"Halo Tante!" Sapa Taehyung sampai memberi hormat.
"Taehyung, hai juga sayang. Tumben udah pulang? Biasanya sampe jam setengah enaman kan?" Tanya Haewon.
"Iya Tan, ini Yerin mau bobok. Capek katanya."
"Habis ngapain kok capek?" Tanya Papa Yerin yang tiba-tiba memunculkan wajahnya dari balik sofa. Rupanya beliau sedang membaca koran.
"Banyak tugas, Yerin capek! Habis gini mau ujian kenaikan juga." Sahut Yerin yang melepaskan sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu. Ia berjalan menuju Mari anjingnya dan mengacak gemas bulunya yang gemol.
"Ayo masuk, Tae." ajak Haewon.
Memang orang tua Yerin santai kalau Taehyung datang ke rumahnya. Mereka tau, Taehyung adalah anak baik yang dapat dipercaya pasutri itu. Mereka sudah tahu bagaimana sifat Taehyung. Bahkan kedua orang tua Yerin dan Taehyung sudah bertemu. Bisa dibilang, keempatnya adalah sahabat waktu SMA. Mereka pun sempat tidak percaya dan menyangka, anak-anak mereka pacaran.
"Enggak usah repot-repot Tan. Mau ngapelin Mari aja, hehe," Ucap Taehyung dengan kedua sudut bibir yang terangkat. Ia lalu berjalan menuju Mari dan menggendongnya.
"ASTAGA." Yerin histeris, ia memegang kepalanya dengan kedua tangannya.
"Hah? Kenapa?!" Tanya Haewon kaget.
"Kenapa Rin??" Tanya Taehyung yang langsung melompat di hadapan Yerin, memegang kedua bahunya.
"Yerin lupaaa."
"Lupa apa?" Papa Yerin, Seonho ikut kebingungan melihat anaknya histeris.
"Taehyung habis gini lulus. Nggak bisa ketemu lagi dong," Yerin tersenyum kecut.
"Papa kira apa, Yer. Kan masih bisa ketemu. Heboh amat. Kayak jaman kita dulu ya, Ma." Seonho melihat Haewon sambil tersenyum.
"Iya." Haewon tersipu malu. Wanita itu tidak sadar dirinya tengah menggambar lingkarang kecil dengan tangannya di meja.
"Bhaks." Yerin terkikik geli melihat kelakuan kedua orang tuanya.
"Apanya nggak bisa ketemu. Bisa lah. Kan aku masih bisa ke rumahmu, nyamperin kamu di sekolah. Di mananya nggak bisa hm?" Kini balik Taehyung yang bertanya.
"Hm iya ya. Rada lola juga aku. Mau ikut ke atas nggak?" Tanya Yerin yang sudah ancang-ancang naik tangga.
"Ngapain?"
"Nemenin belajar hehe." Yerin tersenyum lugu memperlihatkan gigi-giginya yang rata.
"Iya, naik dulu sana. Bentar mau ngomong sama Mari." Rambut Yerin sudah hancur di doel-doel Taehyung terus daritadi.
"Okee. Mau mandi dulu, babay." Yerin melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Taehyung berjalan menghampiri Mari lagi, ia berjongkok lalu membisikkan kata-kata kepadanya.
Brak!
"Baekhyun yang tampan pulang!!" Teriak Baekhyun heboh, ia berjalan dengan alaynya. Berasa jalan di catwalk ya Baek?
"Gukgukgukgukguk!" Kata Taehyung membuat kedua orang tua Yerin dan Baekhyung yang baru pulang menatapnya aneh.
"Lo sehat Tae? Nggak ada masalah kan?" Tanya Baekhyun yang langsung mendalami tingkah Taehyung, ia menatap Taehyung prihatin.
"Bisikin apa itu?" Tanya Haewon yang memang kepo sejak awal Taehyung berjalan mendekati Mari.
"Ada deh, Tan. Cuma Taehyung dan Mari yang tau." Taehyung tersenyum misterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Would I Do Like ✔
Fanfiction[Completed] Jangan dikira saat pacaran, semua akan terasa indah dan baik-baik saja. Banyak cobaan yang harus dilalui bersama dan masalah akan terus datang. Sebagai pasangan yang nantinya akan ke jenjang lebih serius harus dapat melewati itu semua bu...