Prilly mengelap ingus-nya menggunakan tissue lalu melempar tissue itu ke sembarang arah. Ia kembali menangis tersedu-sedu, meratapi nasibnya yang sekarang sedang jomblo."Huaa.. banyak banget poto gue sama mantan, gimana ngehapusin-nya coba?" Kesal-nya frustasi.
Yang di instagram belum semua terhapus, nanti bakal lanjut ke facebook, twitter, tiktok, dan laen laen.
Cewek cantik itu pun memutuskan untuk membuka akun Instagram milik Nichol. Tak ada yang terbaru, terakhir Nichol mempost foto dirinya yang sedang mengenakan hijab sambil manyun ke arah kamera dengan caption, jelek. Prilly meratapi nasibnya lagi,"Aku kangen Nich.."
Sebenarnya ia percaya pada cowok itu kalau ia tidak ada apa-apa dengan Agatha. Tapi, rasanya sulit saja melegakan semuanya. Apalagi ia melihat dengan nyata kalau Nichol memeluk Agatha.
Ia tidak suka.
Kreeek...
Gadis itu menoleh ke arah pintu."Masyaallah Prilly.. lo ubah kamar lo jadi kandang sapi?!" Yelly datang memekik kaget atas kekotoran kamar Prilly.
Banyak tissue bekas ingus tercecer.
"Jadi gini nih orang kota kalo lagi galau?" Yelly meledek lalu masuk dengan pandangan jijik. Takut terinjak salah satu tissue itu."Nih gue bawain makanan buat lo, gue tau kalo lo galau mana mau ngambil makanan di dapur. Nih! Sahur ye, puasa!" Omel gadis itu.
Prilly menatap Yelly berkaca-kaca."Lo kenapa baik banget sama gue sih Jell?"
"Yell! Bukan Jell." Tegur gadis berhijab itu merengut lalu meletakkan nampan berisi nasi beserta lauk pauk dan juga air minum.
Prilly bangkit dan memeluk Yelly."Gue putus sama Nichol.. huaaa!!" Prilly kembali menangis meraung-raung. Semalam ia tidak tidur karena galau.
"Iya gue udah tau." Yelly menepuk-nepuk pundak Prilly."Tapi Prill.. Agatha lebih hancur, lo udah buka apa yang ia jaga dari kecil." Yelly menatap manik Prilly dalam.
"Jadi lo kesini cuma belain Agatha?"
"E-enggak gitu.." Yelly menyela buru-buru."Lo sama Agatha sama-sama temen gue. Gue cuma mau yang terbaik buat kalian. Gini Prill.. misalnya nih, lo punya peliharaan kucing---
"Gue gak suka kucing."
"Ck, kambing deh."
"Alergi kambing!"
"Ular."
"Gue juga takut ular!" Rengek Prilly.
Yellye menggertakkan gigi-nya kesal."Ini cuma perumpamaan, Masyallah.." ia mengelus dada-nya sabar."Lo punya peliharaan kelinci, nah kelinci itu lo jagain, lo kasih makan, lo rawat dengan baik. Tiba tiba gue dateng trus ngeracunin kelinci lo trus kelinci lo mati. Gimana perasaan lo?"
"Biasa aja." Prilly mengangkat bahu-nya acuh."Ya beli lagi, gue kan orang kaya. Rawat lagi." Gadis itu kembali duduk di atas kasur.
Yelly memutar bola matanya."Lo mah gak bisa mengerti maksud dari perumpamaan!" Kesal gadis itu sewot.
"Kalo gue jadi Agatha sih.. udah gue blacklist lo sebagai Kakak." Tutur Yelly blak-blakan.
Prilly memutar bola matanya."Gue juga udah blacklist dia jadi adek. Bodo amat sumpah, gue masih kesel sama dia." Prilly membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"Ih.. jangan tidur! Sahur dulu. Keburu imsak entar Prill!" Yelly meraih tangan Prilly agar gadis itu bangun. Prilly mencebik kesal.
°°°°
Ali menatap sebuah buku yang beberapa waktu lalu di berikan Prilly untuk-nya. Ia belum sempat membaca buku tersebut, dan.. seperti ia ingin membacanya sekarang.
