Kau tahu? Dengan Mark yang tidak bisa berbahasa korea, dia sangat menyusahkan Nayun. Setiap Mark akan keluar rumah, ia harus terus ditemani Nayun dengan alasan ia tidak tahu korea dan tidak bisa berbahasa korea.
"Jadi kapan kau akan memulai les private bahasa koreamu?" Tanya Nayun saat mereka sedang berjalan ditrotoar pinggir jalan.
"Entah." Jawab Mark yang sedang meminum latte yang ia beli tadi.
Nayun menghembuskan nafasnya panjang, ia tidak suka bersama Mark, membosankan. Laki-laki ini tidak asyik jika diajak mengobrol, dia sangat convokiller, aku berani bertaruh dia sekarang pasti tidak memiliki pacar. Siapa juga gadis yang mau memacari laki-laki beku dan membosankan seperti ini, ckck.
"Yaak, aku sangat bosan. Bisakah kau tidak terlalu diam? Maksudku, bisakah kau berbicara? Mengobrol? Ah, aku tidak tahan dengan orang pendiam sepertimu." Nayun mengeluarkan semua yang ada dipikirannya tentang Mark.
"Mengobrol apa? Asal kau tahu, aku bukan orang yang banyak omong sepertimu." Ucapnya sambil memainkan ponselnya.
'Tahanlah Nayun, kau tidak boleh emosi. Dia sengaja berbicara seperti itu agar emosimu meledak. Tahan, kau bisa.' Batin Nayun.
"Huh, tidak asyik. Menyebalkan sekali." Nayun menyilangkan kedua tangan dadanya dengan bibir yang sedikit maju.
Mark melirik gadis yang ia rasa sedang kesal itu, namun kali ini terlihat beda, "Tumben sekali kau tidak marah? Biasanya kau akan marah jika aku berbicara aneh tentangmu." Tanya Mark heran.
"Sudah ku duga. Itu yang kau mau, jadi aku memilih tidak menanggapinya." Nayun memberikan tatapan meledeknya pada Mark, ia merasa menang sekarang.
Mark hanya menatap kesal gadis itu tanpa mengucap sepatah katapun.
ㅡ
Nayun yang saat ini sedang menonton anime dikamarnya merasa terganggu karena cacing-caing peliharaan diperutnya terus saja meminta makan, alhasil dia harus turun kebawah untuk meminta makan pada Eommanya.
Saat Nayun sudah sampai didapur, ia mendengar Mark dan Eommanya sedang mengobrol. Nayun menyembunyikan tubuhnya dibalik dinding pembatas dapurnya dengan tatapan menyelidik.
"Eum, Aunty. Kapan aku bersekolah? Dan dimana sekolahku?" Tanya Mark pada Eomma Nayun.
"Kau akan bersekolah besok Mark, bersama Nayun. Aku dan Appanya Nayun sudah mengurus perpindahanmu kemarin, jadi besok kau tinggal masuk." Ucap Eomma dengan senyum manisnya.
"Oh, okay thanks Aunty." Mark mengulas senyumnya dan Nayun melihat itu dengan jelas.
"Anytime Mark. Dan kau bisa memanggilku Eomma," Eommaku mengelus rambut Mark dan memberikan senyum tulusnya pada Mark.
Mark menatap Eomma Nayun dengan tatapan yang sulit diartikan, sepeti tatapan kesedihan dan kerinduan? Nayun tidak yakin akan itu.
"Can i hug you?" Tanya Mark kepada Eomma Nayun dan langsung diberikan anggukan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger: Mark Tuan.
FanfictionBagiku dia hanya tidak lebih dari orang asing yang masuk ke dalam kehidupanku dengan konyolnya. "Oh ayolah, aku tidak mau mengatakan ini tapi aku sangat membencimu brandal!" "Kau sudah mengatakannya bodoh. Dan panggil aku Mark, bukan Brandal!"