👻BERCANDA

2.2K 275 27
                                    

"Ini A," Ali menunjuk sebuah huruf arab yang bentuknya panjang mirip tongkat serta berharakat fathah.

Prilly mengangguk,"A." Ia mengikuti cara bicara Ali. Malam ini, seusai sholat tarawih, Ali diminta untuk mengajar kan Prilly mengajin oleh Ustazah. Karena tidak boleh berdua, maka Nichol dan Agatha ikut menemani. Nichol pun ikut belajar ngaji walaupun masih ogah-ogahan.

"Ba." Ali menunjuk sebuah huruf arab yang mirip mangkuk. Terdapat satu titik di bawahnya."Kalo kaya gini.. namanya Ba."

"Ba." Prilly mengikuti ucapan Ali sambil menunjuk huruf yang ada di dalam iqro tersebut."Yang tadi A, yang ini Ba." Ali tersenyum karena Prilly gampang memahami-nya.

"Kayak ABCD aja," komentar Nichol malas lalu berbaring di karpet musholla. Ia jengkel dengan Ali, sepertinya cowok itu menyimpan rasa pada Prilly.

Prilly terkekeh,"Honey bisa aja, pinter deh." Prilly memuji polos.

"Fokus fokus!" Ali menegur datar. Rasanya tidak suka saja melihat Prilly dan Nichol bersama--ah? Tidak."Kalau nggak fokus mendingan saya balik ke pondok putra aja."

"Lo gak ikhlas ngajarin gue?" Sengit Prilly galak. Ia paling tak suka ada orang yang menganggu momen-nya dengan Nichol.

Ali menghela nafasnya,"Bukan begitu, percuma kan saya ngajarin kamu capek-capek tapi kamu nya nggak fokus." Ujar Ali.

"Wahh beneran gak ikhlas ni orang," Kompor Nichol agar Prilly tidak mengaji lagi bersama Ali. Memang setan jahanam."Udah sweet.. Kamu belajar ngaji sama adek kamu aja! Sesama jenis,"

Prilly mengangguk,"Gue belajar sama Agatha aja deh. Lo gak ikhlas ngajarin gue, Males." Prilly kemudian bergeser duduk-nya di hadapan Agatha."Ayok Ta, ajarin gue." Pinta Prilly.

Ali hanya bisa bersabar dengan sikap Prilly."Kalau begitu, saya permisi dulu. Assalamualaikum," Pamit-nya. Nichol terkikik senang.

"Waalaikumsalam," Agatha menjawab.

Prilly mengerucutkan bibirnya,"Malah pergi lagi. Bukan-nya bujuk supaya gue berubah pikiran gitu, ish dasar alibaba." Prilly bergumam pelan.

"Ada apa Kak?" Agatha bertanya. Ia seperti medengar Prilly mengucapkan sesuatu namun tidak begitu jelas.

Prilly menggeleng,"Gak usah kepo. Udah sekarang lo ajarin gue," ketus Prilly. Agatha mengangguk singkat lalu membaca basmallah. Nichol pun menonton kedua kakak beradik tersebut.

.
.
.

"Heh Alibaba tunggu!" Prilly merentangkan tangannya menghalangi jalan Ali."Urusan kita belom selesai!" Kesal Prilly yang masih di ubun-ubun.

Ali menatap Prilly,"Assalamualaikum." Katanya dengan nada mengingat kan. Karena setiap bertemu, bukan-nya gadis ini mengucapkan salam malah berteriak-teriak.

Prilly menurunkan tangannya sambil memutar bola matanya."Huft, Waalaikumsalam." Jawab-nya malas malasan."Gue aduin lo sama Ustazah karena gak mau ngajarin gue ngaji!"

Ali mengerutkan keningnya bingung,"Bukan-nya kamu sendiri yang bilang kalau kamu mengaji-nya sama Agatha saja?"

"Yeuu lo mah jadi cowok gak pekaan, Kalo gue ngomong gitu harusnya lo nahan gue dong, supaya gue tetep ngaji sama lo." Cerocos Prilly nge-gas.

Ali terkekeh,"Kamu pengen saya cegah?" Tanya-nya manis.

Prilly jadi gelagapan sendiri,"Heh.. maksudnya, argh. Lo itu gak amanah banget jadi orang," Teriak Prilly lagi.

Bukan-nya menjawab Ali malah bertanya,"Jilbab kamu kemana?" Tanya-nya. Ia tak suka jika rambut Prilly ini berkibar-kibar terkena angin.

Prilly memegang rambut nya sebentar,"Lupa." Jawab Prilly asal."Ngapa? Lo terpesona melihat kecantikan gue?!"

CuteBad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang