Classmate

122 4 2
                                    

Mereka bertiga masih asik mengobrol di meja belakang, Yura juga sudah pindah tempat duduk, karena kebetulan meja sebelah Yumi kosong sedari tadi pagi, jadi y/n memaksa Yura duduk disana.

Kelas tidak dalam kondusif, tentu saja. Sepertinya tidak ada kata jaim pada anak – anak penghuni kelas y/n. Buktinya hari pertama sekolah saja mereka sudah teriak – teriak, sudah membuka salon kecantikan, sudah mabar di pojokan bagi laki – laki.

Hari pertama memang sengaja dikosongkan, katanya untuk pengakraban diri dengan teman sekelas mereka. Ena qan? Iri qan? Bodo.

"WOE WOE WOEE.. KENALAN DONG GAES, MASA GUE GAK TAU NAMA KALIAN" teriak salah gadis yang y/n ketahui namanya Lisa itu didepan kelas.

"LO AJA KALI, GUE SIH UDAH" teriak suara bariton dari bagian belakang kelas.

"HEH LO SIAPA NAMANYA?! MAJU SINI LO"

Dan terjadilah tragedi Senin siang hari ini, ternyata cowok yang menanggapi ucapan Hyerin itu bernama Bambam. Bambam berakhir tragis dengan badannya di geplakin Hyerin pake penggaris papan tulis.

Salahkan Bambam yang gak kontrol mulutnya, segala omongan Hyerin di tanggepin mulu sampe Hyerin panas dengernya.

Setelahnya kelas y/n memulai perkenalan diri dengan cara tak lazim, mau dibilang lazim gimana coba kalo lo harus nyebut nama lo sambil teriak terus habis itu goyang. Sialan emang si Hyerin main iyain usulnya Guanlin.

Berakhirlah acara perkenalan tidak lazim itu saat wali kelas yang tidka mereka ketahui namanya masuk dengan muka garangnya.

"CHILDERNNN" panggil beliau membuat beberapa anak terlonjak kaget.

"Oke, perkenlkan nama saya Jaehwan, saya wali kelas kalian" semua terdiam mendengar suara tegas pak Jaehwan.

Calon guru killer ini mah –yura

Ngapa jadi tegang dah –y/n

Siapa? Namanya tadi? –guanlin

"Siapa pak? Jaelani?" tanya Jinyoung yang mendapat pelototan dari teman sekelasnya.

"JEWANI BAMBANG!" teriak Hyerin ngegas.

"Hah, iya kenapa?" saut Bambam merasa terpanggil.

"Bambang Bam bukan Bambam, yaelaa" koreksi y/n sambil melempar pensil ke Bambam yang duduk disebelahnya.

"UDAH UDAH MALAH RIBUT AJA KALIAN"

Sekelas mendadak hening mendengar suara merdu Pak Jaehwan menginterupsi kegiatan mereka.

"Santai aja kali kayak nonton anabel aja kalian, tegang" ucap Pak Jaehwan sambil tertawa.

"Pak, sehat?" tanya Mina yang duduk tepat didepan Pak Jaehwan.

Uluh, ganteng pisan ini guru kalo ketawa:3

Karungin tidaa yaa

"Nama saya Jaehwan, JAE-HWAN. Jangan salah lagi, mulai sekarang saya wali kelas kalian sampai selesai kelas 1. Saya juga mengampu mata pelakajaran seni. Jadi mohon kerja samanya anak – anak"

Kali pak Jaehwan memperkenal diri dengan senyum, kadang cengar – cengir gitu. Mana pipinya tumpah – tumpah gitu, kan lucu ya.

"Sama saya jangan terlalu kaku lah, kalo mau cerita – cerita sama saya oke aja, mau ajak main pas malem minggu oke juga, yang penting jangan naksir sama ya"

"IDIIH" pekik semua siswa tak terkecuali cowok – cowoknya.

Wali kelasnya ini pd sekali yeorobun.

"HAHAHAHAA" Tawa pak Jaehwan menggelegar dalam ruangan kelas. Melengking, berat, kea kunti ketawaL

"Udah pak, serem" interupsi Guanlin yang diiyakan oleh yang lainnya.

Seketika tawa Pak Jaehwan berhenti "Ekhem"

"Jadi seperti yang bapak bilang tadi, jangan terlalu kaku sama saya. Umur saya juga belum tua – tua amat, baru 25. Yang tadi saya Cuma bercanda, tapi soal kaloo mau cerita atau mau ngajak saya keluar boleh aja asal rame – rame"

"Saya sedikti bangga dengan kalian. Ekspetasi saya kalian gak akan seakrab ini, apalagi kelas ini anaknya beda sekolah semua, gak ada yang satu sekolah waktu SMP. Iyakan? Saya gak tau gimana cara kalian mengakrabkan diri, tapi yang penting sebagai perkenalan saya bawa sesuatu buat kalian"

Sekelas mendadak riuh mendengar ucapan pak Jaehwan, baik banget woi. Mana ada guru yang mau ngasih Cuma – Cuma jajan padahal baru pertama masuk sekolah. Belum kenal semua anak – anaknya lagi. Heuu.

Walaupun Cuma susu pisang sama coklat sebatang, itu cukup buat teman y/n termasuk y/n bersorak senang dan berteriak terima kasih kepada pak Jaehwan.

"Udah norak amat sih. Ndeso kalian, Cuma susu sama coklat doang" ucap pak Jaehwan.

"Kita rela ndeso asal dapet jajan gratis paaak" teriak y/n.

"Iyaa paaak"

"Sering – sering deh paaak"

"I love you bapak Jaelaniii" gak usah tanya siapa yang teriak, Jinyeong.

"Kalo kalian gak macem – macem saya rela duit saya ludes. Apa sih yang gak buat kalian" beberapa siswa bergidik geli mendengar penuturan pak Jaehwan. Tapi tetep seneng sih. Dasar muka dua!

"Oke, sambil makan. Kita atur koordinasi kelas kita. Jadi siapa yang mau nyalon jadi ketua kelas?"



xoxo

Hello, Brother!Where stories live. Discover now