17

44 11 0
                                    





"Huft berarti mas udah dicap posesif sama abang kamu dong Fris." Jeffrey menghela nafasnya, menyenderkan tubuhnya di kursi yang ia duduki. Tiga orang yang duduk di meja yang sama dengan Jeffrey hanya bisa menatap iba padanya.

"Makanya mas jangan langsung ngomong gitu kalau belum tahu situasinya, lagian bang Josh sepertinya biasa aja loh mas, jangan loyo gini dong harus semangat." Friska yang berada disebelah Jeffrey duduk hanya bisa menenangkan kekasihnya. Friska sebenarnya juga kaget dengan kejadian Jeffrey yang melabrak ia dan abangnya, tapi melihat reaksi kakaknya saat melihat Jeffrey biasa saja jadi Friska berusaha berpikir positif.

"Udah makan dulu sarapan lu Jeff. Hari ini lu ada rapat dan gue nggak mau gantiin posisi lu kek kemaren," ucap Dodo sambil melahap rotinya dengan semangat.

"Loh emangnya ada apa dengan mas Jeff kak?" tanya Friska. Friska termasuk karyawan yang cukup muda sehingga ia memanggil sebagian karyawan yang lain dengan sebutan kakak atau mbak.

"Dia sempat demam kemaren, pas rapat baru berjalan dia hampir pingsan, Fris suruh dia makan gih. Kakak nggak mau gantiin Jeffrey, lagi pening nih kepala."

Setelah mendengar keterangan dari Dodo, Friska langsung menatap pria disebelahnya. Membuat Jeffrey yang menatap balik manik tajam Friska menjadi sedikit takut. 

"Mas sakit terus nggak kasih tahu adek?"

"Maaf sayang, mas kemaren lagi nggak enak badan trus langsung dibawa pulang sama Mark. Tapi sekarang mas udah baikan kok." Jeffrey melirik sebentar ke arah Mark. Mengerti bahwa abangnya sedang memberi kode Mark langsung angkat bicara.

"Iya mbak, bang Jeff kemaren ambeyen trus nggak tahan makanya pingsan," jawab Mark santai, membuat Dodo tersedak sekaligus tertawa mendengar jawaban Mark tadi. Lain halnya dengan Jeffrey yang sudah gondok dengan ulah jahil Mark.

"Ada-ada aja kamu Mark, udah gih makan bentar lagi masuk jam kantor. Dan kamu mas, kalau ada apa-apa bilang ke adek jangan dipendem sendiri. Jangan buat adek khawatir" ucap Friska.

"Iya sayang, mas janji semua yang mas lakuin bakal mas kasih tahu ke kamu." Setelah mengucap itu Jeffey mengecup pipi Friska. Tak perduli dengan dua orang yang saat ini menatap mereka dengan pandangan yang menjijikkan.

"Bangsul lah bucin banget."

"Nyesel ikut mereka, kalau akhirnya lihat adegan FTV mending lihat Azab Indos*iar."

-#-

Friska dan Leo saat ini sedang berada di taman. Menikmati udara sore di awal bulan Ramadhan, yang tentu saja Leo yang mengajak bundanya. 

"Bunda, Leo mau ketemu sama ayah Jeff" ucap Leo pelan, namun masih jelas didengar oleh Friska. Apa ia tak salah dengar? Ayah Jeff? Jeffrey pasti sudah bercerita macam-macam dengan Leo. Jeffrey akhir-akhir ini sering datang kerumah Friska. Sekadar mengantar kekasihnya pulang dan bertemu kangen dengan Leo. Jeffrey dan Leo sudah akrab dari dulu dan mereka semakin memperlihatkan diri mereka sebagai ayah dan anak.

"Tadi ayah denger ada yang kangen sama ayah ya?"

"Tadi ayah denger ada yang kangen sama ayah ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah Jeff...." Teriak Leo dengan semangat melihat Jeffrey yang tiba-tiba datang di taman.

"Hai anaknya ayah, gimana puasanya, masih tahan?" tanya Jeffrey stelah ia berhasil menggendong Leo.

"Masih yah, lagian bentar lagi juga buka." Jeffrey yang mendengar suara lucu Leo merasa gemas dan segera mencium pipi chubby Leo.

"Mas kok bisa ada disini? Kan jauh dari rumah mas."

"Tadi mas anterin ana sama mamanya pulang, sekalian mampir kerumah adek, tapi kata tetangga adek sama Leo lagi jalan-jalan ke taman. Yaudah mas samperin deh" jawab Jeffrey masih mencium gemas dan menggendong Leo.

Friska melihat pemandangan yang sudah sering dilihatnya akhir-akhir ini. Jeffrey yang begitu sayang pada Leo begitu pula sebaliknya membuat hati Friska hangat, nyaman, juga bahagia. Tak terasa air  muncul dari manik matanya. Membuat kedua lelaki di depannya saat ini kaget.

"Bunda jangan nangis, Leo nggak mau bunda sedih."

"Kamu kenapa sayang, cerita sama mas."

"Terima kasih... kalian berdua telah membuatku bahagia saat ini. Bunda nggak papa sayang. Adek nggak ada masalah, adek hanya seneng kita begini."

"Yaampun, mas kira kenapa. Lain kali jangan gitu, kamu buat mas sama Leo khawatir," ucap Jeffrey sembari mengelus surai hitam kecoklatan Friska.

"Ayah... bunda itu suara azan. Berarti udah buka dong."

Mendengar suara Leo membuat Friska dan Jeffrey tersadar dari acara tatap-tatapan mereka. Dan memang saat ini suara azan telah berkumandang menandakan azan magrib dan berbuka puasa.

"Oke anak ayah udah nggak sabar, sekarang ayo kita cari tempat makan."





--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Maafkan cerita Rum yg semakin absurd

Sudah bulan Ramadhan

nggak terasa banget Rum menulis hampir setengah tahun, dan membuat semuanya menunggu perchap di story ini.(mungkin gk ada yang nunggu sih)

Rum cuma mau ngucapin

Selamat berpuasa bagi yang menjalankan

RASA (Jaehyun Nct)☘ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang