2. I'm Coming, Love!

5.2K 641 52
                                    

Haiii... selamat pagi...
Weekend kalian baca ceritaku aja ya... 😊😊😊

Happy reading... ❤❤❤

🌻🌻🌻


Michaella duduk melamun di sebuah kursi di dalam sebuah mal yang masih berada di daerah BCD-nya kota Sydney. Michaella bahkan tidak ingat nama mal yang dimasukinya. Maklum saja, dia bukan tipe gadis mal, dia lebih suka belanja online yang walaupun kadang-kadang barang yang dibeli tidak sesuai, tapi tidak masalah. Toh semua barang itu akan 'terdampar' di kamar Tini atau Bik Parni.

Sebenarnya sih seluruh perempuan dalam keluarga The Angels memang bukan perempuan mal, kecuali 'terpaksa'.

Contohnya, ketika Kak Carmen akan melahirkan di Montreal beberapa waktu yang lalu, Bunda beserta Mama belanja besar-besaran keperluan bayi. Tentu saja Michaella dan Claire harus ikut menyertai kedua wanita yang telah melahirkan mereka itu. Ujung-ujungnya sih, mereka berdua terdampar di sebuah kedai kopi sementara Bunda dan Mama terus belanja.

Itu cuma salah satu contoh dan masih banyak contoh yang lain yang kadang membuat Mamanya berpikir apakah Michaella benar-benar 100% anak perempuan atau jelmaan anak laki-laki.

Jadi seperti itu jugalah yang terjadi saat ini. Michaella merasa sangat bosan terkurung di dalam kamar hotel, lalu memilih untuk berjalan-jalan hingga terdampar di kursi ini sambil menikmati es krim rasa vanila.

Jujur saja selama semenit pertama suara isakan itu tidak mengganggu Michaella tapi sialnya di menit berikutnya, isakan itu membuat Michaella menoleh dan melihat seorang gadis kecil menangis di ujung kursi yang dia duduki.

"Hei..." panggil Michaella pelan. Anak itu menoleh dan menatap Michaella dengan mata yang berbinar.

Michaella menyukai anak-anak, apalagi sejak dia memiliki Hannah dan Hizkia, para keponakan kesayangannya. Dan entah ini sebuah kutukan yang menyenangkan dari Tuhan atau apalah itu, tapi setiap anak selalu terpikat padanya.

"Why are you crying? Do you want ice cream?" Michaella menyodorkan es krimnya.

Anak itu mendekat dan berniat untuk mengambil es krim yang disodorkan Michaella.

"If you want it, I can buy you one. You can't have this! This is mine!" Michaella tersenyum lebar sambil menunjuk gerai es krim di depannya.

Anak itu mengangguk senang dan mengulurkan tangannya ke arah Michaella.

Mereka kembali duduk setelah Michaella membelikan es krim yang sama seperti miliknya untuk gadis kecil itu.

"So, tell me. Why did you cry?"

"I'm lost!"

"What? How come? Where are your parents?"

"I don't know. My Daddy was busy with his stupid phone call from a stupid woman and he forgot about me!"

"So you made yourself... lost?" Michaella mengernyit, menebak jalan pikiran anak itu.

Anak itu tersenyum lebar. "Yes! But stupid me, I'm really lost!"

Michaella terpana melihat anak itu begitu santainya dan tidak merasa takut. "Aren't you afraid of me? I might kidnap you!"

Anak itu tertawa lagi dan menggeleng. "No way! An angel from heaven can never kidnap children!"

Wow... desis Michaella. Jadi sekarang aku berubah jadi malaikat sepertinya...

"I'm Michaella Adijaya, by the way. And you, sweety?"

MICHAELLA - LOVE IN SYDNEY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang