Sedari tadi Mark hanya terus memandangi layar ponselnya yang tertera dengan jelas ada foto Lee Nayun disana.
Kemarin karna ponsel Nayun mati, ia meminjam ponsel Mark untuk berselfie atau memintanya difotokan menggunakan ponsel Mark. Alhasil galleri ponsel Mark jadi dipenuhi oleh foto-foto Nayun disana. Mark melihat-lihat foto itu satu persatu.
"Anak ini manis juga," Tanpa sadar ia mulai tersenyum
Tapi sedetik kemudian ia tersadar dan memukul pipinya sendiri, "Oh Mark Tuan, apa yang kau pikirkan bodoh! Berpikirlah dengan jernih, dia tak lebih perfect dari Anne, sadarlah."
Mark menekan tombol home diponselnya lalu mengunci dan membantingkan ponselnya kekasur, sepertinya ia sudah gila memikirkan gadis bodoh itu.
Tiba-tiba ponsel Mark berbunyi, ada panggilan masuk dari Jackson.
"Hallo."
"Yo Mark, kau akan ikut?"
"Kemana?"
"Yak! Apakah kau tidak mengecek group chat kita?"
"Kalau aku mengecek, aku tidak akan bertanya padamu Jack."
"Hell, kita akan pergi ke pantai Mark. Ck, kau ini! Cepat bersiap-siap, 15 menit lagi aku dan yang lain akan menjemput kau dan Nayun. See you, bro."
Setelah sambungan itu terputus Mark langsung membaringkan tubuhnya, ia merasa malas untuk ikut hangout bersama teman-temannya, padahal kemarin mereka sudah bermain ditaman hiburan.
"Mark apa kau akan ikut?"
Tiba-tiba Mark dikejutkan oleh sesosok gadis yang sudah duduk diujung ranjangnya itu.
"Hey, bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu?" Sinis Mark.
"Ck, kau mau ikut atau tidak?" Tanya Nayun tanpa memperdulikan tatapa itu.
"Tidak tahu, aku malas." Jawab Mark sambil menutup matanya.
"Ck, yasudah aku akan kebawah lagi." Nayun langsung berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Mark.
Ia mengambil ponselnya lalu mengetikkan sesuatu disana.
SEVEN ELEVEN
Mark : Aku tidak ikut, kalian bersenang-senanglah.
Setelah mengetikkan pesan singkatnya digroup, Mark langsung memejamkan matanya lalu tertidur.
Pukul 4 sore Mark terbangun dari tidurnya dan mendapati beberapa panggilan tak terjawab dari seseorang bernama Anne disana. Saat ia akan bangun, Mark merasa tubuhnya sangat berat dan sakit. Lalu Mark menempelkan punggung tangannya pada keningnya, panas.
"Shit! kenapa harus demam?" Mark mengoceh sendiri, ia memaksakan berjalan kebawah untuk mengambil handuk dan air, ia berinisiatif untuk mengompres agar demamnya turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger: Mark Tuan.
FanfictionBagiku dia hanya tidak lebih dari orang asing yang masuk ke dalam kehidupanku dengan konyolnya. "Oh ayolah, aku tidak mau mengatakan ini tapi aku sangat membencimu brandal!" "Kau sudah mengatakannya bodoh. Dan panggil aku Mark, bukan Brandal!"