Zera berdehem mencoba menghilangkan ke gugupannya. Ia berharap Yoongi tidak mendengar suara jantungnya yang berdetak ribut. Karna jarak Yoongi yang sangat dekat membuatnya hawatir Yoongi malah menertawakannya dan membayangkannya saja Zera enggan.
"Aku bisa memakannya sendiri." ujar Zera mempertahankan kecuekannya seraya meraih sendok yang sedari tadi di sodorkan Yoongi, tapi belum sempat sendok itu berpindah tempat ke tangan Zera, Yoongi dengan cepat menarik kembali sendok itu, lalu menyuapkan es krim tersebut ke dalam mulutnya sendiri.
"Kau bisa gunakan itu." kata Yoongi dengan mengendikan dagunya pada sendok kecil yang tersedia satu lagi di samping mangkuk es krim tersebut seraya kembali menyendok es krim nya dan melahapnya santai.
Jangan lupakan wajah Yoongi yang kembali terlihat menyebalkan, bahkan super menyebalkan di pandangan Zera.
Mendengus kesal dan memutar bola matanya jengah, Zera menyendok es krim tersebut. Mencoba abai pada pandangan Yoongi, bahkan ia menarik mangkuk es krim itu agar lebih dekat dengannya.
"Tch. Dasar gadis bersumbu pendek." decih Yoongi seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.
"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi hah?! Ku tusuk matamu dengan sumpit tahu rasa kau!!" Zera berucap dengan kesal seraya menodongkan sumpit pada Yoongi.
Yang hanya dibalas oleh Yoongi dengan tawaannya. Membuat Zera semakin kesal dan menggebrak meja. Tanpa sadar mereka menjadi pusat perhatian.
"Hei hei.. Kita menjadi pusat perhatian, lihat.." tenang Yoongi seraya mengendarkan pandangannya. "Maafkan kelakuan kekasihku. Dia jika marah memang seram seperti monster. Maaf atas ketidak nyamanannya." ujarnya lagi meminta maaf.
"Yak!"
"Sst.. Hey.. Iya iya maafkan aku, okey.." ujar Yoongi lembut sambil mengusap lengannya yang berada diatas meja. Membuat Zera terkejut akan sikap Yoongi. Jangan lupakan juga senyuman yang sekarang tercetak jelas dibibir tipisnya itu.
Bagaimana bisa Yoongi merubah sikapnya secepat itu. Yang tadinya sangat menyebalkan menjadi lembut seperti ini?
Oh tuhan, Zera dibuat merinding oleh sikap dosen didepannya ini.
Tiba-tiba suara dering ponsel yang berbunyi dari tas Zera mengalihkan keduanya. Membuat tangan Zera dalam genggaman Yoongi terlepas.
Mereka jadi terjebak dalam suasana canggung.
"Siapa yang menghubungimu?" Yoongi bertanya mencairkan suasana.
Zera pun tersadar dan segera mengambil ponsel dari dalam tasnya. Ia mengernyit saat mendapati pesan tersebut dari orang yang tak biasa menghubunginya dan kemudian wajahnya berubah panik saat membaca isi pesan tersebut.
Semua itu tak luput dari pandangan Yoongi, membuatnya penasaran dan juga gelisah.
"Ada apa?"
"Yoongi. Ayo cepat kita harus segera kesana!" Zera berseru panik dan terburu-buru berdiri, membuat ia sedikit limbung karna kakinya terkantuk kaki meja.
"Hei hati-hati, Zera.." Dengan sigap Yoongi menahan tubuh Zera. Dapat ia rasakan tangan Zera yang bergetar dan matanya yang berpendar penuh hawatir.
"Tenang oke. Katakan tujuan kita kemana, aku akan mengantarkanmu kesana." Final Yoongi yang dibalas anggukan oleh Zera.
Setelah membayar bil. Yoongi pun bergegas menyusul Zera yang telah lebih dulu dimobil. Melajukan mobilnya menuju tempat yang diminta Zera.
.
.
.Jungkook dibuat bingung dan panik secara bersamaan saat tiba-tiba Siaurin mendorong dadanya kuat dan kemudian langsung terduduk lemas.
Terisak seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story
Roman d'amourKisah tiga orang gadis cantik yang sangat menyayangi kakek nya dan tidak bisa membantah apapun keinginan kakek mereka. Dan sampai pada suatu ketika, keinginan sang kakek yang tak bisa terbantahkan itu justru membuat mereka bertemu dengan tiga pria t...