14. Truth or Dare

130 10 1
                                    

STREAM 'ECLIPSE' OKAY ! <3



"Nayun, Mark! Kalian sedang apa?!"

Saat medengar suara itu, Nayun refleks menjauhkan wajahnya dari wajah Mark lalu ia menatap asal suara itu.

Jackson Wang.

Ya, lelaki itu sedang menampilkan senyum menyebalkannya.

"Whoho, apakah aku salah lihat?" Tanya Jackson dengan wajah menggoda.

"Yak! Tidak seperti itu! A-aku tidak berciuman, mataku kelilipan dan Mark tadi sedang meniupnya dan kau tiba-tiba datang mengagetkan. Dan kau tahu? Mataku masih terasa gatal, Jackson Wang!" Ucap Nayun menatap Jackson kesal dengan tangan kanan yang terus mengucek sebelah matanya.

Melihat hal itu Mark langsung menarik tangan Nayun agar tidak mengucek matanya lagi.

"Sudah ku bilang, kau akan iritasi jika terus dikucek seperti itu Lee Nayun." Ucap Mark dengan nada khawatirnya.

Melihat hal ini Jackson semakin tertawa gemas dan semakin menggoda mereka berdua, terutama Nayun.

Jackson mencium bau-bau buka bermekaran ditempat ini.

"Sudahlah kalian bisa lanjutkan bermesraannya nanti. Yang lain sudah menunggu didepan." Ucap Jackson lalu pergi meninggalkan Nayun dan Mark yang masih duduk disofa ruang keluarga.

Nayun langsung menyusul Jackson dengan berlari kecil, sementara Mark hanya mengikuti Nayun dengan langkah malas.

Benar, disana sudah ada Jaebum, Youngjae, Bambam, Yugyeom dan Sujin?

Tunggu,

"Hey, kemana Yeeun dan Jinyoung?" Tanya Nayun pada yang lain.

"Mereka nanti akan menyusul." Jawab Youngjae yang sedang memakan kacang yang memang sudah tersedia diruang tamu.

Nayun mengangguk paham, lalu ia menatap Sujin yang juga sedang menatapnya.

"Sujin-ah, annyeong." Ucap Nayun dengan nada cerianya.

"Annyeong, Yun-ah." Sujin langsung membalas sapaan Nayun dengan nada yang tak kalah cerianya.

"Ku kira kau tidak ikut." Tanya Nayun kepada Sujin.

"Tadi Bambam mengajakku. Karena hari ini tidak ada kegiatan, jadi aku ikut bersama mereka." Jawab Sujin disetai cengiran kecil diakhirnya.

Nayun hanya mengangguk-angguk lalu ingat sesuatu.

"Ah, aku lupa! Akan ku ambilkan dulu minum." Ucap Nayun lalu langsung berbalik menuju dapur.

"Akan ku bantu." Ucap Jaebum yang sekarang sedang membuntuti Nayun menuju dapur.

Nayun mencari gelas dan nampan, lalu mengambil sirup dikulkas dan menuangkannya digelas-gelas itu.

"Biar aku saja, kau yang memberi air." Ucap Jaebum yang saat ini sedang menuang sirup berwarna merah itu.

Nayun langsung mengangguk dan menuangkan air kedalam gelas yang telah diisi setengah sirup itu.

Setelah selesai, Nayun langsung mengaduknya agar sirup dan air itu menyatu.

Saat Nayun fokus mengaduk, tiba-tiba Jaebum memegang bahunya lalu menatapnya dengan tatapan sendu.

"Yun-ah, aku minta maaf atas semua yang terjadi belakangan ini." Ucapnya dengan nada menyesal, membuat Nayun menjadi tidak tega melihat wajah sedih sahabat kecilnya ini.

Nayun memegang lengan Jaebum lalu tersenyum hangat kearahnya,

"Hm. Sudah ku maafkan Jaebum. Lagi pula aku tidak marah akan hal itu, aku hanya merasa sedikit tidak nyaman saja karena kau sahabatku dari kecil. Aku menghargai perasaanmu, karena perasaan seperti itu bisa muncul kapan pun tanpa bisa kau cegah. Tapi, aku tidak ingin kehilangan sosok sahabatku Jaebum. Aku hanya ingin kau selalu ada bersamaku, sebagai seorang sahabat yang selalu menemaniku dalam keadaan apapun. Kau paham kan?" Jelas Nayun meyakinkan Jaebum dengan tatapan hangatnya dan tangan yang masih sengaja mengusap lembut jemari Jaebum.

Stranger: Mark Tuan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang