Siang ini terasa lebih cerah daripada kemarin. Ditambah kerlap-kerlip gosip panas yang menghapus dahaga penasaran.
Bisa-bisa toko es krim ini leleh karena tidak tahan akan panasnya.Disinilah Cero duduk memangku dagu, setelah pembelajaran memuakkan tentang Kinerja Manusia dan Perasaan, ia pikir saat ini adalah waktu yang tepat untuk minum es krim dan mendengar kabar terbaru.
"Katanya, di kelas sebelah baru aja ada pertengkaran. Si Centil nuduh Kasar yang engga-engga. Ih... padahal dia dulu punya masalah yang sampai sekarang ga selesai-selesai" ucap Sindir.Cero hanya terdiam, menyimak. "Oh yang sama anak kelas kita ya? Sama Tuduh kan?" timpal teman Cero yang duduk di sebelah kanannya, sontak mata Cero tertuju padanya, memperhatikan dengan seksama.
Semua temannya mengangguk setuju. Lantas salah seorang dari mereka izin memesan menu lagi.
Sindir lalu memajukan badannya sedikit. Sepersekian detik kemudian, bibirnya mengeluarkan suara bisikan.
"Si Ramah kan mantannya Tuduh dulu, mungkin dia ngerasa canggung kita bicara seperti ini. Padahal dia yang putusin Tuduh. Memang gak tau malu dia, mentang-mentang Ras Terpuji." ucap Sindir serius."Kalian jangan bilang dia ya!" lanjut Sindir setelah melihat Ramah berjalan menuju meja mereka.
Arah rumah Cero dan Ramah sama, oleh karena itu mereka selalu berjalan bersama setiap pulang sekolah."Cero..." ucap Ramah hati-hati.
Cero menoleh, lalu tersenyum.
"Tadi Sindir cerita tentang aku ya?" tanya Ramah.Cero membuka mulutnya lalu menutupnya perlahan.
"Haduh. Gak apa-apa, lagian kamu gak ikut-ikutan." kata Ramah.
Cero menganggap Sindir tadi terlalu keterlaluan saat bercerita mengenai masa lalu Ramah.
Ia lalu membuka mulutnya kembali. Kalimat demi kalimat yang ia dengar tadi langsung meluncur deras dari bibirnya.
●○●
Esoknya, Cero dikejutkan oleh tangisan Ramah yang diikuti lirikan tajam Sindir. Sindir lalu menoleh sebentar pada Ramah dan berjalan cepat menuju Cero.
Para dayang-dayang Sindir sibuk membelai rambut Ramah dan menepuk-nepuk punggungnya.
Cero masih terdiam di pintu kelas. Ia lalu terkesiap saat Sindir mendorong bahu kanannya dengan sedikit keras.
"Kamu kenapa sih Cero? Bisa-bisanya fitnah aku. Padahal kamu yang mengawali topik hubungan Ramah sama Tuduh!" ujar Sindir yang diikuti seruan dayang-dayangnya.
Cero terdiam. Memang mereka melihat kejadian sepulang dari toko es krim? Atau Ramah yang penasaran dan memilih bertanya pada Sindir?
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should We do After Returning from School?
Short Story-selesai- [*bukan ff*] Pernakah kamu berpikir, jika sifat yang ada pada dirimu melalui berbagai macam proses. Seperti kamu, sifat-sifatmu juga bersekolah dan mengalami kejadian-kejadian yang tidak terduga. Pada saat kamu menginjak bangku persekolaha...