Jungkook sedang memerhatikan panggung pentas yang tengah di rias anggotanya. Berdiri tepat di ujung tangga bagian bawah di dampingi sekretaris incarannya.
"Bi, sponsor udah setuju semua kan?" tanya Jungkook
"Udah semua Kook. Ini panggung yang di halaman jadi di dekor hype gitu?"
"Iya, dekor semenarik mungkin aja Bi. Soalnya yang luar kan emang kita tujukan ke anak – anak"
Gadis bersurai panjang itu mengangguk "Yaudah gue keluar dulu, tadi di panggil kesiswaan" pamit Eunbi menjauh dari Jungkook.
Nggak tau aja dia diperhatiin Jungkook intens dari belakang.
"Awas bintitan lo"
Jungkook memincing ke arah suara familiar yang datang menghampirinya.
"Bacot anjir"
"Ihh.. kacar banget cihh" ucap cowok tadi sok imut.
Jungkook pura – pura muntah di tempat yang langsung di kasih jitakan keras di ubun – ubunnya.
"Anjir lo kalo ngegetok nggak kira – kira" keluh Jungkook mengelus ubun – ubunnya.
Mata kelincinya mengamati penampilan cowok di hadapannya yang lagi ngebantingin sembarang tiga tas yang dia bawa.
"Sejak kapan lo jadi pembokat gini Bang?"
Jimin yang tersinggung tapi juga lelah cuma ngedengus, badannya langsung ia jatuhkan di kursi tribun terdekat.
"Sodara lo tuh kagak ada yang bener" keluh Jimin mengambil nafas.
"Siapa?"
Brakk
Jungkook mengerti tanpa harus di jawab oleh Jimin, dua manusia beda kelamin di tribun atas sana menjadi jawabannya.
Setelah ngebanting pintu aula, Taehyung langsung lari ke bawah, kearah Jungkook yang kebetulan berdiri tepat di hadapannya walaupun agak jauh.
Teriakan maupun makian pun tidak terhindarkan. Bikin siapapun yang ada disana meringis ngeri.
Ngeri antara Taehyung yang ngos – ngosan nurunin dua sampe tiga tangga sekaligus. Dan ngeri liat cewek yang juga ngos – ngosan di belakang Taehyung dengan tatapan 'mati lo manusia laknat'
"AMPUN Y/N. BERCANDA DOANG"
"NGGAK LUCU"
"STOP DONG AHH.. INI TANGGA, BAHAYA WOY"
"BODO ANJIR"
"ADEKK.. ABANG MINTA MAAPPP"
"KAGAAK"
"JEK BANTUIN GUE!!"
Yang di teriaki bantuan cuma nyingkir dari hadapan Taehyung yang masih ada di tengah tribun. Ogah ikut campur.
"DASAR LAK—"
GUBRAAAK
BRUKK
"Mati lo alien!" desis Y/n langsung meloncat di perut Taehyung.
Y/n murka itu, udah kayak iblis keluar dari kandangnya di neraka.
---
Taehyung meringis merasakan perih di rahangnya dan beberapa tempat akibat cakaran adik perempuannya.
Jangan lupakan cubitan yang Taehyung yakin bakalan berbekas besoknya di area dada, perut dan lengannya.
Apes emang kalo udah bikin ngamuk Y/n. Bonyok gini jadinya.
"Lo sih banyak gaya jailin si Y/n" ucap Jimin menonyor kepala Taehyung yang berjalan di sampingnya.
"Makin hari makin mantep aja itu tangan" keluh Taehyung mengelus perutnya yang menjadi korban cubitan.
"Ya gimana nggak mantep kalo gurunya aja si Jeka. Tadi aja kalo bukan Jeka yang gotong Y/n, nggak bakal tuh dia berdiri dari perut lo" jelas Jimin menggelengkan kepala mengingat kejadian barusan.
"Marah beneran nggak dia ya?" tanya Taehyung mengawang.
Jimin berdecak "Masih berani tanya begini setelah lo hampir mampus di tangan adek lo sendiri?" tanya Jimin tidak percaya.
"Gue jadi ngerasa bersalah" gumam Taehyung yang bikin Jimin geleng – geleng kepala.
Lengan pria bertubuh pendek itu melingkar di bahu adik beda sepuluh menit di sampingnya.
"Mentok nih ya Tet, dompet lo ke kuras" bisik Jimin.
Taehyung tersenyum kecut "Yakin lo?"
Jimin menepuk keras rahang Taehyung yang luka "Sakit goblok"
"Adek perempuan lo satu – satunya itu nggak buta. Jangan lo kira adek lo itu nggak liat gerakan tangan lo yang mau nahan roknya juga, ya walaupun gercepan gue"
"Kampret"
"Tapi bener kan?"
"Iyasih"
"Yaudah"
"Yaudah gue mau cuci muka, lo duluan sana ke kelas" usir Taehyung yang di setujui Jimin.
Taehyung memisahkan diri dari kembarannya, berbelok menuju toilet dekat kelasnya. Tetapi langkahnya terhenti saat melihat adiknya tiba – tiba keluar dari toilet perempuan menuju lorong menuju gedung kelas sepuluh.
Ngomong – ngomong aula dengan kamar mandi gedung kelas tiga itu cukup jauh. Aula di lantai dua dan kamar mandi yang baru di sambangi Y/n itu di lantai tiga. Dan letak gedung kelas satu itu persis sebelah aula.
"Habis berantem ngelindur itu bocah" gumam Taehyung segera berlari menuju toilet.
•••
Long time no see guys..Mampir yuk ke work sebelah
Main castnya Jungkook di bantu oleh Hyung dan teman - temannya.
Jungkook disana as an INFP boy. Which is Jungkook aslinya juga INFP😆
Kalo genrenya sih life, family, friendship, love. Dominan mananya, ya kalian baca aja worknya wkwk..Sekian, thank you for your attention yeaa
Borahe💜💜
YOU ARE READING
Hello, Brother!
Fanfic"Sejak kapan gue punya adek?" 'Sejak ladang gandum dihujani meteor cokelat dan jadilah coco crunch'