Part 8

365 56 3
                                    

Yerin membuka pagar rumahnya lalu berjalan menuju pintu rumahnya, diikuti oleh Taehyung. Tiba-tiba pintu terbuka dan tampaklah sosok tak asing bagi Yerin. Tapi masih susah untuk dikenali.

"Yerin sayang? OH MY GOD! Kamu kok tambah putih aja sih? Mana pipi makin berisi. Kangennyaaa.." kata seorang wanita berusia kisaran 40-an dengan gaya rambut kekinian itu. Wanita tersebut memeluk Yerin.

Yerin berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.

"MAMA???" teriaknya histeris. Baru tersadar wanita di depannya adalah ibunya sendiri.

"Iya anakku. Masa kamu nggak inget sama mama sendiri? Tega kamu ya," kata Mama Yerin sambil mengunyel-unyel pipi anak tercintanya.

"Hehe. Habis mama nggak ngabarin kalo mau ke sini. Tiba-tiba aja udah ada di rumah. Siapa yang nggak bingung coba? Oh ya Ma, ini ada Taehyung." Yerin menoleh ke arah Taehyung.

"Halo Tante. Sudah lama nggak jumpa, Tante makin cantik." Taehyung membungkukkan badannya 90°.

"Halo sayang. Bisa aja kamu. Yerin nggak nakal kan selama tante nggak di sini?" Mama Yerin, Jung Haewon mengusap lembut kepala Taehyung.

"Tenang aja tan. Kalo Yerin nakal, aku cubit hidungnya."

"Idih." Yerin tertawa.

"Halo putri kesayangan papa. Sudah berapa lama papa nggak liat kamu nak." Papa Yerin melihat Yerin dengan tatapan penuh kasih sayang lalu memeluknya.

"PAPA HUEEE. KANGENNYA YERIN." Yerin membalas pelukan ayahnya sambil berlinang air mata.

"Selamat sore Om!" sapa Taehyung dengan tangan hormat.

"Sore juga. Untuk apa kamu kemari?" tanya papa Yerin kepada Taehyung.

"Seperti yang Om tahu, tak ada wanita dengan kepribadian elok seperti putri Om dan Tante, jika tidak ada Tante yang melahirkan dan Om yang mendidiknya dengan penuh kasih sayang. Untuk itu saya kemari dengan banyak rasa bangga dan penuh kehormatan mengatakan bahwa saya telah jatuh hati pada anak Om dan Tante," kata Taehyung dengan percaya diri.

"Haha, bisa aja kamu," kata Haewon sambil menepuk bahu Taehyung.

"Kamu mirip dengan diri saya dulu. Bolehlah jadi mantu," ucap Jung Seonho, papa Yerin.

"Amin, om."

"Tapi tunggu. Kamu pengen nikah sama putri saya, memang kerjaan kamu apa?" tanya Seonho antusias.

"Dokter bedah, Om. Saya bakal menjaga keutuhan organ dalam anak Om, terutama hatinya."

'Lulus SMA aja belom. Apalagi jadi dokter.' batin Yerin.

"Bisa aja kamu. Hahaha," tawa Seonho menggema di seluruh isi rumah.

"Udah deh Om, saya mau berhenti ngegombal aja. Nanti om jatuh cinta sama saya kan bahaya," ucap Taehyung dengan senyumannya.

"Enak aja kamu. Saya kan sudah punya istri."

Puak!

"Sa ae kecebong simbabwe." Yerin menepuk kedua pipi Taehyung hingga Taehyung tersentak.

"Ayo masuk, masuk," ajak Haewon. "Haduh kalian berdua pulang kok hujan-hujanan? Basah semua loh. Mandi terus ganti baju dulu gih," ucap Haewon pada Yerin.

"Iya maa. Bentar ya Tae." Yerin melangkahkan kakinya menuju lantai 2 rumahnya, bersiap mandi.

"Kamu juga Taehyung. Pinjem baju ke Baekhyun. Baru pulang juga dia. Lagi di kamar kayaknya ngebo tuh." Seonho menunjuk kamar Baekhyun dengan dagunya.

Why Would I Do Like ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang