Seberapa kali Canda mencari Pangeran di penjuru sekolah ia tetap tak menemukan Pangeran.
"Sebenernya dimana Pangeran," ia mengusap mukanya.
Ia sudah beberapa kali melewati kelas Pangeran tapi ia tak menemukan Pangeran sama sekali.
"Canda," panggil gadis itu.
"Iya Vel, kenapa?" Ia bertanya dengan wajah yang nampak gusar.
"Ayo masuk kelas bentar lagi bel," Veli sudah menarik tangan Canda.
"Tapi gue mau cari Pangeran dulu." Ia berusaha pergi mencari kekasihnya itu. "Nanti aja."
Perasaannya sudah tak karuan bahkan ia sampai tak fokus mengikuti pelajaran yang tengah berlangsung, ia hanya mekikirkan Pangeran seolah Cowok itu berada di otaknya yang muncul hanya Pangeran dan Pangeran.
———————————
"Lo udah siapin semuanya kan?"
"Udah dong, lo tenang aja semua beres kalo ditangan gue," ucap cowok itu yang sudah tersenyum-senyum sendiri.
"Hehh, kenapa lo yang senyum kan seharusnya gue yang bahagia, bangsat!"
"Selow anjing!"
"Emangnya lo yakin, cara ini gak bakal bikin dia sakit hati nanti dia frustasi terus mutilasi lo."
"Gak akan, biar sekalian kan gue mau putus terus...
———————————
Sudah saatnya pulang dan Canda masih belum menemukan Pangeran.
Gadis itu nampak berhenti dari berjalannya melihat nanar ke arah tepat di depan gerbang, kali ini dia mulai kehilangan akalnya ia sudah mengepalkan tangannya.
Disana Pangeran tepat di depan gerbang dia tengah membukakan mobilnya untuk perempuan, dan perumpuan itu Veli.
Mereka nampak melemparkan senyuman.
Apa-apaan ini, mereka mempermainkan perasaan Canda. Veli bilang dia hanya menuykai Pangeran dan ia tak berniat merebut Pangeran. Tapi apa sekarang?
Pangeran bilang tak akan menyukai Veli dan ia hanya akan menyukai Canda selamanya, hah bulsit bngst! heh ngapa gue ngegas:'(
Gadis itu berlari ia segera menuju parkiran, "Rafa, cepet anterin gue!"
"Hehh mau kemana lo?"
"Cepetan! Kalo gak gue jampak rambut lo!" Ancam gadis itu, ia manatap rafa dengan penuh acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Pangeran
Teen Fiction[PART COMPLITE] 3 Januari 2019 Kalo dimasukin perpus atau readinglist jangan lupa Vote dan Comennya:'} Sebuah rasa yang hadir tanpa permisi,yang hadir tanpa disadari Kebencian yang didasari rasa ingin memiliki yang membawa mereka dalam suatu kisah...