👻MAIN KE RUMAH MERTUA

2.3K 314 26
                                    

Langkah Ali terhenti di kantor. Ia menatap Kyai Mansyur halus,"Assalamualaikum Pak Kyai." Ali memberi salam terlebih dahulu.

"Waalaikumsalam Li, ada apa?" Tanya-nya. Tak biasa Ali ke kantor--- kecuali kalau ada hal yang penting.

Ali tersenyum,"Saya mau pergi nengokin Ibu saya. Ibu saya sedang sakit Pak Kyai. Insyaallah, besok pagi saya sudah kembali ke pesantren." Ali menjelaskan gamblang.

Kyai Mansyur mengangguk,"Salam buat Ibumu Li, semoga diberikan Allah kesembuhan, segera." Kyai Mansyur menepuk pundak Ali pelan.

Ali tersenyum. Merasakan kekuatan yang di salurkan oleh Kyai,"Terimakasih Kyai. Kalau begitu, saya pamit dulu. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh," jawab Kyai Mansyur lembut. Ali pun melangkah pergi berjalan kaki menuju rumahnya. Belum sempat keluar dari pesantren, cowok itu sudah di panggil lagi.

"Alibaba!"

Ali menoleh,"Assalamualaikum." Ali menyapa dahulu saat Prilly sudah sampai di hadapannya.

Prilly mengusap keringatnya,"Waalaikumsalam." Jawab gadis itu ngos-ngosan.

"Ada apa Prill?"

Prilly meneggakan posisi punggungnya,"Gue ikut yah." Katanya semangat sambil menatap Ali berseri-seri.

"Kamu tau darimana kalau saya mau pergi?" Ali menatap Prilly bingung. Tidak mungkin seorang cewek seberisik Prilly mempunyai indra keenam.

Prilly cengegesan,"Kuping gue gede masalahnya." Ali terkekeh mendengarnya,"Ikut yah. Gue males di pondok," Prilly meminta.

"Tapi, kamu belum izin di Kyai."

Prilly memutar bola matanya,"Ngapain ijin segala? Kalo gue mah no ijin, no problem. Hahaha," gadis itu tertawa renyah. Ali terkesima, Prilly cantik sekali.

Gadis itu mengenakan jilbab warna pink, dan baju gamis. Benar benar terllihat seperti wanita sholehah impian Ali. Astagfirullah, lagi lagi saat menatap Prilly.. Ali khilaf."Saya gak mau kamu ikut. Pak Kyai marah nanti,"

"Yang marah dia kenapa lo yang takut?"

Ali menggeleng pelan. Sifat Prilly benar-benar keras kepala,"Kamu boleh ikut." Senyum Prilly mengembang namun kembali datar saat Ali melanjutkan kalimatnya,"Tapi harus izin dulu sama Pak Kyai."

°°°°

"Assalamualaikum bu,"

"Waalaikumsalam.."

Ali melangkah mendekati sang Ibu yang sedang berbaring lemas di atas tempat tidur."Gimana keadaan Ibu? Ali kepikiran, makanya izin dulu di pesantren buat jengukin ibuk." Cowok itu tersenyum lembut menatap mata teduh sang Ibu.

Ibu Ali terkekeh,"Ibu ndak apa-apa kok, cuma meriang sedikit. Hehh.. kamu bawa siapa ini Li?" Mata Ibu Ali membulat saat melihat wajah Prilly dengan jelas."Kamu.. Yang punya saudara kembar yang nolongin ibu di pasar kan?" Pekik Ibu Ali bersemangat.

Prilly yang tadi asik bermain ponsel menoleh,"Gue?" Gumam-nya pelan bertanya apakah Ibu Ali itu memanggil dirinya atau tidak.

Ibu Ali mengangguk,"Iya kamu-- haduh ibu lupa, Abata? Astagfirullah. Agatha yah?!" Ibu Ali berusaha duduk dari tidurnya untuk sekedar berbicara dengan jelas.

Prilly menggeleng,"Gue--

"Prill, gak sopan ngomong sama orang tua pakai gue, harus pakai saya." Tegur Ali tajam, tak suka bila Ibu-nya sendiri di begitukan Prilly.

CuteBad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang