Chapter 6

32 4 4
                                    

Berhubung para kakak gadisnya sedang sibuk memilih mobil dan entah apalagi yang sedang mereka lakukan sekarang. Zhiva lebih memilih pergi ke salon, ke tempat spa yang direkomendasikan oleh salah satu maid yang  tadi membereskan kamarnya.

Maid itu bilang ia dulu saat sebelum bekerja menjadi maid di mansion kakek nya, pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga seorang model, jadi kurang lebih nya ia tau tempat spa dan salon yang sering dikunjungi oleh mantan majikan nya itu.

"Jika nona muda ingin pergi sekarang, saya akan meminta Lee ahjusi untuk menyiapkan mobil anda nona" timpal sang maid saat nona muda nya itu menyetujui usulan nya

"Oke kalo begitu, aku akan bersiap." ujar Zhiva senang lalu bersiap-siap

.
.
.

"Nona. Apa anda hanya ingin ke tempat spa dan salon saja? " tanya Lee ahjusi dari balik mobil kemudi

"Hm,, kalau masih ada waktu kita pergi ke mall ndee.." kata Zhiva setelah berfikir beberapa menit

"Baik nona muda."

Setelah nya Zhiva sibuk dengan ponsel nya sampai ditempat tujuan nya.
Saat Lee ahjusi meminta izin untuk pergi mencari makanan, Zhiva pun memasuki salon dan memulai aktifitas nya.

Sampai hampir 5 jam Zhiva habis kan waktu nya di salon ia mulai merasa lapar, karna ia juga melewatkan jam makan siang nya.

Ia pun memutuskan untuk makan direstoran yang tak jauh dari salon tadi

"Kalian tunggu diluar saja yah, aku takut orang-orang tak nyaman jika kalian harus mengelilingi meja ku. Tak apa kan? " tanya Zhiva sedikit tak enak pada para pengawal yang dari tadi senantiasa mengikuti nya

"Tidak apa tuan putri. Kami akan berjaga diluar" ujar sang ketua pengawal itu sambil membungkuk hormat

Tuan putri. Omong-omong Zhiva sendiri yang minta untuk dipanggil tuan putri, alasannya karna ia memang merasa seperti seorang putri dari kerajaan Mahattan.

Dan sikap nya itu hanya dibalas dengusan malas dari sang kakak Zera, delikan tak menyangka dari Siaurin dan tawaan dari kakeknya.

"Oke kalau begitu" kata Zhiva lalu memasuki restauran untuk makan siang, omong-omong perut nya sudah berdemo sejak ia masih disalon tadi, jadi ia akan memesan banyak makanan sekarang

Ia pun memilih tempat paling pojok disamping jendela yang langsung menampilkan pemandangan taman sekitar restauran tersebut. Ia tersenyum saat melihat seorang yeoja kecil sedang memakan es krim sampai membuat sekitar mulutnya kotor, lalu ayah dari yeoja tersebut dengan lembut membersihkan mulut yeoja kecil tersebut.

Lalu yeoja kecil itu kembali bermain diayunan yang tak jauh darinya membuat gigi susunya terlihat karna ibu nya mendorong ayunan itu dan membuat Zhiva pun ikut menyunggingkan senyum nya

"Ahhh aku jadi merindukan mommy dan daddy..." gumam nya masih memerhatikan yeoja kecil itu

"Mommy belum menghubungi ku lagi sejak dua hari lalu. Awas saja nanti aku akan telfon daddy dan marah pada mommy karna mommy telat menelfon ku... Uhh!" gerutunya seraya mempoutkan bibirnya kesal dan mengepalkan tangan nya yang berada diatas meja

Tak lama semua pesanan nya datang sehingga hampir memenuhi meja nya

Tak lama semua pesanan nya datang sehingga hampir memenuhi meja nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jjang!! Mari makaaann..!!" pekik nya girang dengan mata berbinar dan sedikit terkekeh karna menu makan siang nya kali ini sungguh banyak. Salahkan perut nya yang memberontak minta diisi dengan banyak

Zhiva pun menyantap makanan nya dengan hidmat. Kadang ia memekik ketika makanan nya sangat terasa enak dilidah nya yang bukan asli korea. Tapi karna ia sudah biasa dengan makanan korea jadi ia sangat menyukai dan menikmatinya.

Tanpa ia sadari seseorang yang tak jauh dari tempat nya berada, memerhatikan Zhiva dari awal ia memasuki restauran tersebut.
Dari mulai ia memilih tempat duduk, memerhatikan dan ikut tertawa ketika melihat yeoja kecil, serta memekik senang saat menyantap makanan nya, semua nya, tak terlewatkan dari perhatian orang tersebut.

"Siapa sebenarnya gadis itu? Dia menggemaskan sekali. Polos tapi juga menarik secara bersamaan..."

Lirihan orang tersebut masih dengan memerhatikan Zhiva dari jauh, dan juga seringaian tercipta dibibir tebal nya.

"Semoga kita bertemu lagi cantik...." 

Batin nya kemudian berlalu dari sana.

.
.
.

"Ponsel nya masih tak aktif juga?" tanya Siaurin pada Zera yang sedang mengotak atik ponsel nya dibalkon kamar Zhiva, lalu melirik pada jam yang terletak di atas nakas samping tempat tidur Zhiva. Pukul 17.35.

Sedari tadi, Zera sudah menghubungi Zhiva, sialnya ponsel yang dihubungi tak aktif, entah kehabisan batrai atau memang sengaja Zhiva matikan.

Zera pun menggeleng kan kepala nya lalu meletakan ponsel nya dimeja kecil yang ada disamping kursi yang ia duduki

"Yeach... Bocah itu membuat hawatir saja" kesal nya seraya mendengus

"Tadi kakek sudah menghubungi ketua pengawal yang mengawasi nya hari ini, mereka bilang Zhiva masih asik berkeliling di mall." ujar Siaurin seraya mendudukan dirinya disamping Zera

"Mereka tak diizinkan Zhiva untuk mengikuti nya saat berbelanja. So... Ia berkeliling dengan Lee ahjusi saja, dan Lee ahjusi tak membawa ponselnya" lanjut Siaurin setelah ia meminum jus strawberry nya

"Anak itu memang suka sekali merepotkan" ujar Zera seraya memijit pelipis nya pelan

"Aku mandi dulu" lanjut nya seraya bangkit dan berlalu pergi

Siaurin hanya berdehem lalu ia kembali menikmati jus strawberry nya dan sepoian angin sore yang menerpa wajah manisnya. Membuat nya sedikit rileks dan memejamkan matanya nyaman.

.
.
.

Lee ahjusi hanya bisa menghela nafas lelah dan pasrah ketika lagi-lagi ia harus mengikuti tuan putri satu ini berkeliling mall yang besar nya bukan main.

Berkeliling dari lantai satu kelantai yang lain. Memasuki toko demi toko yang tak kalah besar nya juga. Dan jangan lupakan dengan paper bag yang sudah menumpuk ditangan kanan dan kirinya.

"Lee ahjusi istirahat saja dulu disini, aku mau ke toilet sebentar" kata Zhiva saat ia merasa ingin buang air kecil

"Baik tuan putri"

Setelah ia memastikan Lee ahjusi telah mendapatkan tempat duduk, Zhiva segera berlari menuju toilet karna rasa yang mendesak nya

Braaak...

Awsshh...

"Gwencana...?"

"Ommo!!..."

.
.
.
.
.

Tbc

Votement nya yorobunnn...  🤗🤗
Kamsahamnidaaa 😘😘😘

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang