Mad

82 5 0
                                    



BRUK

Y/n terbanting di balik tembok koridor sepi antara tangga dan toiletnya.

"Are you crazy?!" pekik Y/n merasakan nyeri di bahunya yang sempat terbentur sebelum punggungnya.

"Are you crazy?" tiru gadis yang berdiri di hadapan Y/n.

Gadis dengan bet garis tiga di lengan kirinya menjauhkan wajahnya dari Y/n hanya untuk mengamati Y/n dari atas sampai bawah.

"Mantannya Taehyung?"

Y/n mengernyit, kepalanya ia miringkan balik menatap gadis di hadapannya "Lo siapa" Tanyanya balik.

"Wendy. Pacarnya Taehyung"

Y/n tertawa "Yakin? Yakin lo nggak ngaku – ngaku pacarnya Taehyung?"

Wajah Wendy mengeras "Yang sopan lo sama kakak kelas"

"Lo aja nggak sopan sama gue. Ngapain gue harus sopan" sahut Y/n tanpa beban.

"Punya nyali juga lo?" ucap Wendy meremehkan.

"Sama lo doang ngapain gue nggak punya nyali?"

Wendy tertawa, tangan menepuk – nepuk pipi kanan Y/n yang langsung di tepis sang pemiliknya.

"Tangan lo kotor" ucap Y/n yang langsung membuat senyum meremehkan Wendy luntur.

"Berhenti disini atau gue bisa ngelakuin hal lebih dari ini" peringat Wendy sebelum meninggalkan Y/n menghampiri kedua temannya.

Y/n terpaku. Rasanya ia ingin menarik perkataannya tadi. Itu tadi di luar kendalinya. Y/n yakin hidupnya nggak akan setenang beberpa minggu ini.

~~

"Wendy? Yang blasteran itu?" Tanya Yumi memastikan.

Y/n mengangguk "Siapa sih?" Tanya Y/n memandang Yumi penasaran.

"Anaknya ketua komite. Kelakuannya rada – rada, dan gue denger sih emang dia pacarnya Bang Taehyung" ucap Yumi melirih di akhir, mengamati raut wajah Y/n.

"Gue anaknya yang punya" gumam Y/n.

Yumi tersenyum sambil menepuk lembut bahu Y/n.

"Lo tanya ke abang lo aja soal hubungannya sama Kak Wendy" saran Yumi yang langsung di anggguki Y/n.

"Nanti"

"Tumben lo tanya ginian?" Tanya Yumi.

"Gue.. Abis ribut sama Wendy"

"Serius?!"Guanlin yang baru menghampiri kedua temannya di pojokan langsung membelak.

"Bercanda lo?" Tanya Guanlin memastikan

"Nggak guna gue boong"

"Jangan main – main sama grup mereka kalo lo nggak mau ngebongkar identitas lo sendiri"

Y/n menatap Yumi datar "Barusan lo bongkar" ucapnya

"Identitas? Apaan?" Tanya Guanlin

Yumi merutuki mulutnya "Bukan apa – apa" ucapnya seadanya

"Ngomong – Ngomong gue merasa tersakiti nih" ucap Guanlin jujur.

Y/n menghela nafas "Nanti ya Lin, tagih aja gue bakal cerita. Tapi nggak sekarang"

Guanlin mengguk patuh "Santai kali kalo emang nggak mau bilang nggak apa, terserah lo" ucap Guanlin menenangkan.

Yumi maupun Y/n tersenyum tulis "Makasih ya Lin" ucap Y/n tulus.

Guanlin mengangguk.

"Y/n udah ngerjain PR lo?" Tanya Daehwi yang baru saja menyerahkan tagihan SPP

"Hah PR?"

"Kebiasaan"

"Biasa emang"

"Mampus"

--

"Lo pacaran sama Wendy?" Tanya Y/n yang baru masuk ke rumah bersmaan dengan Taehyung.

Y/n geram nggak dapet jawaban apapun "Bohong aja terus lo, nggak peduli gue" ucap Y/n berjalan cepat melewati Taehyung.

"Y/n! Lo dapet info dari mana sih?" Tanya Taehyung mengikuti Y/n

"Jawab aja sih. Paling juga jawaban iya. Kalo engga, lo nggak mungkin muter – muter" skak Y/n.

"Kenapa kalo gue pacaran sama Wendy?" Tanya Taehyung akhirnya.

Y/n berhenti di ujung tangga "Cewek kayak dia Bang? Serius?" Tanya Y/n tidak percaya.

"Lo nggak berhak menilai siapapun dari luarnya aja" sengit Bang Taehyung.

Y/n mendengus, mendadak semuanya menyebalkan. Bahkan Taehyung pun berpikiran sama.

"Gue berhak. Kita hidup di Negara demokrasi kok"

Taehyung menghela nafas berat "Gue nggak mau debat, gue nggak mau ribut. Kita selesaiin disini, awas kalo lo berubah sikap ke gue" ancam Taehyung memasuki kamarnya yang disambut kembar tidak identiknya.

"Nggak di resti ya lo?" Tanya Jimin meledek.

"Sejak kapan juga Y/n mau ngerestuin abangnya deket sam acewek lain" balas Taehyung kesal.

"Di kasih tau marah, nggak di kasih tau marah juga. Giliran bohong marahnya bukan main"

Jimin tertawa "Udah sih, butuh proses juga kali"

Sedangkan di pintu yang tidak tertutup sempurna ada Y/n yang mengernyit tidak suka.

Hello, Brother!Where stories live. Discover now