Haiiii... good morning 🌅🌅🌅
Selamat menunaikan ibadah puasa ya buat teman2 yg menjalankannya.
Padahal aku masih nunggu 500 readers doang tapi ga nambah2, sedih banget 😔
Tapi buat teman2 yg super setia, aku rela melanjutkan walaupun belum 500...
Happy reading ya 😘😘😘
🌷🌷🌷
Sydney, di musim gugur
Michaella menatap nanar hiruk pikuk pesawat di bandara Sydney dari balik kacamata hitamnya. Dia baru saja mendarat setelah kurang lebih 7 jam berada di angkasa di dalam pesawat Qantas yang membawanya dari Jakarta.
Bukannya bergegas mencari taksi menuju hotel, Michaella malah melamun memandangi pesawat-pesawat yang sedang membongkar muatan di lapangan dari balik kaca ruang tunggu.
Kemarin itu ketika minta liburan ke Papanya, kenapa dia pilih kota ini ya? pikirnya bingung.
Kemarin itu pikirannya sedang ada dimana sih?
Mungkin masih nyangkut di masa lalu, ejek otak pintarnya itu.
Sialan! Michaella jadi menyesal datang ke Sydney. Rasanya pengen balik pulang tapi kok malu ya? Kenapa dia nggak pergi ke negara lain aja ya?
Michaella tidak akan siap menerima ledekan dari Claire dan Edzhar yang selama 5 tahun ini menjulukinya 'Si Ratu Gagal Move-On'. Sialan banget emang yang dua itu!
Ditendangnya jendela kaca di depannya dengan kesal. Sialan!!! jeritnya dalam hati. Bukan cuma kakinya yang sakit tapi hatinya juga masih sakit!
Sydney... Sydney... Sydney... nama kota itu terus yang mangkal di otaknya selama 5 tahun terakhir ini!
Dia lagi... dia lagi...
Michaella mendesah kesal. Claire sering menyindirnya dengan ucapan, "Nggak ada cowok lain ya, La? Kenapa cinta lo mentok di dia terus sih?"
Atau ucapan Edzhar yang lebih sarkastik. "Cinta lo salah tempat, La! Mau gue kenalin sama temen-temen gue?"
Sekesal apapun Michaella pada kedua sepupunya, tapi hanya mereka berdua yang tahu rahasia hatinya. Hanya mereka berdua juga tempatnya mengadu, setiap kali Bunda Olivia menceritakan soal pria itu ketika arisan Keluarga Besar The Angels tiba.
See... bahkan Michaella tidak berani menyebutkan nama pria itu karena ketika nama pria itu muncul, sederet autobiografinya akan mengalir lancar dalam otak Michaella.
Michaella pernah menangis selama dua hari dan merecoki Edzhar untuk menyelamatkan Blackberrynya karena foto pria itu ada di dalamnya. Ketika berhasil, Michaella langsung mencetak foto pria itu seukuran dompetnya dan menyimpannya rapat-rapat hingga hari ini.
Jadi seperti kata Claire tempo hari, "Buang foto itu, La supaya kamu bisa move-on!"
Michaella tidak pernah tega membuangnya karena foto itu sudah melekat dan menjadi bagian dari dirinya selama ini.
"Gue nggak bisa, Re! Gue seperti sudah menikah dengan foto itu!"
"Nikah sama orangnya, BODOH! Bukan sama fotonya!" teriak Claire waktu itu. Edzhar hanya geleng-geleng kepala.
"Tapi orangnya kan sudah punya istri, Re!"
"Makanya jangan jatuh cinta sama suami orang!" tukas Edzhar dengan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MICHAELLA - LOVE IN SYDNEY (END)
RomanceSUDAH TERBIT DI PLAYSTORE https://play.google.com/store/books/details?id=AF6zDwAAQBAJ THE FLOWERS SERIES Book # 3 18+++ Michaella Adijaya tidak pernah menyangka kalau cinta pertamanya berakhir menyakitkan. Di hari dia jatuh cinta, pria itu menikah d...