"Ku usaha kan setelah ujian akhir."
"Hm, aku akan pulang."
"Bersabarlah."
"Dengar kan apa kata dokter dan minum obatmu, beristirahatlah yang cukup."
"Akan ku tutup ya."
Nayun yang hendak akan memanggil Mark untuk sarapan pagi tak sengaja mendengar sedikit percakapan Mark ditelfon, ia berbicara menggunakan bahasa inggris. Entahlah dia sedang berbicara dengan siapa sepagi ini.
Mark saat ini sedang duduk dibalkon depan kamarnya dan Nayun. Saat Nayun berjalan dan akan menghampiri Mark tiba-tiba saja lelaki itu membalikkan tubuhnya, keduanya memasang wajah terkejut.
"Sejak kapan kau disini?" Tanya Mark dengan wajah yang masih terkejut.
Entah kenapa Nayun menjadi gagap, "A-aku baru saja disini. Oh ya, Eomma menyuruh kita sarapan." Ucap Nayun dengan nada sedikit gagap.
Mark menatap Nayun dengan tatapan menyelidik.
Nayun segera mengalihkan perhatian Mark, "Kajja, kita sarapan. Appa dan Eomma sudah menunggu." Ucap Nayun dengan senyum yang dipaksakan dan langsung berjalan meninggalkan Mark.
Bodoh sekali. Nayun memang bodoh dalam menyembunyikan sesuatu. Bagaimana jika Mark melabelinya sebagai penguping? Ah, Nayun pasti akan sangat malu.
"Kau tadi mendengar bagian mana?" Tanya Mark mengejutkan Nayun.
Bagaimana tidak terkejut? Nayun yang sedang berjalan menuruni tangga dibuat terkejut ketika Mark tiba-tiba membisikan kalimat itu tepat dibelakang telinganya dengan jarak yang sangat dekat.
"Aish. Mark kau mengagetkan ku!" Ucap Nayun sambil memukul lengan Mark.
Mark hanya tertawa kecil, lalu berjalan cepat meninggalkan Nayun yang masih kesal padanya.
Setelah kami berkumpul dimeja makan, kami mulai makan dengan tenang sampai Appa memecah keheningan.
"Bulan depan kalian sudah mulai ujian akhir ya? Bagaimana belajar kalian?" Tanya Appa pada Nayun dan Mark.
"Hm. Belajarku, seperti biasa Appa." Ucap Nayun sambil menyuapkan makanan itu kemulutnya.
"Kau harus lebih giat lagi Lee Nayun." Ucap Appa dengan wajah seriusnya.
"Ne Appa! Aku Lee Nayun, berjanji akan bersungguh-sungguh dalam belajar demi ujian akhir." Ucap Nayun sambil menghormat kepada Appanya.
Appa dan Eomma Nayun hanya tersenyum kecil melihat tingkah anak mereka.
Mark yang melihat hal itu juga langsung menyimpulkan sedikit senyumnya.
"Dan, bagaimana denganmu Mark?" Tanya Appa Nayun kepada Mark.
Mark langsung menatap Appa Nayun, "Belajarku baik, Appa." Jawab Mark singkat.
Appa Nayun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Aku sebenarnya tidak mau mengakui ini. Tapi asal Appa tau, anak ini ternyata lumayan pintar dan aku kesal padanya." Ucap Nayun memuji Mark dengan wajah kesalnya, membuat Mark jadi menahan tawanya.
"Baguslah, kau juga harus belajar yang giat makanya jangan terus bermalas-malasan!" Ucap Appa Nayun sambil mengacak-acak rambut anaknya.
Mereka hanya terus mengobrol disela sarapan pagi berlangsung. Hari ini hari libur jadi baik Nayun, Mark, dan Appa Nayun hanya menikmati obrolan santai selama sarapan tanpa memikirkan waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger: Mark Tuan.
FanfictionBagiku dia hanya tidak lebih dari orang asing yang masuk ke dalam kehidupanku dengan konyolnya. "Oh ayolah, aku tidak mau mengatakan ini tapi aku sangat membencimu brandal!" "Kau sudah mengatakannya bodoh. Dan panggil aku Mark, bukan Brandal!"