Chapter 8

35 3 1
                                        

Sedikit pemberitahuan....

"Italic" : Flashback...

'Italic' : Membatin..

Oke.. Kuy lah...
Langsung ajahh...

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Siang ini, setelah ketiga gadis Mahattan yang sekarang sedang berganti dengan Choi, sudah menyelesaikan segala urusan nya di kampus, mereka memutuskan untuk makan siang di luar, di cafe yang tak jauh dari kampus baru mereka.

Jadi mereka memutuskan untuk meninggalkan mobil mereka, lebih tepat nya Zera dan Siaurin saja, karna mobil Zhiva bukan ia langsung yang mengendarai, tapi supir pribadinya, Lee ahjusi. Seperti pada kesepakatan tempo hari, Zera dan Siaurin yang hanya diizinkan untuk membawa mobil sendiri.

Dan disinilah mereka berada sekarang, sedang menikmati makan siang mereka tanpa ada yang berbicara, sampai suara ponsel dari tas Zhiva memecah keheningan diantara mereka

Zhiva hanya mengernyit heran saat mendengar suara asing dari dalam tasnya, seingatnya nada ponsel nya bukan seperti ini.. Dengan tergesa ia mencari ponsel nya di dalam tas dan tampak bingung saat mendapati penelfon tanpa nama, ia pun langsung menggeser ikon warna hijau

"Yeoboseyo...? " sapa nya dengan raut bingung

Siaurin dan Zera menatap Zhiva dengan bingung dalam diam yang masih menikmati makanan mereka

"Mwo...?! Nu-nuguya??" tanya Zhiva bingung saat mendengar suara asing

"Astaga!!" pekik nya saat melihat layar ponsel nya, ternyata yang menghubungi nya adalah nomor ponsel nya sendiri dan yang ia pegang saat ini bukan ponsel nya

"Ahh mian. Aku tak tahu. Lalu bagaimana?" ujar Zhiva

"Aku sedang berada di cafe yang tak jauh dari kampus. Kau tau BigHit Seoul Univercity?"

"Ahh oke kalau begitu aku akan segera kesana... Ndee... Gwencanayo.."

Setelah nya Zhiva menghela nafas dan langsung menatap kedua kakak nya yang sedang menatap nya juga

"Wae?/apa?" tanya Siaurin dan Zera bersamaan saat ditatap adik nya dengan wajah memelasnya, mereka sudah mencium aroma yang tak sedap

"Kakak.. Ayo temani aku..." pinta nya

"Tidak, aku masih mau makan. Dia saja" tolak Zera cepat seraya melanjutkan makan nya

"Kena....."

Belum sempat Siaurin menyuarakan protesan nya tangan nya sudah ditarik Zhiva keluar dari cafe, jadi ia hanya bisa pasrah saja mengikuti adiknya yang sedang memasang wajah bingung, seperti mencari seseorang

"Ada apa sih?" tanya Siaurin akhirnya

"Kau ingat kak aku pernah bercerita tentang seorang namja tampan yang menabrakku saat di mall....?" bukan nya menjawab, Zhiva malah berbalik tanya masih sibuk dengan mencari seseorang di sekitar kampus

"Gwencana...?"

"Ommo!!"

Mata sipit nya membulat terkejut, saat  melihat seorang namja tampan berlutut dihadapan nya dengan raut yang terlihat hawatir

'Yatuhan, astaga... Tampan sekali. Matanya juga indah sekali, pipi nya lumayan menggemaskan dan eoh.. Bibir nya... Tebal tapi sungguh terlihat kenyal dan lembut... Pasti sangat.... Aishh apa yang sedang kau pikirkan Zhivaa....!!!'

Pekik Zhiva membatin sambil terus menatapi entitas didepan nya tanpa berkedip, sedangkan sang objek yang diperhatikan terlihat bingung, lalu tersenyum saat melihat Zhiva menggeleng-geleng kan kepala nya dan memukul kecil, sungguh lucu

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang