- one -

8.6K 610 2
                                    

Seperti biasa, Neta berjalan dikoridor fakultasnya dengan tatapan lurus dan wajah datarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Seperti biasa, Neta berjalan dikoridor fakultasnya dengan tatapan lurus dan wajah datarnya. Semenjak kepindahan Renjun beberapa tahun lalu, ia menjadi gadis yang dingin dan irit bicara, bukan lagi Neta yang ramah dan murah senyum.

"Neta!!"

Neta membalikan badannya, menatap Jaemin yang sedang berlari kearahnya dengan datar.

"Kemana aja sih? Dicariin juga. Ayo, langsung ke lab aja." ucap Jaemin lalu menarik Neta.

Neta yang ditarik hanya mendengus kesal, sedangkan Jaemin yang berjalan didepannya masih saja mengomel tidak jelas.

Sesampainya di lab, ternyata teman sekelas mereka sudah berada disana semua dan hanya mereka berdua yang belum hadir, dosennya pun sudah ada disana juga.

"Maaf pak telat, tadi macet." Jaemin cengengesan dan langsung mengambil tempat yang kosong, begitupun dengan Neta.

"Kemana aja anjir sampe telat 10 menit?" tanya Yeji yang duduk disebelahnya.

"Macet, kan tadi Jaemin udah bilang." ucapnya dingin.

Yeji hanya mendengus pelan, harus ekstra sabar temenan sama Neta. Untung aja Neta kadang agak luluh kalo sama Yeji.

Neta kembali mendengarkan Dosennya yang sedang menjelaskan bagaimana nanti mereka mengerjakan apa yang disuruh. Hanya mendengarkan, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, gak bakal ada yang nyangkut diotaknya. Pikirannya masih kacau mikirin Renjun yang seminggu ini belum ngabarin dia.



====


"Lo kenapa sih?" tanya Yeji sambil mengaduk jus jeruknya.

Neta menggeleng dan menyuapkan makanannya ke mulut.

"Cerita aja, dipendem sendiri gak enak."

Neta diam tak menjawab, dia memilih meneruskan aktifitas makannya.

Kali ini mereka sedang berada dikantin fakultas ekonomi, menunggu Soobin, kekasih Yeji dan juga menunggu teman-teman Neta yang katanya akan makan dikantin yang sama.

"Yaudah deh kalo lu belum mau cerita, tapi kalo ada apa-apa bilang ya." final Yeji.

Neta lagi-lagi hanya mengangguk.

Tak lama kemudian Soobin datang bersama gerombolan Haechan yang berisiknya nauzubillah, Jeno yang notabennya murid fakultas ekonomi cuma bisa menutup wajahnya karena malu. Jangankan Jeno, Neta yang bukan anak fakultas ekonomi aja malu.

Haechan dan Sanha langsung duduk disisi kanan dan kiri Neta dan dengan kurang ajarnya Sanha meminum minuman milik Neta. Untung aja Neta lagi mode baik, jadi termaafkan.

"Kalian dari tadi?" tanya Siyeon.

"Lumayan sih, kan kita keluar duluan hehe." jawab Yeji.

Siyeon hanya mengangguk dan kembali mengobrol dengan Jeno yang sudah bermanja-manja disebelahnya, begitupun dengan Soobin dan Yeji.

"Seoyeon sama Jaemin mana?" tanya Neta.

"Seoyeon lagi nyelesaiin masalahnya sama Sunwoo, kalo Jaemin ngebucin sama Minjoo." jawab Hina sambil memakan roti yang tadi ia beli.

Kemudian mereka kembali dengan aktifitas masing-masing, entah itu pamer kemesraan seperti Jeno-Siyeon dan Soobin-Yeji ataupun diam bermain game seperti Haechan.

Neta hanya bisa menatap teman-temannya itu lalu menghela napas kasar. Entahlah, sepertinya dia benar-benar kacau hari ini.

"Gue capek," ucap Neta tiba-tiba yang membuat teman-temannya menatap ia bingung.

Lagi-lagi Neta menghela napas, "gue capek sama hubungan ini."

Yang lain masih diam, entah sengaja karena ingin mendengar keluhan Neta atau mereka belum konek dengan apa yang Neta ucapkan.

"Renjun dalam sebulan bisa dihitung pakai jari berapa kali dia ngabarin gue." lanjutnya.

"Mungkin Renjun sibuk, lu tau kan pendidikan di Cina sama di Indo itu beda? Maklumin aja lah." ucap Sanha yang disetujui Haechan.

"Lo pikir gue gak sibuk? Bulan depan gue harus tes ini itu, minggu depan aja udah ujian. Tapi gue selalu luangin waktu kok buat ngabarin Renjun."

"Sabar aja, tinggal setengah tahun lagi lu sama Renjun kayak gini, setelahnya kalian balik lagi kayak awal." ucap Jeno menenangkan.

Neta kembali diam, percuma juga dia mengeluh didepan Jeno, Haechan dan yang lainnya, pasti ujung-ujungnya mereka akan berkata seperti itu tanpa tau apa yang Neta rasakan beberapa bulan ini.




-[Distance]-








Haiii, sesuai janji yaa. Aku bikin sequel kisah lanjutan Renjun-Neta.

Selamat membacaa semuaa, maaf kalo ceritanya gak terlalu ngena atau gimana.


Target 20 like aku bakal update lagi. Jangan lupa klik bintang yaa.

[2] Distance✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang