Upacara

90 5 0
                                    


Y/n membalikkan tasnya membuat isi tasnya keluar semua berserakan di mejanya.

"Mampus gue" lirihnya kalut.

"Perasaan udah gue masukin tas deh"

"Apa di loker ya"

Y/n langsung lari ke loker di koridor kelasnya, membukanya buru – buru berharap ada atribut upacaranya.

Nihil.

Dan Y/n rasanya mau bolos aja, tapi nyalinya nggak segede itu buat bolos waktu upacara.

"Upacara di lapangan bukan di koridor"

Suara bass dari belakanganya hampir membuat jantungnya copot, tanpa nengok juga dia tau itu abangnya sendiri.

"Ya lo ngapain disini?" Tanya Y/n sengit.

"Gue liat cewek nyariin topinya, sampe isi tasnya berantakan di mejanya"

Y/n tau siapa yang dimaksud, sadar diri kok. Tiba – tiba kepalanya tertekan sesuatu yang dipakaikan oleh pria dihadapannya.

"Bang Taehyung" panggil Y/n dengan tatapan bermakna.

Taehyung menatap Y/n curiga "Ada maunya kan lo?! Itu topi udah nangkring tuh di kepala lo"

Yang di tatap cuma tersenyum lebar "Dasi lo gue pinjem lah Bang" pintanya memelas.

"Enak aja lo, nggak ada yang nyuruh lo nggak bawa dasi" tolak Taehyung mengamankan dasinya di belakang badannya.

Tipikal kakak kelas bandel, pakai dasi kalau upacara doang. Selain itu lepas bodoamat nggak dipake.

Dan itu nurun ke adek perempuan mereka.

Beda sama Jungkook, ketua OSIS mah emang harus jadi contoh. Itu dasi hasil karya Bunda nangkring rapi di leher tiap hari.

"Banggg.. Lupaa.. Adek lo sendiri nih, masa lo tega" rengek Y/n mengeluarkan andalannya. Puppy eyes.

Dan Taehyung adalah pemilik hati lemah saat diberi hal lucu semacam ini.

Langsung aja ia melempar dasinya ke Y/n.

"Yess" pekik Y/n girang langsung memakai topinya.

"Iya sama – sama" ucap Taehyung kesal.

"Hehe.. Makasih Abang Tae sayaang" ucap Y/n mencium kilat pipi kakaknya.

Taehyung yang di tinggal Y/n cuma senyum – senyum nggak jelas. Lumayan kan morning kiss.

Tapi tanpa Taehyung tau nggak jauh di depannya Y/n tengah menahan tawanya. Mau dia pakai topi atau engga kan tetep kena detensi. Soalnya atributnya kurang ikat pinggang. Dan mau sembunyi dimana juga dia bakal tetep kena.

Dan lumayan setidaknya dia ada temen di hukum berdiri ditengah lapangan pas upacara. Siapa lagi kalo bukan Taehyung abangnya.

Tapi sampai setengah jam upacara mulai dan Y/n berdiri tegak menghadap peserta upacara dengan sinar mentari yang langsung menusuk matanya dia nggak ngerasa ada aliennya yang maju kedepan.

'contoh sebelah bapak ini yang tidak boleh ditiru. Baru saja masuk sudah melanggar ini itu. Kalau memang pelupa taruh saja di loker atau emang kalian malas?'

Y/n tidak menanggapi Pembina upacara yang mengoceh, dirinya terfokus kemana kakaknya pergi, kenapa tidak dihukum.

Jengkel setengah mati. Otaknya sudah siap melakukan sesuatu kalau sampai menemukan kakaknya usai upacara nanti.


--


Tadi setelah dia tanya kesana – kesini akhirnya anak PMR ngasih tau kalo Taehyung sakit di UKS.

Y/n yakin itu bullshit.

Sakit apaan, tadi aja cengar – cengir nggak jelas.

"Heh bangun lo!" sentak Y/n mengguncang Taehyung brutal.

"Brisik"

"Pengkhianat!" ucap Y/n kesal.

Merasa tidak terima Taehyung bangun dari tidurnya, ia duduk memandang gadis di hadapannya.

Untung adiknya, coba bukan. Udah dia sembelih di tempat.

"Apaan"

"Lo harusnya di hukum. Malah tiduran disini" cibir Y/n tidak terima.

Taehyung menatap Y/n meremehkan "Lo kira gue nggak tau lo ngerjain gue" katanya bangga.

Y/n mendengus masih nggak terima "Ogah gue ya panas – panasan di sana, terus mandi keringet kaya lo gitu. Ewh"

Y/n melongo "Kurang ajar emang lo"

"Heh mulut lo itu ya" tegur Taehyung.

"Gue panas – panasan, keringetan, malu, rambut gue lepek terus lo malah asik tiduran disini?" omel Y/n tanpa berhenti.

"Tau gitu ngapain gue minjem dasi sama topi lo?!" sungutnya berkacak pinggang.

Yang kena semprot hanya tertawa melihat sungutan adikknya sekaligus penampilan gembel adiknya.

"Ini sekolah bukan buat gembel kaya lo. Mau gue mandiin?"

Baru aja Y/n mau mukul abangnya, sebuah suara menginterupsi mereka.

"Y/n bukannya sudah waktunya ke kelas?"

Gadis itu melipat bibirnya dalam – dalam. Di belakangnya sudah pasti ada guru BK angkatannya, siapa lagi kalau bukan Bu Sunny.

Cerah seperti matahari tapi juga mematikan.

Y/n tersenyum manis menghadap Bu Sunny.

"I-Ini Bu, mau ambil plester" kata Y/n mencari alasan.

"Siapa yang luka?" Tanya Bu Sunny mengintimindasi.

"Yumi Bu. Saya duluan Bu, permisi" pamit Y/n keluar tanpa membawa apapun.

Taehyung menahan senyumnya melihat adiknya yang tidak berkutik di hadapan Bu Sunny.

"Kim Taehyung?" panggil guru killer yang langsung di tanggapi Taehyung.

"Istirahat sampai pulih. Kamu sudah tingkat akhir, ujian menanti" nasihat Bu Sunny dengan senyumnya.

Taehyung tersenyum balik "Makasih ibu cantik" goda Taehyung tersenyum manis yang langsung bikin guru incaran guru lainnya itu tersenyum kecil.

Padahal dalam hatinya Taehyung mengumpat, kenapa juga harus tebar pesona ke guru yang menurutnya nggak secantik Bu Soojung guru bahasa inggrisnya.




...

Stay safe everyone.

Salam sayang dari kakak lucnut.

gambarnya nggak dapet yang ejdi:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

gambarnya nggak dapet yang ejdi:(

Hello, Brother!Where stories live. Discover now