somewhere (unknownwhere) pt.2

8.6K 1K 225
                                    

Itzy ngerasa mereka itu udah lama banget jalan menyusuri salju. Tapi anehnya langit masih terang benderang kaya pertama mereka sampe di tempat ini. Gak ada tanda-tanda langit mau gelap.

Yuna udah beberapa kali berhenti megangin lututnya yang pegel karena harus jalan terus.

"Ini sampe kapan sih kita jalan? Pegel nih kaki gue!" rengek Yuna.

Yeji berhenti terus noleh Yuna yang berhenti di belakangnya. "Ya udah kita istirahat dulu aja."

Lia dan Chaeryoung langsung menjatuhkan diri duduk di atas salju. Mereka berdua pun sama capenya kaya Yuna.

Sementara Ryujin cuman bersandar di batang pohon cemara. Tapi dia tiba-tiba menaikan alisnya, merasa ada yang aneh.

"Eh, lo berdua gak kedinginan apa duduk di situ?" tanya Ryujin ke Lia sama Chaeryoung.

Mereka berdua pun saling tatap begitu Ryujin nanya kaya gitu. Lalu kompak nunduk buat liat bokong mereka yang memang gak merasa kedinginan sama sekali.

"Weh iya loh, kok gak dingin ya? Padahal gak pake alas apa-apa kita." ucap Lia heran.

"Iya," Chaeryoung ikut merasa aneh, "eh.... Kita semua juga kan gak pake tambahan jaket apa-apa, cuman baju rumah yang kita pake tadi terus langsung ada disini. Tapi kok gak ngerasa dingin sama sekali ya?" lanjutnya.

"Lah iya bener." sahut Yeji yang baru sadar sama hal itu. Bukan cuman Yeji sih, tapi semuanya juga baru sadar kalau mereka gak ngerasa dingin padahal udah jalan lama banget nembus salju.

Yuna langsung ngedeket ke Yeji, "ahhh kok jadi serem sih? Padahal tadi gue seneng-seneng aja. Apa jangan-jangan kita ada di dunia lain lagi?"

Ryujin memegangi kepalanya frustasi. "Ini lagi, mereka semua kemana sih?!"

Lia dan Chaeryoung beranjak, "gimana nih? Mau cari mereka atau kita balik aja?" tanya Lia.

"Balik!! Gue takut mbakkk!!" lagi-lagi si Yuna merengek.

"Tapi gimana sama anak txt?" tanya Chaeryoung.

"Bodo amat! Lagian suruh siapa kelayapan kemari?" Yuna udah ketakutan setengah mati.

Cukup lama Yeji berpikir. Masalahnya dia sebagai leader harus memutuskan sesuatu dengan tepat dan penuh pertimbangan.

"Ya udah deh, yok!"

Semua mengangguk lalu berjalan memutar arah kembali menuju ke tempat semula.

"Lo udah kasih tanda kan Lia?" tanya Yeji pada Lia.

"Iya, gue lepas iket rambut gue terus iket di daun cemara deket pintu lemari." jawab Lia yakin.

Yeji mengangguk lalu kembali meneruskan langkahnya. Sepanjang jalan, anak itzy terus memanggi-manggil nama semua member txt. Berharap dimana pun mereka, ada yang mendengarkannya.

Kraakkk

Tiba-tiba Yeji menghentikan langkahnya begitu denger suara patahan batang kayu yang seperti keinjak. Sontak membuat yang lainnya ikut berhenti.

"Wae?" tanya Lia.

"Gue kaya denger sesuatu deh."

"Apa? Dimana?" tanya Ryujin penasaran sambil mengedarkan pandangannya.

"Gue takut Chaer," bisik Yuna.

"Lo tenang aja." ucap Chaeryoung menenangkan Yuna.

Namun kedua mata Chaeryoung seperti melihat sesuatu yang bergerak di samping kanannya. Tepatnya di balik pohon cemara yang paling besar disana.

¹⁰⁰ ᵈᵃʸˢ ʷⁱᵗʰ ʰᵒᵐᵉᵐᵃᵗᵉ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang