make it right

3.2K 257 4
                                    

Seketika dunia jimin bagaikan runtuh, ia tak benar benar ingin putus dengan yoongi, tapi kenapa yoongi malah seperti itu. Saat ini dadanya begitu sesak dan kakinya tak bisa berlari lebih jauh. jimin berhenti dan menangis sejadi jadinya. Tubuhnya meluruh ke tanah dengan air mata dan isakan yang begitu memilukan.

"Jimin!" taehyung datang tanpa nasihat dan petuah yang sangat tidak ingin jimin dengar. Taehyung langsung membawanya kedalam pelukan dan tentu saja tangisan jimin makin menjadi.

"Taee... Hikss, sakit.. Sakitt"

"Husshh, iya kau boleh menangis. Lepaskan jangan kau tahan"

"Hiks, aku aku hanya khawatir hiks kenapa jadi begini hiks"

"Ssshhh, semua akan baik baik saja, ayo kuantar pulang"

Dimobil tangis jimin tak mereda dan sesaknya kambuh, dia pingsan saat di perjalanan. Taehyung makin mempercepat laju mobilnya menuju apartmen jimin.

"Astaga oppa! Apa yang terjadi pada jimin?" jungkook terkejut melihat taehyung datang dengan jimin yang tak sadarkan diri dalam gendongan taehyung.

"Nanti kujelaskan, beri aku minyak kayu putih cepat!"

Jungkook dan taehyung telaten merawat jimin, nafasnya berangsur normal dan sekarang terdengan racauan dan isakan dari bibir jimin.

"kenapa bisa jadi seperti ini?"

"jimin dan yoongi hyung bertengkar"

"kenapa? bagaimana bisa? Apa yoongi oppa menyakiti jimin?"

"aniya, mereka hanya sedikit emosional. Tadi yoongi hyung masuk rumah sakit karena kelelahan dan sepulangnya dari rumah sakit malah ingin melanjutkan pekerjaannya. Jimin khawatir tentu saja dan yah mereka cekcok sampai mengucapkan kata putus"

"Yatuhan malang sekali, keduanya pasti sama sakitnya" taehyung berdehem. Jungkook memeluk taehyung dan mengelus punggungnya.

"Kau sudah melakukannya dengan baik oppa, gomawo"

"Kita harus membantu mereka" tekad taehyung, dan jungkook mengangguk dalam dekapannya















"Hyung kenapa kau melakukannya, kau tahu jimin sangat khawatir padamu"

"Aku tahu, dia pasti ketakutan dan khawatir. Tapi aku tak bisa meninggalkan pekerjaanku, aku bekerja keras untuknya juga. Untuk kami"

"maka dari itu, kau harus menjelaskan padanya. jelaskan dulu padanya untuk apa kerja kerasmu selama ini. jangan membuat usahamu sia sia" Yoongi terdiam, membernarkan ucapan namjoon barusan. Memang salahnya juga, sudah lama tak mengabari keadaanya dan saat bertemu malah dalam keadaan seperti ini.

"Istirahatlah dan temui dia besok, semangat" ujar namjoon lalu pergi meninggalkan yoongi.

Yoongi pun tak bisa berkonsentrasi lagi, akhirnya dia mendudukkan tubuhnya pada sofa. melihat lockscreen ponselnya yang merupakan fotonya berdua bersama jimin. Pikirannya menerawang ke hari hari yang sudah ia lewati dengan kekasih cantiknya jimin.




















siang hari jimin menelpon yoongi, menanyakan keberadaanya. Saat yang disebrang menjawab jika ia berada diapartmen, jimin bergegas menyambar kunci dan barang bawaanya. Tempat makan berisi bubur, lauk dan potongan buah. Jimin ingin melihat keadaan yoongi sekaligus bertekad meminta penjelasan yoongi mengenai hubungan mereka. Dan untuk minta maaf, bagaimanapun juga jimin mengakui dirinya kekanakan dan mengatakannya dengan emosi.

"Jimin" yoongi mematung melihat jimin berada dipintu apartmennya.

"Boleh aku masuk?" yoongi mengangguk dan jimin melenggang masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

oh happy day (yoonmin gs) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang