16. Semua Demi Michaella

5.6K 681 152
                                    

Haiii ... selamat sore ... 🥴🥴🥴

Aku berusaha menepati janji ya teman2 walaupun spt emot di atas, migren mendadak dtg hanya krn matahari terlalu terik dan aku keluar rumah tanpa payung ... duh memalukan ya ... 🙄😓

Eniwei ... kita balik aja ke Levi dan Ella ya ... 😍😍😍

Eitttsss ... vote dulu dong ... 😊

Happy reading 💖💖💖

🌹🌹🌹

Levi meringis kesakitan melihat wajahnya yang lebam dan berdarah. Belum lagi bagian tubuhnya yang lain. Sialan si Edzhar! desisnya kesal. Bahkan Colin juga tega menendang rusuknya. Dengan menurunkan gengsinya, Levi angkat tangan setelah Colin selesai dengannya. Bukannya dia tidak sanggup melawan Hanniel tapi dia masih ingin menjaga keutuhan tulang-tulang di tubuhnya.

Dia harus bisa berdiri tegak untuk mengejar Michaella.

Levi kembali meringis dan berkaca di dalam kamar mandi. Semalam Hanniel yang membawanya ke rumah Keluarga Adijaya dan memapahkan ke kamar Michaella. Olivia datang dengan sekotak P3K dan mulai mengobati luka-luka di wajahnya. Ben dan Olivia memang ikut mengantarnya ke rumah Bima agar Levi bisa menginap di sana.

"Nggak apa-apa kok kalo Aunty pengen bilang kasihan sama Levi. Levi nggak akan marah deh!" ujar Levi ketika melihat gelagat Olivia yang ingin bicara.

"Geer banget! Aunty cuma pengen bilang kalo kamu mendadak bloon sejak ditinggal Sarah. Aunty jadi nggak kenal kamu deh."

Levi terdiam. Kenapa juga harus balik lagi ke Sarah? keluhnya. Jangan sampe Aunty ngomongin si Anita!

"Kenapa sih kamu harus terlibat dengan perempuan-perempuan seperti si Anita itu?"

Tuh kan ... Aunty emang kadang seperti peramal! Levi hanya bisa terdiam.

"Emang kebutuhan seksual itu perlu banget ya sampe harus sama perempuan begitu? Perempuan yang suka gonta-ganti pasangan, yang kadang lupa pakai pengaman dan bisa aja lho ... nyebar penyakit!"

Levi jadi bergidik mendengarnya, apalagi ketika tangan Olivia berhenti menekan lukanya dan malah menatap tajam wajah Levi.

"Besok kamu periksa ke rumah sakit ya! Cek semua itu aset kamu itu, jangan sampe ada bibit penyakit yang nempel. Ntar malah nular ke Ella lagi ..." Olivia mencibir sebal.

"Ihhh ... Aunty, apaan sih! Levi selalu pake pengaman kok!"

"Pengaman bisa bocor ya! Lagian kamu tuh ... hobi banget seks bebas begitu!" bentak Olivia sambil menekan luka di pelipis Levi dengan kapas.

"Owww ... sakit, Aunty!" teriak Levi.

"Jangan coba-coba si Anita itu datengin kamu trus bilang kalo dia hamil ya, Lev!" sergah Olivia lagi. "Bisa abis tuh perempuan Aunty bikin! Aunty ulekin cabe sekilo untuk diolesin ke vaginanya, biar kapok tuh perempuan!"

Levi langsung terhenyak mendengarnya. Sadesss!!!

"Dan kalo itu terjadi, kamu bisa say goodbye sama Ella!"

"Jangan dong, Aunty. Levi nggak bisa hidup tanpa Ella. Please ..." Levi langsung memeluk pinggang Olivia dengan erat.

"Udah untung burung kamu nggak Aunty cabein juga! Udah kayak cabe-cabean di Jakarta kamu tuh!"

Levi sungguh tidak mengerti apa yang dimaksud dengan cabe-cabean itu tapi dia tidak ingin bertanya. Cukup sudah mendengar ancaman cabe itu, sungguh mengerikan kedengarannya.

MICHAELLA - LOVE IN SYDNEY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang