setelah berlari mengelilingi lapangan ia duduk di samping lapangan untuk mengistirahatkan dirinya
"aduhh,cape juga ternyata mana nih gerah banget" ucapnya sambil mengelap keringatnya
"bangun cepetan dan lo langsung masuk ke kelas sekarang juga"
"bentaran kek gue masih cape abis lari dari kenyataan nih"ucapnya dan dia langsung menidurkan tubuhnya di rumput
canda hanya melihat tingkah laku pangeran ia lebih memilih diam kalo masalah pangeran karena jika banyak bicara maka hanya akan menguras emosinya
"gausah liatin gue terus tar lo suka lagi gue gak mau tanggung jawab kalau lo suka sama gue"
"idihhh ogahh gue"
pangeran kemudian bangkit dari tidur di rumput itu dan langsung berdiri tepat didepan canda
"udah lo jangan boong gue tau ko kalo lo tuh sukakan sama gue"ucapnya sambil mencolek hidung canda
"amit-amit__mending lo cepet sana ke kelas"
"sama lo?"
"apaan?"
"ayo kita kekelas bareng tar gue anterin ke kelas lo"
"gue ada piket dan gue gak mau"
"pake alesan piket segala kalo suka ya ngomong aja gak usah malu-malu gitu deh"
"bacot"
kemudian canda langsung pergi meninggalkan pangeran yang masih terdiam
"resiko orang ganteng" ucapnya sambil membenarkan rambutnya dan langsung pergi dari lapangan menuju kelas
ia berjalan menyusuri lorong yang terlihat sepi karena bel masuk sudah sedaritadi
"Pangerr__an"
teriak seseorang dari arah belakang pangeran tak langsung berbalik melihat"kayanya gue kenal tu suara___ehh si manusa gandeng bae sia teh" (si manusia berisik aja lo)
dan yang memanggil pangeran adalalah sesosok makhluk hidup yang bernafas dan bergerak siapa lagi kalau bukan si lebay rafa dan rey
"sia diteang titadi tekatimu-timu(lo dicari daritadi gak ketemu-ketemu)__neng cape tau bang cari abang daritadi"
"Najiss"
"tong banyak cocot,cepet kita ke kelas"jelas rey
"iya bener iyeu teh gara-gara si pangeran ngajak ngobrol mulu"
"naon sia" ucapnya sambil menjitak kepala rafa
"aduhh abang rey tolongin atuh adikmu di jitak sama si pangeran"
"jangan kaya gitu lo pangeran sama kembaran gue,itumah kaga sakit gebukin aja terus yang kenceng"
"Sinting"
tawa pangeran dan rey pun menggema di lorong sekolah karena tidak ada siapapun kecuali mereka bertiga sedangkan rafa hanya bisa cemberut
akibat ulah sahabat dan kaka laknatnya yang selalu menjadikan rafa sebagai becandaan
tapi rafa tak sepenuhnya marah karena sebenarnya dia sangat bahagia mempunyai sahabat dan kaka seperti mereka
"hepp tong seri teing"(stop jangan ketawa mulu) ucap rey
"lo yang ketuk pintu sanah"ucap pangeran menunjuk rafa
"enak aja lo aja bang"
"yaudah biar adil gamsut"
akhirnya mereka gamsut untuk siapa yang akan menjadi tumbal alias yang mengetuk pintu kelasnya
"nah maneh nu eleh cepet ketuk"
"kaga mau yang ngajarnya pasut"
kalian ingetkan pasut alias pak sutono dia itu pembina osis dan merangkap menjadi guru matimatika di sekolah
"cepet"
mereka saling dorong dorongan karena kalo bukan seperti itu gaakan masuk-masuk dan bisa ditambah hukuman kalau ketauan anggota osis
gedebukkk
mereka jatuh tersungkur ke dalam kelas dan naasnya rafa berada paling bawah dan yang paling menderita diantara mereka semua
udah disuruh ngetuk pintu ditindih juga lengkap sudah penderitaan yang rafa rasakan hari ini
"ya allah nyeri pisan,hudang ageh hudang engap men (ya allah sakit banget,cepet bangun cepet sesak banget)"ucapnya sambil memukul-mukul tangannya ke lantai
seisi kelas tertawa sangat keras akibat kejadian istimewa hari ini dimana rafa sengsara hahaa:))
"kalian bertiga ini kenapa bisa jatuh dan kenapa telat"ucap pak sutono sambil menatap dengan tatapan mengintimidasi khasnya
"anu pasut__ehh maksudnya pak sutono tadi kita nungguin si pangeran godain ibu kantin dulu"ucap rafa
pangeran yang mendengarnyapun langsung menatap raka dengan penuh benci tapi yang ditatap seolah tak berdosa
"benar pangeran"
"bener pak,kan hobi pangeran godain mbak-mbak kantin supaya dapat makan geratis"sela rey
"tidak pak mereka berdusta,jangan percaya mereka tukang tipu"
"apahh kau berkata apa pangeran kita tukang tipu__ohh tidak-tidak kau bukan sahabat yang baik" ucap rey
seisi kelas tertawa terbahak-bahak yang melihat tingkah tiga most wanted sekolah yang suka banget ngelawak itu
"yaudah kalian duduk jika kalian telat lagi di mata pelajaran matimatika kalian tidak boleh ikut pelajaran saya"
"wahh asiktuh"celetuk rafa
"yaa asik tapi saya jamin nanti nilai matimatika di rapot kosong dan kalian tidak akan naik kelas"
"yahh gajadi asik pak kalo gitu"
__________________
Tbc
.
.
.
.
ceritanya gimana menurut kalian?
semoga suka ya sama chapter ini jangan lupa tekan bintang dan komen maaf jika typo dimana-manafolow my IG: Aeni_marifa
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Pangeran
Novela Juvenil[PART COMPLITE] 3 Januari 2019 Kalo dimasukin perpus atau readinglist jangan lupa Vote dan Comennya:'} Sebuah rasa yang hadir tanpa permisi,yang hadir tanpa disadari Kebencian yang didasari rasa ingin memiliki yang membawa mereka dalam suatu kisah...