Jurusan Otak masih menerima Ras Tercela kok!"
Kasar tidak menanggapi, kesal sekali rasanya. Tapi ia tetap tidak peduli, ia sudah bertekad. Pulang sekolah nanti ia ingin ke Perpustakaan untuk belajar dan juga konsultasi.

 Pulang sekolah nanti ia ingin ke Perpustakaan untuk belajar dan juga konsultasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kasar menghela napas panjang. Banyak sekali tindakan Otak yang membuat Manusia merugi. Itu karena Hati tidak pernah diperhitungkan kehadirannya. Dasar!
Kasar lalu memejamkan matanya sebentar, ia bergumam pelan. "Sekolah itu tempat yang cukup buruk bukan? Disini kita dilihat dari seberapa tinggi nilaimu, disini kita mengerti benar apa arti intimidasi, disini kita belajar juga dikejar."

"Kasar?"
Kasar menegakkan duduknya, "Ibu?" "Ibu ngapain di perpus?" tanya Kasar.
"Ayo pulang, ibu sama ayah mau tanya sesuatu ke kamu."
Kasar mengangguk, pasti Bu Curcol yang lapor ke ibu.

●●●

"Ayah kan udah bilang sama kamu, kalau ambil jurusan jangan nanggung-nanggung. Otak masih mau menerima Ras Tercela kok! Mengapa kamu harus memilih Jurusan Hati yang pemilih itu?"
Kasar tertegun, "Karena pendapat Hati tidak pernah dipedulikan sama sekali, dengan sikap Kasar, Kasar yakin pendapat Hati akan didengar."

"Mimpi kamu terlalu tinggi Kasar, sekarang lihat nilaimu!!" ucap ayah.
"Ayah senang kalau nilai Kasar karena hasil curang? Ayah ga suka nilai Kasar segitu karena Kasar bisa?" jawab Kasar tegas.

Ibu memukul meja keras, "Mimpi kamu tinggi Kasar, dan kamu terlalu kurang ajar terhadap orang tua!"

Kasar mendecih, "Memang mimpi Kasar sangatlah tidak mungkin, tapi maaf Kasar akan berkata tidak mungkin kalau ini benar-benar tidak terwujud setelah Kasar mencobanya." Kasar lalu mengambil tasnya dan berlalu dari rumah.

Jadi, mau kemana lagi kita setelah pulang sekolah?

Jadi, mau kemana lagi kita setelah pulang sekolah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


What Should We do After Returning from School?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang