Soojin mendekat ke arah Yerin dan hendak menjambak rambutnya. Belum sempat Yerin berbicara.
BRAKK!!
Adegan mengerikan itu pun terhenti karena bunyi keras pintu yang dibanting seseorang. Mino dan Soojin terkejut dengan bunyi keras tersebut. Muncullah Taehyung dengan mata berapinya itu hendak menerkam Mino. Taehyung mulai mendekat lalu mencengkeram baju Mino dan melayangkan pukulan tepat di wajahnya.
BUGH!
Taehyung mengumpat.
"LO BODOH MINO! Sampe lo ngelakuin hal kayak gini itu gila! Goblok! Lo tau nggak ini lebih dari keterlaluan?!" Bentak Taehyung. Ia sudah memendam amarahnya itu sejak lama.
Soojin yang melihat kejadian itu terkejut hingga ia mengurungkan niatnya yang ingin menjambak Yerin. Dan menatap Taehyung speechless.
"Lo mau gue tonjok juga? Tolong keluar dari tempat ini dan lo akan selamat, Soojin." Taehyung memasang ekspresi dinginnya. Taehyung tau, dia tidak bisa kasar terhadap perempuan siapapun itu. Makanya ia hanya mengancam Soojin. Tetap ia tidak akan memukul atau menonjoknya. Ia yakin, Soojin akan menurutinya.
Soojin yang ketakutan dengan gaya bicara dan sikap Taehyung mulai menciut. Ia kemudian berjalan keluar dengan hentakan kesal.
Taehyung meraih tangan Yerin hendak mengajaknya keluar. Di luar sudah ada Joy yang menunggu.
"Haha, lo nggak tau Yerin jadi spesial di mata lo itu karena gue!" katanya sambil meringis kesakitan.
Rupanya Mino masih bisa berucap setelah mendapat pukulan keras dari Taehyung.
"Yerin, maaf aku telat dateng, kamu nggak apa-apa?" tanya Taehyung lembut, kemudian memeluk Yerin erat. "Jidatmu berdarah." Taehyung menyadari ada darah di dahi Yerin.
"Nggak apa. Maafin aku juga Tae, aku sempet marah sama kamu karena masalah ini." kata Yerin dengan agak terisak.
"Iya aku maafin. Kamu keluar dulu aja, di luar ada Joy. Ini urusanku dan Mino." kata Taehyung. Yerin mengangguk.
Tiba-tiba Joy masuk dan langsung menampar Mino, menendang tulang keringnya hingga ia merasa kesakitan.
"Sampah." Joy bergidik geli. Mino membelalakkan matanya. Joy kemudian berjalan ke arah Yerin.
"Kamu nggak kenapa-napa kan?" Joy berlari ke arah Yerin, berusaha menenangkan Yerin. "Apa ini coy? Berdarah.." katanya terkejut.
Joy mengumpat kasar. Banget.
"Lo jadi cowok BRENGSEK banget No! Gue BENCI lo!" Joy menendang tulang kering Mino lagi hingga ia meringis kesakitan. Ia kemudian membawa Yerin keluar rumah Mino. Setelah Yerin dan Joy keluar, barulah Taehyung menyahut perkataan Mino.
"Yang membuat dia spesial bukan lo! Lo kenal bagaimana Yerin kan? Kekasih lo di masa lalu. Dia yang udah ngasih lo terlalu banyak waktu, perhatian, dan kepercayaan. Dia yang telah mencintai lo saat lo belum layak menerimanya dan mempercayai lo saat lo belum layak mendapatkannya."
"Gue nggak layak?!" Mino memandang Taehyung geram.
"DENGERIN GUE DULU. Masa itu sudah berakhir. Lo berpikir lo adalah orang yang membuat Yerin menjadi spesial? SALAH BESAR! Ya, Yerin mungkin membuat lo ngerasa seperti itu ketika dia masih mencintai lo. Tapi sekarang? Dia berbeda. Jadi jangan heran waktu lo ngelihat Yerin berjalan ke arah lo - dan itu bukan untuk memberitahu bahwa lo adalah orang terhebat yang pernah dia temui. Dia istimewa BUKAN karena lo melainkan dirinya sendiri!! Kalau lo mau mencintai dia, cintai dia untuk siapa dia, bukan seperti apa yang lo inginkan! Gue mencintai Yerin untuk siapa dia dan lo nggak bisa maksa orang untuk ikut mau lo. Inget, kehidupan nggak selalu berjalan sesuai dengan kemauan lo, Mino. Gue sendiri pun nggak bisa memaksakan kehendak orang lain, kecuali kalau memang udah keterlaluan. Contohnya lo!" Mino terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Would I Do Like ✔
Fanfiction[Completed] Jangan dikira saat pacaran, semua akan terasa indah dan baik-baik saja. Banyak cobaan yang harus dilalui bersama dan masalah akan terus datang. Sebagai pasangan yang nantinya akan ke jenjang lebih serius harus dapat melewati itu semua bu...