6. I Win

4.6K 699 69
                                    

Haiii... selamat sore...
Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin... selamat Lebaran ya buat teman2 yang merayakan... 🙏

Saya janji mau update hari ini tapi maaf ya baru bisa sore ini soalnya dari tadi entah kenapa sinyal X* hilang timbul...

Anyway... hadiah Lebaran dari aku yaitu update 3 judul ceritaku. Ini yang pertama ya... 😊😊😊

Happy reading 🧡🧡🧡

🍁🍁🍁

Memasuki minggu kedua di rumah keluarga Naftali, Michaella mulai merasa mengurus 2 orang anak. Satu anak perempuan berumur 5 tahun bernama Kelsey Naftali dan seorang lagi pria berusia 30 tahun bernama Levi Naftali. Keduanya manja dan tidak mandiri.

Memang sih Levi tidak semanja anaknya karena dia selalu menjaga wibawanya di depan Michaella. Yang sangat menyebalkan adalah ketika Michaella menyodorkan bantuan tapi dengan sok gengsi Levi menolaknya dan pada akhirnya Michaella juga yang harus mengerjakannya.

Jadi sebenarnya bagaimana hidup si duda keren ini selama 4 tahun kemarin?

Lalu Pamela Naftali menyahut, "Aku yang mengurusnya sampai hal yang paling detil, kecuali urusannya di tempat tidur!"

Rasanya Michaella ingin tertawa terbahak-bahak mendengarnya tapi kemudian dia menjadi bungkam mendengar lanjutan ucapan Pamela. "Karena sekarang kau sudah mengurusnya sampai pada urusan celana dalamnya, minta saja dia menikahimu, El! Jadi dia tidak perlu repot-repot mencari perempuan untuk ditiduri!"

Bayangkan... Pamela mengatakan hal itu di depan wajah Levi sambil mencibir. Michaella langsung balik badan agar semua orang tidak perlu melihat rona merah di wajahnya. Sementara tawa Leo Naftali membahana di ruang makan mereka.

"Kau tidak perlu memikirkan apa yang dikatakan Mommyku tadi pagi," ucap Levi dengan sinis ketika meminta tolong Michaella mencarikan celana jeansnya untuk dipakai ke kantor.

"Ucapan yang mana, Mas?" tanya Michaella pura-pura tidak tahu.

"Hhmm... itu... Lupakan saja!" Levi mendengus kesal sambil berkacak pinggang menunggu Michaella mencarikan celana jeansnya di dalam lemari.

Kenapa tiba-tiba dia merasa kesal dengan sikap masa bodonya Michaella? Seakan-akan Michaella tidak peduli dengan ucapan Mamanya tadi pagi.

"Ucapan Mommymu tentang aku yang harus minta kau nikahi, Mas?" Michaella mengucapkannya dengan sangat jelas dan anehnya ucapan itu terasa tepat di telinga Levi.

"Ya ucapan yang itu. Jangan terlalu dibawa ke dalam hati dan jangan geer!"

Michaella menyerahkan celana jeans yang diminta Levi dan menepuk bahu Levi dengan senyum lebarnya. "Tenang saja, Mas. Bukan karena mengurusi celana dalammu, aku harus minta kau nikahi! Aku tidak serendah itu!"

Ucapan Michaella sangat telak memukul Levi.

"Lagipula kau bukan pria pertama yang kuurusi celana dalamnya!" Michaella melengos pergi meninggalkan Levi dengan membawa setumpuk pakaian kotor.

Dasar duda arogan menyebalkan, desis Michaella kesal.

🍁🍁🍁

Sekitar jam 4 sore Levi menelepon Michaella dan memberitahu bahwa malam ini adalah jatahnya untuk menjamu teman-temannya bermain poker di rumahnya.

Michaella baru tahu bahwa setiap Jumat malam, Levi dan keempat temannya selalu bermain poker secara bergiliran atau menonton football di televisi bila ada pertandingan saat itu.

MICHAELLA - LOVE IN SYDNEY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang