"Wah, aku udah lama banget gak ke sini. Ternyata Indonesia masih sama ya."
Renjun memandang malas Shuhua. Jadi hari ini mereka kembali ke Indonesia karena pernikahan mereka akan diadakan dinegara kelahiran Renjun.
Ya, Renjun dan Shuhua menerima perjodohan ini dengan terpaksa. Bahkan Mami Renjun sudah meyakinkan putranya jika dia menolak semua akan baik-baik saja, namun Renjun tidak bisa karena ancaman sang nenek yang menolak untuk sembuh jika semuanya dibatalkan.
"Masuk Shuhua," ucap Mami Renjun seraya membukakan pagar.
Shuhua mengangguk, namun pandangannya beralih pada laki-laki yang sedang membukakan pagar untuk temannya.
"Sanha!" panggilnya.
Sanha dan juga ketiga temannya menoleh, mereka menatap Renjun dan Shuhua datar kemudian kembali mengobrol tanpa memperdulikan Renjun dan Shuhua yang masih menatap mereka.
"sANHAAA SAYANGGGKUU!"
Gak usah tanya siapa yang teriak:).
Pandangan Renjun dan Shuhua teralih pada rombongan gadis dan juga satu laki-laki yang baru saja datang. Hatinya mencolos saat melihat Neta yang duduk diam diatas motor yang Renjun yakini itu adalah Yonghee.
"Berisik sialan, ayo masuk." ucap Sanha.
"Nggak deh, gue mau curhat-curhat sama Yonghee. Sekalian ke makam Jinyoung, kangen pacarku soalnya. Bye~" tolak Neta kemudian menyuruh Yonghee melajukan motornya.
Teman-temannya mendelik kemudian melangkah masuk. Namun dengan cepat Seoyeon menahan Siyeon dan Hina yang ada dibelakangnya, dagunya menunjuk kearah Renjun yang masih berdiri memperhatikan mereka.
Siyeon tersenyum miring kemudian menghampiri Renjun dan Shuhua dengan menarik tangan Nancy, diikutin dengan Seoyeon dan Hina.
"Eh pulang ke Indo lo? Kirain betah karena dapet selingkuhan yang cantik." ucap Siyeon sinis.
"Cantikan Neta ah," celetuk Seoyeon.
"Cantik sih, tapi gak punya hati. Masa main rebut-rebut milik orang." sindir Nancy sambil memperhatikan Shuhua dari atas sampai bawah.
"Tau gitu gue comblangin aja Neta sama Yonghee dari dulu." timpal Hina.
Renjun menatap keempat gadis itu tajam, "jangan salahin Shuhua, dia gak tau apa-apa."
Keempat gadis itu langsung tertawa.
"Cie belain tunangannya nih,"
"Cie yang bener-bener berpaling,"
"Cie yang jadi Jinyoung kedua,"
"Eh tapi lebih parah dia deh,"
"Nikah jangan lupa undang-undang, bro." ucap Siyeon sambil menepuk bahu Renjun.
Mereka berempat tersenyum sinis kearah Renjun dan Shuhua kemudian berbalik melangkah ke rumah Sanha. Namun sebelum benar-benar masuk rumah Sanha, Hina kembali menghampiri Renjun.
"Cowo bajingan kayak lo emang pantes sama cewe sampah kayak dia dibanding sama Neta si cewe berlian yang dicintai banyak cowo." sarkasnya.
"Selamat bahagia laki-laki brengsek." Hina melambaikan tangannya kemudian masuk kerumah Sanha, menyusul teman-temannya.
Renjun mengepalkan tangannya, memejamkan matanya untuk menahan amarah.
"Bahkan lo gak tau Hin kalo gue lagi berusaha untuk bersatu lagi sama Neta," ucapnya kemudian meninggalkan Shuhua yang masih diam.
Shuhua menatap punggung Renjun nanar, dia sangat bersalah pada laki-laki itu. Renjun terlihat sangat hancur saat kejadian beberapa hari lalu, bukan hanya dengan Renjun tapi dia juga merasa bersalah dengan Neta.
"Maafin aku Renjun, gara-gara aku kamu jadi dibenci temen-temen kamu."
-[Distance]-
aku mau ucapin terimakasih buat kalian yg udh baca, like dan komen cerita ini. Makasiihh bangeett uda suka sama cerita ini yang emang menurut aku noob banget:( pokonya ily guys❤️
btw sekitar 3 part lagi ending hehehehehe:))))
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Distance✔
Fanfic-ft huang renjun© #Book2 Menjalin hubungan jarak jauh bukanlah hal yang mudah. Sama seperti Neta dan Renjun yang kali ini harus menjalani ujian dalam hubungan mereka dengan LDR. Mampukah Renjun menjaga hati dan kepercayaan yang diberikan Neta? Pun s...