"We're just a fella. We're just a friend! Status kita hanya sebatas kawan, tak lebih dari itu! Selama ini hubungan pertemanan kita baik-baik saja kan? Lo pasti tau. Berzina itu haram dalam agama kita!"
Menghela napas sejenak, pemuda itu kemudian berbalik punggung dan beranjak pergi.
Sementara si gadis masih bergeming di sana. Buliran air mata seakan tak mau berhenti menghujani pipinya. Namun.. si pria itu sama sekali tak menunjukkan rasa iba dan belas kasihan padanya.
Dalam sekejap, sosoknya pun sirna dari pandangan sang gadis.
"Datang di hidup gue, lalu sukses curi hati. Tapi ini kah balasannya? Pergi dan hilang, tanpa adanya suatu pertanggung jawaban. Lo buat gue terlanjur nyaman di dekat lo. Terlalu nyaman, bahkan kadang lupa bahwa diri ini bukan siapa-siapa di hidup lo. Terima kasih untuk semuanya. Karena lo, hidup gue berubah, walau sungguh itu sangat menyakitkan."
Ia mengusap kasar air mata yang membasahi wajahnya, lalu pergi dari tempat perpisahan tadi.
Tanpa seorang pun tahu, si pria remaja tak benar-benar enyah dari sana. Ia masih menyamarkan tubuhnya di balik tembok dan mendengar semua perkataan sang sahabat. Pria itu membatin.
"Seandainya lo juga tahu.. gue cuma ga pengen lo terjerumus ke dalam hal buruk. Gue gamau pertemanan kita rusak, dan buat senyuman lo itu sirna. Gue.. juga ga mau lo terluka karena cinta, Jeng. Maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Fella (Alsand) [COMPLETE]
Teen FictionMaaf, aku telah gagal menjadi sahabatmu. Karena sungguh, rasa kagum ini melebihi dari yang seharusnya. Kembalilah sebagai teman, lupakan bahwa dulu kau tahu aku menyukaimu.