Chapter 5

30 4 5
                                        


Pagi yang sangat membahagiakan bagi seorang Antonio Mahattan. Bagaimana tidak, sejak ia memboyong ketiga cucu cantik nya dari wasington, baru pagi ini ia mendapat pelukan dan ciuman selamat pagi lengkap dari ketiga cucunya.

Kemarin-kemarin, hanya Zhiva yang selalu melakukan itu, yaa Siaurin juga melakukan nya walau hanya sekedar ciuman dipipi, dan seulas senyuman yang dipaksakan.

Terlebih dari putri sulung keluarga Marvell. Hanya diam dan wajah tak bersahabat yang selalu ia tunjukan saat bersama sang kakek. Membuat ia sedih tapi tak memungkiri kalau ia juga menyukai saat menjahili cucu cuek nya itu.

Jangan kira seorang Antonio Mahattan tak mengerti akan keterdiaman dan kepalsuan senyuman dua cucu nya itu. Justru ia terlampau paham apa yang diinginkan cucu-cucunya. Iya hanya ingin kedua cucunya itu lebih terbuka dan mengatakan nya sendiri apa yang mereka inginkan dan yang mereka tak sukai. Seperti hal nya Zhiva yang selalu mengutarakan apa-apa yang ia inginkan.

Hanya itu....

Jadi saat Zhiva yang malah merengek dan meminta apa yang menjadi keinginan dua kakak gadis nya, ia sangat faham, bahwa kedua cucu manis nya itu mempunyai image yang tinggi. Jadi ia mengalah saja dari pada membuat cucu bungsu nya ini bersedih.

"Apakah hari ini kakek akan pergi?" tanya Zhiva memecahkan suasana hening saat yang lain hanya sibuk dengan sarapan nya masing-masing

"Hm, sepertinya iya. Kakek hanya mengecek beberapa perusahaan yang sempat ada sedikit masalah dan lahan baru yang ada di Ilsan, setelah itu tidak ada" ujar Kakek setelah menyelesaikan sarapan nya

"Ahh begitu..." Zhiva hanya mengangguk-angguk mengerti

"Ah iya kakek hampir lupa. Kakek sudah mendaftarkan kalian disebuah universitas ternama di Seoul" kata kakek saat ia ingat sudah mengurus semua soal kelanjutan study cucu-cucunya

"Jinjja?!" pekikan terkejut dari Siaurin dan Zera membuat kakeknya mengulas senyum

"Kalian hanya tinggal menyiapkan diri kalian saja kapan kalian akan mulai kuliah. Jika sudah siap nanti kakek akan beri tahu pada pihak kampus." lanjut kakek

"Wuohh kakek memang terbaik.." siapa lagi yang akan memekik girang kalau bukan si maknae keluarga Mahattan

"Dan kakek minta kalian nanti untuk menggunakan nama korea kalian saja." timpal nya lagi

"Kenapa begitu?" tanya Zhiva heran

"Karna kalian sekarang menjadi warga korea, jadi lebih baik kalian menggunakan nama korea kalian saja. Mengertikan princess?" tanya sang kakek diakhir pada si maknae Mahattan

"Ahh ndee... Arraseooo..." ujar Zhiva mengerti seraya tersenyum membuat mata nya menjadi bulan sabit

Zera dan Siaurin ikut tersenyum melihat kepolosan adik kesayangan mereka.

.
.
.
.

Setelah Zera dan Siaurin memilih mobil yang akan mereka gunakan nanti, mereka saat ini sedang berada di basement tempat dimana beberapa mainan mereka disimpan rapi oleh kakek

Setelah Zera dan Siaurin memilih mobil yang akan mereka gunakan nanti, mereka saat ini sedang berada di basement tempat dimana beberapa mainan mereka disimpan rapi oleh kakek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang