kajima

2.5K 233 12
                                    

Setelah selesai makan, keduanya kini menyantap desert. Jimin tak henti hentinya menatap pria berkulit pucat dihadapannya.

"Wae?" tanya yoongi dengan nada sangat santai.

"Aku sudah selesai, aku ingin berbicara"

"Hmm" masih dengan sikap santainya yoongi mengambil gelas lalu meminum air putih.

"Pertama tama, jiminie minta maaf karena tak bilang jika pergi untuk bertemu taehyung, kami mencari jungkook. Jungkook tak ada kabar jadi kami berusaha berpikir bersama untuk menemukan nya...

"Taehyung sangat mengkhawatirkan jungkook karena sebelum menghilang, taehyung sempat bertengkar dengan jungkook..

"Dan juga kami sepakat untuk melupakan kejadian di pulau jeju. Taehyung menyesal, dia ingin persahabatan kami kembali seperti dulu. Aku pun juga begitu" jimin menjelaskan sebisanya, berharap tidak ada kesalahpahaman diantara mereka. Dia meremas jemari imutnya gugup, ia gugup menanti tanggapan yoongi.

"Lalu?" tanya yoongi dengan nada santai.

"Nde?" wajah jimin mendongak dengan raut wajah bingung yang begitu menggemaskan.

"Menurutmu taehyung mengatakan yang sebenarnya?"

"Sepertinya begitu" jawab jimin ragu

"Tidak jim" jimin menelan ludahnya kasar.

"sangat mudah untuk diucapkan namun perasaan tak hilang semudah itu"

"Jiminie bersalah? Lalu aku harus bagaimana?" matanya mulai memanas.

"Jangan berdandan terlalu cantik, jangan terlalu sering tersenyum, jangan terlalu mirip dengan malaikat. lelaki tidak tahan dengan pesonamu termasuk taehyung dan terutama aku"

"Kak yoon, jimin serius. Jika jimin salah hukum jimin, tegur jimin dan jimin akan berusaha memperbaikinya"

"aku serius, taehyung pasti terluka karena jimin malah mencintai min yoongi yang baru dikenalnya bukan kim taehyung yang sudah bertahun tahun mengenalnya. Dan aku tak melarangmu untuk kembali bersahabat dengannya. aku tahu karena aku juga lelaki, dan jangan kecewa. Sepertinya taehyung sudah menemukan penggantimu"

"Jinja?!"

"Kau kaget atau kecewa sih?" yoongi membuat ekspresi kesal yang membuat jimin makin merengek.

"Aku antusias, semoga taehyung beruntung dengan kisah cintanya kali ini" ucap jimin tulus dengan tangan mengepal dan memejamkan mata, gestur sedang berdoa.

"aigoo baiknya kekasihku ini" yoongi mencubit gemas hidung jimin.

"Sakittt, ahkk lepas. Jadi siapa? Kak yoon tau dari mana?"

"taehyung sedang mencarinya"

"Itu berarti taehyung belum menemukan penggantiku. Ehh!!" jimin menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

"Hmm, yaa jimin memang tak tergantikan" ledek yoongi, jimin mencebikkan bibir dasar jimin polos. Yoongi yang jahil terus melancarkan aksinya.

"Kak yoon, bukan begitu. Maksudku emm, si siapa enggg. sudahlah tidak jadi saja" jimin merengut, ia takut salah ucap lagi.

"apa jungkook sudah ditemukan?"

"Belum, makanya tadi aku dan tae bertemu untuk memikirkan cara mencari jungkook"

"Jadi belum ketemu"

"Eoh"

"Jadi bisa kau korelasikan petunjuk petunjukku?"

"Haa?"

"Ayo jimin sedikit berpikir dong"

"ishhh kak yoon mengerjai jimin ya, tadi kak yoon bilang taehyung sudah menemukan pengga- ehemm sudah menemukan seseorang yang disukainya. Lalu bilang orangnya belum ketemu lalu kenapa dengan random bertanya jungkook yang belum ketemu. Tidak ada hubu-"

"Tunggu tunggu... Jungkook?!!" Yoongi mengangguk.

















"Enghhh"

"Tae kau sudah sadar?" taehyung berada dirumah sakit, jungkook yang memaksa tentu saja. Granpda nya tak akan sebaik itu untuk merawat korbannya. Grandpa nya ini asli inggris dan sangat nyentrik, sejak kecil bahkan jungkook sudah diajari berbagai macam bela diri. Kakeknya dulunya ketua mavia tapi sekarang tidak lagi. Ia ingin menikmati hari tuanya dengan damai. hanya saja sikapnya masihlah urakan seperti pemuda kelebihan energi padahal usianya sudah 67 tahun.

"Jung.."

"Maaf, grandpa salah paham dan membuatmu seperti ini" sesal jungkook

"Aku terima, ku anggap ini balasan atas sikapku padamu. Kook maafkan aku sungguh aku tak bermaksud saat itu aku sedang kalap" taehyung mendudukkan dirinya, beberapa kali meringis memegangi perutnya akibat dihajar oleh body guard keluarga jeon.

"Emm, gwaenchana aku sudah memaafkanmu" taehyung sedikit lega. Namun masih ada yang mengganjal di hatinya.

"Bunny lets go, we dont have many time" kakek jungkook menginterupsi percakapan kedua anak muda tersebut.

"Wait a minutes grandpa"

"semoga lekas sembuh, aku pergi dulu"

"Tunggu jung, kau mau kemana??" Jungkook tak menjawab dan terus berjalan tanpa menoleh kebelakang. Taehyung turun dari ranjangnya, berusaha mengejar jungkook. Jika dikeadaan sehat dengan mudah dia menggapai gadis itu tapi dirinya sedang lemah.

"Jung tunggu!!!" Taehyung melihat jungkook masuk kedalam mobil bersama kakeknya.

Taehyung yang masih memakai pakaian pasien menyetop taksi dan segera mengikuti jungkook.

"Ahjussi, bisa ku pinjam ponselmu? Aku akan mengganti pulsanya"

taehyung tidak bodoh, dia tidak membawa uang dan ponsel jadi ia menghubungi jimin. Ia meminta jimin mengikuti mereka. Ia juga menelpon jungkook berkali kali tapi tak ada jawaban.
















Mobil keluarga jeon berhenti di bandara, sesaat kemudian taksi yang ditumpangi taehyung juga tiba.

"Jungkook!!!" Jungkook menoleh dan terkejut mendapati taehyung yang berlari kearahnya.

Saat mendekat body guard menahan tubuh taehyung.

"Lepass, jungkook kau mau kemana. Jangan pergi jung.. Jangan. Maafkan aku jebal" tangis taehyung pecah dia frustasi ia tak mau jungkook hilang dari sisinya.

"oy kids, kau sudah menyakiti bunny ku jadi jangan harap bisa melihat bunny lagi. Dia akan pergi bersamaku" jadi jungkook akan pindah ke inggris, pikirannya sudah bulat. Sudah lama juga kakeknya meminta jungkook untuk tinggal dan kuliah di inggris.

"tae!!! Jungkook!!!" teriak jimin sambil berlari, dibelakangnya ada min yoongi yang sedikit terlambat karena mengurus ahjussi yang ongkos taksi nya belum dibayar oleh taehyung.

Jungkook melambaikan tangannya, tanda perpisahan dengan kedua sahabatnya. Tapi tarikan kakeknya membuatnya berhenti melambai lalu mereka masuk ke gate.

body guard akhirnya melepas taehyung, taehyung pun meraung dan menangis di lantai bandara. Jimin ikut berjongkok, dirinya juga sedih jungkook harus pergi tanpa berpamitan dengannya. Jimin menangis hingga wajahnya memerah. Lalu ia merasa ada usapan dipunggung, membuatnya mendongak mendapati yoongi teresnyum untuk menenangkannya. Jimin melihat tae dan yoongi bergantian. Yoongi memberikan anggukan dan jimin segera memberikan pelukan pada sahabatnya. Mereka menangis bersama ditengah bandara.











Tbc



Im back, mau up tadi malem tapi aku udah capek banget. kaget juga ternyata setelah ku ancem kalian giat ngevote nya. Jadi untuk chapter selanjutnya ku upload setelah 34 vote.

Ppai ppai
Borrahae 💜💜💜💜

oh happy day (yoonmin gs) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang