- seventeen -

2.5K 341 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kalo udah sampe kabarin gue atau kak Jaehyun."

Neta mengangguk menanggapi ucapan Jaemin kemudian matanya beralih menatap Sanha yang sedang menangis berpelukan dengan Haechan. Dramatis banget emang hidup mereka berdua.

"Kalo ada apa-apa hubungin kita ya."

Neta menoleh dan mengangguki ucapan Nancy. Hari ini gadis itu datang ke Jakarta dan ikut mengantar Neta.

"Sanha please ya, lo disana cuma lima hari jadi gak usah lebay gitu." cibir Hina.

Sanha melepas pelukannya dengan Haechan, "lu gak sedih apa ditinggal temen terimut lu?"

Seoyeon mendelik, "lu ilang disana aja gue ikhlas lahir batin."

Yang lain langsung tertawa mendengar ucapan Seoyeon, bahkan Haechan yang tadi menangis ikut tertawa. Heran, padahal tadi sedih-sedihan, giliran dibully malah diketawain.

Kemudian Neta pamit pada teman-temannya karena sudah waktunya penerbangan. Neta dan Mina berjalan lebih dulu sambil merencanakan apa saja yang akan mereka kunjungi setelah disana, sedangkan anak laki-laki berjalan didepannya dan harus membawa barang-barang dua gadis itu.









Setelah beberapa jam penerbangan, akhirnya mereka bertujuh sampai di Sanghai dengan selamat. Dan lagi-lagi para laki-laki dijadikan asisten oleh kedua gadis itu.

"Buset dah Neta, lu bawa apaan aja? Berat banget anjir." keluh Sanha.

"Oh iya Cas, kue sama bunganya udah dipesenin?" tanya Neta menghiraukan ucapan Sanha.

Lucas mengangguk.

Kemudian mereka menunggu jemputan dihalte bandara, katanya sih tantenya Lucas udah nyuruh supir buat jemput mereka.

"Kemana sih supir tante lo?" tanya Woojin yang sudah kelelahan.

"Sabar, dikit lagi sampe."

Dan tepat saat Lucas mengatakan itu, sebuah mobil berhenti tepat dihadapan mereka yang Lucas yakini adalah supir suruhan tantenya tadi.




===



"Gimana nih? Dia spam terus anjir. Ganggu gue ngegame."

"Bilang aja gue lagi sibuk belajar buat ujian."

"Ujian masih dua minggu lagi anjir."

"Praktek kek apa kek, lu kan biasanya pinter bohong."

"Sialan! Yaudah nanti gue cari alesannya."

"Makasih Jaemin yang ngaku-ngaku kembaran Na Jaemin dan Iqbaal, lop yuu."

"Satu lagi, kembaran Kang Minhee."

"Bodo amat~"

tut

Neta menghempaskan tubuhnya kekasur, memejamkan matanya sambil menunggu Mina yang masih dikamar mandi.

cklek

Pandangan Neta beralih melihat Mina yang sudah selesai membersihkan diri. Dengan segera dia beranjak, mengambil handuk dan melangkah ke kamar mandi.

"Besok kita jalan-jalan ya, aku ada tempat bagus nih dari temanku." ucap Mina.

Neta mengangguk kemudian masuk kedalam kamar mandi. Namun sedetik kemudian dia keluar lagi dan menghampiri Mina yang sedang memakai pelembab wajah.

"Kak, boleh minta skincare gak?" tanyanya.

Mina terkekeh seraya mengangguk, "ambil aja di tas, baru aku masukin tadi. Lagi kayak sama siapa aja pake izin dulu."

Neta tersenyum kikuk lalu mengambil skincare yang ada ditas Mina kemudian kembali masuk ke kamar mandi.



-[Distance]-



maaf ya pendek dan agak gak jelas jugaaa. Otak aku lagi buntu niihh untuk nyari ide hehe.

[2] Distance✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang