1.rezanda mahendra

196 15 11
                                    


Braak....

Siswa-siswi berlarian ke arah berlawanan dari arah kelas mereka.
Mereka semua tergesa-gesa.seperti sedang kebakaran jenggot pak mamat.

Braak..
(untuk yg kedua kalinya)

"hee luu!"
Seseorang yg dipanggil pun menoleh ke sumber suara
"apaan,cepetan nanti gu ketinggalan moment"
Katanya.
"eh ini ada apaan sih,pada lari-larian gitu.tumben amat lu pada suka olahraga"kata seorang lelaki bernama geger pudjiantoro.

"eh ger.initu bukan ajang olahraga.tapi kita semua mau lihat si cantik sonya lagi ngebully siswi"kata manusia tersebut
"udah ah lo lama,nanti keburu kelar momentnya.gue duluan ger."

Dalam sekali kedipan mata si geger,pria tadi telah hilang dalam pandangan.
"waah gile tuh bocah,dah kayak tante suzana aja larinya"kata geger.

Disamping geger berdiri seorang manusia yg hanya menonton aksi perdebatan dua makhluk tak kasat mata tersebut.
Dia rezanda mahendra.seseorang yg sangat irit bicara,bahkan irit senyum.
Kalo kata geger ,reza itu prasasti hidup.

Reza mempunyai dua orang sahabat,dan sialnya adalah geger pudjiantoro,dan aditya abdilah.

"ck..dia lagi,ga bosan apa dia ngebully setiap hari"akhirnya reza angkat suara.

"ayo za keburu main cakar-cakaran mereka nanti"ajak adit sambil menarik tangan geger.

"dit,lu apaan si main tarik-tarik aja tangan gue,doi gue aja belum pernah gue gandeng,nah elu main gandeng-gandeng aja"

"eh khilaf ger,emg lu punya doi ger?
Ckck.jangan kan doi nyamuk aja takut lihat muka lu"

Reza hanya menggelengkan kepala mendengar celotehan kedua sahabatnya,.
Matanyapun menangkap pemandangan yang tak enak dipandang mata.
Dikerumunan itu tidak sedikit yang memotret,bahkan mempublikasikan adegan tersebut.
Sungguh miris-bathin reza.

"bubar"
Hanya satu kata yg reza ucapkan tidak lupa dengan tatapan dinginya yang mampu membuat kicep semua orang,dan tanpa ba bi bu lagi,mereka pun langsung bubar dari kerumunan yang seperti sarang lebah tadi.
Waah mantap-bathin adit.

"kita laporkan kepada pak mamat saja.biar dia yang kasih hukuman buat sonya"ujar reza
Mereka bertiga pun berputar arah ke ruang bk,untuk memanggil guru killer tersebut.
Mengapa mereka berputar arah,alasanya sederhana.karna reza tidak mau berurusan dengan orang seperti sonya.mimpi buruk.



#bacotan author
Ini ada yang mau baca ga sih?
Segini dulu yah.

Babay...
Tertanda
Caca





Reason (Belum Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang