Wasington, ibu kota Amerika serikat.
Sebuah Limusin telah terparkir rapi di depan pintu utama mansion keluarga Mahattan, yang mana seorang lelaki tua telah duduk tenang di kursi kebesaran nya dengan wibawa yang sangat kental, sehingga siapapun tak berani untuk langsung bertatap wajah dengan lelaki tersebut. Kecuali kedua putra nya tentu saja. Sebut saja Antonio Mahattan, seorang saudagar kaya raya yang penghasilan nya sukses diberbagai belahan dunia, yang sekarang sudah diturunkan jabatan nya pada kedua putra tersayang nya, Nicollas Marvell Mahattan dan Sandiaga Dayma Mahattan.
"Selamat datang Tuan dan Nyonya" salam para pelayan yang menyambut kedatangan Nicollas dan Sandiaga berserta istri mereka
"Dimana dady?" tanya Marvell pada salah satu pelayan tersebut
"Beliau sudah menunggu diruang kerja nya tuan" jawab pelayan tersebut
"Ya terima kasih"
Setelah Nicollas dan Sandiaga pun berjalan menuju ruang kerja dady mereka yang baru tiba tadi pagi di wasington, diikuti oleh kedua istri mereka
Tok tok tok..
"Dad.. "
Setelah mendengar kata masuk dari seseorang didalam ruangan sang dady mereka pun memasuki ruang kerja dady nya
"Ada apa dady tiba-tiba datang kemari dan memanggil kami?" tanya Sandiaga yang langsung duduk di sofa
"Wahh kau tidak ingin memberi salam pada dady mu dulu, son?" goda sang dady pada putra bungsu nya itu yang sikap nya selalu acuh dan tak suka berbasa basi
Sandiaga hanya mendengus malas lalu menyandarkan kepala nya disandaran sofa.
"Ada apa dady? Kami masih banyak pekerjaan" ujar Nicollas menengahi ucapan dady nya dan adik nya yang sudah kesal karna pekerjaan nya diganggu
"Dady ingin meminta sesuatu pada kalian..." Antonio memulai ucapan nya sambil sesekali menyesap kopi nya
"Apa itu dady?" tanya Nicollas yang mulai kesal karna dady nya terlalu mengulur-ngulur waktu..
Lalu Antonio menatap putra dan menantu nya satu-satu, dengan seringai yang terpantri di wajah yang sudah tak muda tapi ketampanan nya masih terlihat jelas.
Dan itu justru membuat kedua pasangan suami istri dihadapan nya merasa hawatir akan sesuatu yang diminta dady nya untuk kali ini. Karna jika sang dady sudah turun tangan langsung untuk meminta sesuatu yang dia ingin kan, itu artinya adalah sesuatu yang amat serius dan penting.
.
.
.
."Nona muda, Tuan Besar Mahattan telah menunggu anda di mansion utama" ucap seorang pelayan yang menghampirinya
"Kakek???!!" pekik Siaurin yang langsung menghentikan bacaan pada buku nya di gazebo halaman belakang kediaman nya.
Disisi lain,
"Hah...?!!" pekik Zera yang sedang menikmati sarapan nya di meja makan seorang diri karna keterlambatan nya bangun pagi.
Di sisi yang lain..
"Pasti kakek...!!!" pekik nya senang seraya cepat-cepat menggunakan pakaian nya setelah ia berendam selama dua jam pagi ini.
.
.
.
.Kini ketiga gadis yang tak lain adalah cucu-cucu kesayangan Antonio Mahattan, telah berdiri dihadapan nya, menatap nya dengan penuh tanya dan rasa penasaran. Bagaimana tidak, sudah 10 menit berlalu Antonio hanya terus menatap ketiga cucu gadis nya dengan wajah sumringah dan senyuman yang terus terpantri.
"Kakek sebenarnya ada apa?" tanya Siaurin yang sudah mulai jengah dan pegal, tapi tidak mengurangi sikap sopan pada kakek tercinta mereka
"Boleh kah kami duduk kakek?" Zera pun juga ikut bersuara karna dia pun juga pegal sudah 10 menit hanya berdiri diam seperti orang bodoh
"Ahh iya iya, kakek sampai lupa menyuruh kalian duduk saking terpana nya pada kecantikan gadis-gadis kakek ini" ucap sang kakek yang langsung menyuruh ketiga cucu nya duduk, yang mana langsung dilakukan oleh ketiga gadis itu
"Jadi, ada apa kakek? Apa kakek akan mengajak kami liburan di korea lagi?" tanya cucu nya yang paling muda, Zhiva, dengan wajah yang sangat gembira
"Kau terlihat senang sekali yah setiap kakek mengajak kalian liburan di korea" ujar Antonio pada Zhiva yang langsung mengangguk semangat
"Tentu saja kakek, aku sangat senang. Aku suka korea" jawab nya heboh sendiri
Sedangkan kedua kakak gadis nya hanya diam menyimak
"Kalian pasti tau kenapa kakek sampai turun tangan menjemput kalian.."
Siaurin dan Zera yang memang sebelum nya sudah sempat curiga dengan kedatangan kakek mereka yang tiba-tiba datang, saling berpandangan dengan wajah tegang dan cemas. Berbeda dengan Zhiva yang mengkerutkan dahi tanda ia bingung apa yang dimaksud kakek
Antonio hanya terkekeh melihat raut Zera dan Siaurin yang terlihat cemas, ia sudah tau, pasti kedua cucu nya itu sudah mengetahui rencannya berbeda dengan si Bungsu yang terlihat penasaran
"Kalian ikut bersama kakek, Tinggal di korea dan melanjutkan study kalian disana" ujar Antonio santai dan tenang
"Kenapa??! / Haruskah??!"
Jawab Siaurin dan Zera bersamaan karna mereka merasa keberatan harus tinggal bersama kakek mereka di korea, yang artinya kebebasan mereka mulai terancam"Yeyyy.... Aku ingiiin... Aku ingiiin kakek..."
Dan pekikan Zhiva membuat kedua kakak gadisnya menatap tak percaya pada adik mereka yang menyetujui nya dengan sangat gembira.
"Bagus, bereskan barang-barang yang menurut kalian penting saja, karna dikorea kakek sudah menyediakan segala fasilitas kalian"
"Ta.. "
"Kita terbang besok sore karna kakek akan mengurus beberapa urusan dulu disini. Tidak ada bantahan, kalian mengertikan Princess.. "
Ucap sang kakek yang sambil menatap ketiga cucu nya dan menekankan kalimat terakhir sambil menatap lekap pada dua cucu tertua nya. Kemudian ia mencium puncak kepala ketiga cucunya bergantian dan berlalu pergi
Siaurin dan Zera menghembuskan nafas beratnya yang sedari tadi mereka tahan. Menghela nafas lagi dan pasrah akan keputusan sepihak yang kakek nya buat. Lain hal nya dengan Zhiva yang saat ini tengah mengoceh bahagia karna ia begitu ingin pindah ke korea sudah sejak lama.
"Ahhh akhirnya kita pindah juga ke korea. Aku sangat senang sekali kakak.. Aku senang sekali..." girang nya tak henti sambil membayang kan hal-hal apa saja yang akan ia lakukan ketika nanti sudah tinggal di korea
"Kenapa kau sangat senang sekali sih?" tanya Zera, kakak kandung nya
"Iya, apa yang membuatmu sampai sesenang ini?" Siaurin, kakak sepupu nya ikut bertanya
"Jelas aku sangat senang, karna kakek mengabulkan keinginan ku" timpalnya
"Maksudmu?" tanya Zera tak mengerti
"Aku minta kepada kakek untuk izinkan kita pindah ke korea dan yang lebih menyenangkan nya lagi, aku akan terus bisa bertemu dengan seseorang yang aku sukai... " pekik nya girang sambil bertepuk tangan tanpa menghiraukan ekspresi terkejut dari kedua kakak nya
"APAAA?!!! "
.
.
.
.Tbc..
Votmen juseyooo 😘😘😘
Kamsahamnidaaa 😘😘💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
RomanceKisah tiga orang gadis cantik yang sangat menyayangi kakek nya dan tidak bisa membantah apapun keinginan kakek mereka. Dan sampai pada suatu ketika, keinginan sang kakek yang tak bisa terbantahkan itu justru membuat mereka bertemu dengan tiga pria t...