Part 5

541 69 1
                                    

Mino menatap Taehyung kaget dan menaikkan satu alisnya.

"Cuma ngedorong kecil nggak apa kali. Santai aja," Mino memberikan cengirannya.

"Lo pikir Yerin gerobak dorong? Cari masalah sama gue? Harus pake ngedorong cewek?" tanya Taehyung mengintimidasi.

"Ya nggak apa dong. Ngedorong cewek itu hal biasa." Mino tersenyum miring dengan pede-nya.

"Lo hidup di mana sih? Goa? Mana ada cowok yang ngedorong cewek kasar kayak gitu lo bilang biasa? Kalo gue ngedorong orang yang lo sayang gimana? Lo masih bisa bilang biasa?!" bentak Taehyung. Mino hanya diam saja menanggapi kata-kata yang dilontarkan Taehyung.

"Udah biarin aja Tae." Yerin memegang lengan Taehyung dan menariknya mundur.

"Sahabat gue lo apain tadi?" tanya Joy berdiri tepat di hadapan Mino.

"Sahabat?" Mino balik bertanya pada Joy.

"Iya, lo apain tadi?"

"Gue bukan sahabat lo?"

"Apa sih? Gue tanya lo bales tanya. Nggak nyambung lagi sama apa yang gue tanyain. Gue nggak suka liat lo sama Yerin. Lo itu tipe orang yang susah diajak bicara, main kasar. Lo tau nggak sih? Cewek itu paling benci kalo cowok main kasar. Satu lagi, kalo dia cuek dan nggak peduli lo, itu kode keras buat lo untuk ngejauh. Itu udah bukti kalo dia nggak nyaman sama lo. Life doesn't always go your way. Lo nggak bisa maksain kehendak seseorang," ceramah Joy panjang lebar.

"Makasih sarannya tapi gue nggak butuh saran lo." Mino memperkecil jarak antara dia dan Joy kemudian menatap sinis Joy.

"Eh nih anak dibilangin bandel bener. Ngajak berantem lo?!" Joy menantangnya dengan berkacak pinggang kemudian menaikkan kedua lengan bajunya.

"Stop! Gue nggak kenapa-napa kok. Serius." Yerin merentangkan kedua tangannya di antara Joy dan Mino lalu menarik Joy ke sebelahnya, membiarkan Mino melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Kamu gapapa kan?" tanya Taehyung khawatir.

Yerin mengangguk dan tersenyum tipis.

"Untung ada Yerin di sini. Kalau nggak lo udah mampus gue bogem." Taehyung memicingkan matanya ke arah Mino.

"Eh eh eh!" Yerin membelalakkan matanya ke arah Taehyung. Pasalnya Yerin tidak suka perkelahian, makanya ia melotot ke Taehyung.

"Enggak enggak beb, aku nggak sejahat itu kok hehe paling cuma aku gorok," kata Taehyung dengan tengilnya.

Pletak!

"Nggak usah pake kekerasan ya Tae, aku nggak suka." Yerin menjitak jidat Taehyung.

"Serius amat sih Yer? Becanda ih! Sakit tau! Ini tuh kekerasan namanya! Nih abu!" Taehyung menunjuk jidatnya.

"Kekerasan apaan? Ngejitak pake hati aku tuh." Yerin berjalan ke tempat duduknya lalu duduk. Taehyung mengikuti langkah Yerin kemudian ia memutar kursi kosong di depan Yerin dan mendudukinya.

"Serius pake hati?" Taehyung menopang dagunya lalu menatap langsung mata Yerin.

Deg!

"Engga, cuma asal ngomong aja biar kamu nggak marah." Yerin yang kaget dengan sikap Taehyung mulai salah tingkah.

"Gitu ya? From now on, kamu jangan deket-deket Mino. Aku nggak suka liatnya. Bukan karena aku posesif, tapi dianya yang berbahaya," kata Taehyung dengan nada kesal. Taehyung melipat kedua tangannya sambil menatap kosong lantai.

"Iya iya, aku nggak bakal deket-deket sama dia kok," kata Yerin. "Kamu cemburu?" lanjut Yerin sambil melihat Taehyung kemudian menerawang apa yang sedang ada dipikiran kekasihnya itu.

Why Would I Do Like ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang