👻HARI PERTAMA PUASA

2.1K 262 19
                                    

Prilly cemberut sebal saat Yelly dan Agatha membangunkan nya."Gue masih ngantuk Ta.. Ntar aja deh sahur-nya." Prilly malah menawar waktu karena matanya sulit terbuka kali ini.

Agatha menggeleng,"Kak.. Dikit lagi udah imsyak, Masak mau ketinggalan sih puasa di hari pertama? Pahal---"

"IYAIYA GUE BANGUN! BERISIK DEH." Prilly semakin cemberut dibuat-nya. Ia berdiri lalu mengucek ucek matanya. Kemudian ia berjalan dengan sempoyongan keluar kamar tanpa jilbab, Baru saja ia memegang knop pintu, Yelly berteriak.

"Prill lo belom pake jilbab! Pake dulu, ntar dimarahin Ustazah loh," Yelly memperingati. Tangan-nya mengambil satu dari setumpuk jilbab milik Prilly yang ada diatas meja.

Prilly berdecak,"Males ah. Lo aja yang make, kalo mau ambil aja. Gak butuh gue," kata gadis itu judes. Lalu ia keluar kamar hendak mencuci muka.

Yelly berdecak lalu mengerjar Prilly. Diikuti Agatha di belakang Yelly. Walaupun belum subuh, sudah banyak santriwati yang mondar mandir. Mungkin karena ini adalah hari pertama puasa. Mereka sangat antusias di bulan Ramadhan kali ini."Woy Prill tungguinn,"

Prilly kemudian berbelok masuk ke dalam kamar mandi khusus santriwati kelompok tiga. Di pondok pesantren ini, kelompok santriwati kelas tiga SMA dibagi menjadi dua belas kelompok. Prilly, Agatha dan Yelly termasuk dalam kelompok tiga. Setiap kelompok beranggotakan dua puluh santri.

"Ya Allah Ta.. Kakak lo tuh bikin gue darting tau gak, Kolot banget di bilangin." Gerutu Yelly dengan meremas remas jilbab yang ia pegang.

Agatha terkekeh pelan,"Gak gitu kok sebenernya. Mungkin kak Prilly lagi badmood aja." Jelas Agatha.

Yelly mendengus,"Tabiat pertama kali dateng juga tetep gitu. Ish, kalo bukan sodara elu.. udah gue ceburin ke kolam susu." Yelly lalu nyelenong pergi dari hadapan Agatha.

Agatha terkekeh,"Ada-ada aja deh."

Agatha lalu pergi ke dapur masak-- untuk sekedar mengecek persediaan bahan makanan di pondok pesantren. Disana, masih ada stok sayuran banyak, bisa di pakai sampai buka puasa nanti. Agatha tadi sudah sahur bersama Yelly, tanpa Prilly. Ia berniat membawakan makanan untuk Prilly agar kakak-nya itu bisa sahur.

Senyum-nya mengembang saat piring di tangannya sudah ia isi dengan nasi dan berbagai lauk. Kemudian ia pergi dengan membawa nasi dan air minum untuk Prilly."Eh eh, Lihat kak Prilly gak?" Agatha bertanya pada salah satu teman-nya.

Teman Agatha menggeleng,"Gak lihat. Bingung soalnya Ta, kalian sama sih."

Agatha terkekeh,"Kamu ini.. Yaudah kalau gitu, Makasih ya. Aku duluan," si teman mengangguk. Agatha tersenyum lalu pergi mencari Prilly. Imsyak tinggal sedikit lagi, tapi Agatha belum menemukan Prilly.

Pandangannya kaku saat melihat Prilly sedang makan di depan mushola. Tak sendirian, ada Ali di sampingnya. Walaupun jarak mereka bisa di katakan jauh, tapi tetap saja bukan mereka sedang berduaan."Oy!" Agatha yang tadinya ingin menyusul kedua orang tersebut pun menoleh.

"Iya?" Tanya-nya lembut. Pandangan-nya menunduk saat ia tahu bahwa lawan bicaranya adalah seorang laki-laki.

"Gue belum sahur. Ambil nasi dimana?" Tanya cowok tersebut dengan wajah khas baru bangun tidur. Agatha tak kunjung menjawab,"Yeuuu lo tuh---EH AGATHA YA?!" Teriak cowok itu.

Agatha mendongak sesaat,"Iya. Eh, ini.. buat Kakak aja. Em, aku permisi." Agatha hendak pergi namun ia urungkan."Makan disana aja Kak, gak baik makan sambil berdiri." Agatha menunjuk mushola. Arah pandang Nichol tertuju pada Ali dan Prilly.

"Oh. Yoi, thanks ya!" Nichol berjalan menuju kearah Ali dan Prilly."SWEET! KAMU SAHUR JUGA?" Nichol langsung duduk di samping Prilly dempetan.

CuteBad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang