10. Kisses for the wound

171 15 0
                                    

"Morning guys." Sapa Mark pada Jackson, Jinyoung, Jaebum dan Youngjae saat ia memasuki ruang kelas.

"Morning, bro!" Jackson langsung mengajak Mark untuk ber hi-five begitu pula dengan Jinyoung dan Youngjae sementara Jaebum hanya diam.

Mark sudah mengangkat tangannya untuk mengajak Jaebum ber hi-five, "Moring Jaeb!" Ucap Mark.

Jaebum hanya melirik Mark malas lalu tersenyum miring.

Mark menurun kan tangannya kemudian mengangkat sebelah alisnya, "What's wrong with you, bro?" Tanya Mark dengan nada santai.

"Urus saja urusanmu sendiri." Jawab Jaebum singkat.

Mark menatap Jackson, Jinyoung dan Youngjae bergantian namun mereka hanya mengangkat bahu mereka tanda tidak tahu.

Mark tidak begitu peduli, ia langsung duduk dimejanya.

Melihat tingkah Jaebum yang seperti ini membuat Jinyoung benci akan suasana yang sekarang, menurutnya Jaebum terlalu kekanak-kanakan, ia terlalu mudah terpancing emosinya.

"Truth or dare?"

Tanya Bambam kepada Yeeun yang wajahnya terlihat panik.

"Hmm, aku pilih truth." Jawab Yeeun hati-hati.

Yugyeom tertawa, "Haha, aku suka ini. Jangan lari kau Shin Yeeun. Biar aku yang memberikan pertanyaan, kau jawab dengan jujur!" Ujar Yugyeom dengan wajah menyebalkannya.

Yeeun hanya menatap Yugyeom malas, "Ck, iya akan ku jawab jujur! Kau tahu apa tentangku memangnya huh?" Tanya Yeeun menantang.

Yugyeom tersenyum penuh misteri, sementara Nayun dan Bambam hanya saling menatap keheranan.

"Apa yang kau lakukan bersama Jinyoung kemarin diperpustakaan kota?" Tanya Yugyeom yang masih menyunggingkan senyum menyebalkannya itu.

"Apalagi selain membaca buku?" Tanya Yeeun sedikit kesal.

Yugyeom mengangguk-anggukkan kepalanya, "Hmm, lantas yang ku lihat kemarin sedang berciuman bersama Jinyoung itu siapa ya? Apakah Jinyoung berselingkuh? Aigoo, jahat sekali anak itu." Yugyeom memasang wajah kecewanya.

Yeeun langsung membulatkan matanya begitu juga Nayun dan Bambam.

"Yaaak! Kim Yugyeom! Kau menguntit ya?" Tanya Yeeun dengan wajah memerah, entah karena marah atau malu.

"Aish, memang hidupku setidak berguna itu sampai-sampai aku harus menguntit kalian berdua?" Tanya Yugyeom lagi.

"Memang hidupmu bukannya tidak berguna Kyum?" Tanya Bambam yang langsung diberi toyoran oleh Yugyeom.

Nayun teringat kejadian semalam, entahlah otaknya langsung memutar kembali kejadian semalam yang membuatnya jadi sulit untuk tidur karena wajah Mark selalu ada disana. Memang bukan yang pertama bagi Nayun, tapi rasanya ciuman Mark itu sangat berbeda sehingga Nayun dapat melupakan ciuman pertamanya.

"Jawablah Shin Yeeun kau sudah berjanji!" Pinta Yugyeom dengan nada memaksa.

"Ck. Sudahlah ayo kita ganti topik. Bambam, putar lagi pensilnya." Yeeun menyuruh Bambam untuk memutar pensil yang digunakan untuk memilih sasaran sebagai pecundang yang harus memilih truth atau dare sebagai bayaran atas kekalahannya.

Stranger: Mark Tuan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang