👻HAMIL?

2.9K 356 45
                                    

Pagi ini Prilly dan Ali berpamitan pada Bapak dan Ibu Ali. Mereka hendak kembali ke pesantren,"Jaga diri Ibu baik baik ya. Jangan sakit-sakitan," Ali berucap lembut.

Ibu Ali tersenyum,"Iyo nak. Makasih sudah bawa Prilly kesini, ibu jadi senang."

Prilly meringis canggung,"Nanti saya main kesini lagi kok Tante,"

"Panggil Ibu aja, biar akrab." Prilly mengangguk, nurut sama orang tua Ali.

Tatapan Ali beralih pada sang Papa,"Bapak.. Ali balik ke pesantren ya, Bapak jagain Ibu disini. Kalau libur hari raya, Ali kesini kok."

Bapak Ali mengangguk-- wajahnya asli arab."Iya Li, hati-hati." Katanya. Ali mengangguk singkat sementara Prilly mencium punggung tangan Ibu Ali.

Setelah berpamitan, mereka berdua berjalan kaki menuju pesantren. Tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai."Li, makasih yo."

"Buat apa?"

Prilly mengulum bibirnya,"Buat kenangan-nya. Hehe! Alay gak sih gue ngomong gini?" Prilly bertanya.

"Enggak. Saya juga makasih sama kamu yang udah bikin Ibu saya seneng seperti itu." Ali tersenyum tulus.

Prilly mengangguk,"Gue juga gak tau kenapa Ibu lo seantusias ini ngeliat gue, karena terlalu cantik kali ya?" Prilly cengegesan saat Ali menatap dirinya.

"PD-nyaaa.."

Prilly terkekeh,"Ya biarin."

Saat sudah sampai di pesantren, dahi Prilly mengernyit. Ada sebuah mobil yang sangat ia kenal berada di depan kantor pesantren."Papi sama Mami disini?" Prilly bergumam.

"Kamu ngomong apa?"

Prilly menunjuk mobil Lamborghini yang terpakir di depan kantor."Ini kan punya bokap, ngapain dia kesini?"

Ali mengangkat bahu-nya,"Saya gak tau, kamu kan anak beliau, ngapain nanya saya?" Balas Ali.

"Eh, lo santai aja dong ngomong nya!" Prilly berucap kesal. Kemudian ia melihat tangan-nya di kedua dada.

Ali menghela nafasnya,"Saya salah terus di mata kamu. Yaudah, saya balik ke pondok putra dulu, Assalamualaikum!" Pamit-nya.

"Waalaikumsalam!"

Bersamaan Ali pergi, Prilly melihat Nichol yang keluar dari kantor. Ada apa ini sebenarnya? Prilly pun menghampiri Nichol segera."Honey.. Kamu ngapain?"

"Aku mau pergi."

"Pergi kemana? Planet Merkurius?"

Nichol tersenyum sendu,"Aku mau balik Jakarta." Ucapan Nichol itu membuat Prilly membulatkan matanya kaget.

"Tap-tapi kenapa? Kamu udah gak sayang sama aku lagi? Kamu mau ninggalin aku disini? Kamu-- jangan pergi." Prilly memeluk tubuh Nichol erat. Nichol diam saja, perih hatinya saat ini.

"PRILLY!"

Suara itu membuat Prilly melepaskan pelukannya,"Papi?" Gumam-nya pelan.

Reno melangkah mendekati dua orang tersebut,"Prilly! Jaga sikap kamu, jangan memeluk laki laki sembarangan seperti dia!" Tangan Papi Prilly menunjuk ke arah Nichol.

"Papi jangan bilang Nichol cowok sembarangan! Nichol itu pacar Prilly!" Teriak gadis itu marah, ia membantah sang Papi.

Reno berdecih,"Anak kecil tau apa tentang cinta?"

"Papi ngapain sih dateng dateng marahin Prilly?" Marah gadis itu.

Reno melotot,"Papi kesini buat nyingkirin dia dari hidup kamu!" Lagi lagi Reno menunjuk Nichol penuh kebencian,"Heh, kamu jauhi putri saya! Laki-laki tidak baik seperti kamu ini bisa apa? Bisa memberi apa pada putri saya? Agama saja buta!"

CuteBad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang