Selain sibuk nugas sama kelas online, Y/n gak ngapa - ngapain.
Tapi cuma berlaku sampai 3 minggu karantina. Selebihnya dia mulai ngeluh bosen.
Abangnya sampe kesel sendiri denger dia ngomong bosen, atau ngerusuh kesana kemari.
Kemarin juga sempet ngerusuh Hoseok waktu ada kelas. Udah deh, heboh itu kelasnya Hoseok nemu yang bening - bening.
Hari ini, dalam rencana hari bumi, Y/n niat beli masker dan sembako pakai uang tabungannya.
Bener - bener semuanya dia pakai, gak peduli goalsnya yang mau ia capai pakai itu uang tabungan.
Gara - gara postingan aktivis di explore ignya, dia jadi mikir kemana - mana.
Separuh uang tabungannya ia transfer ke lembaga sedangkan sisanya dia beliin macem - macem.
Dibantu juga sama Bunda kemarin belinya, abangnya juga bantuin bungkusin sembakonya.
Karena adek punya rencana itu, akhirnya semuanya tergerak. Semua abangnya ikut iuran, juga Ayah sama Bunda.
Kumpul berapa tuh uang, mereka beliin sembako sama mereka transfer ke rekening lembaga aktivis yang open donasi.
"Udah semua, Bang?" Tanya Y/n yang hari ini pakai jeans panjang, hoodie sama masker. Tertutup sesuai perintah Bunda.
"Udah, sana masuk ke mobil. Kita jalan" jawab Namjoon yang baru nutup bagasi penuh sama bungkusan mereka.
"Y/n, Abang kemana?" Tanya Ayah yang baru balik dari pos satpam bikin keterangan keluar.
"Dibolehin, Yah?" Tanya Y/n yang udah was - was gak diizinin keluar.
"Boleh asal nurut aturan" jawab Ayah sambil cuci tangan di kran yang ada di samping garasi.
Denger berita baik dari Ayah, Y/n langsung lari masuk rumah. Teriak - teriak nyuruh abang - abangnya turun dan berangkat.
Berbekal tiga mobil dengan kapasitas besar, mereka mulai jalan keluar. Gak ada tujuan, pokoknya muterin ibu kota aja.
Mobil pertama ada Ayah, Bunda, Jimin, Taehyung dan sembako di bagasi dan kursi belakang.
Mobil kedua ada Seokjin yang jadi supir, disebelahnya ada Hoseok dan dibelakang ada Y/n bersama sembako.
Mobil ketiga ada Yoongi yang nyetir, Jungkook yang ngegame di sampingnya sama Namjoon yang duduk dikursinya dibelakang. Sedangkan kursi yang lainnya sampai ke belakang mobil sama kayak di mobil kedua, di tekuk buat tempat sembako yang cuma nyisa satu buat duduk pihak ketiga.
Gak ada yang spesial hari ini, yang biasanya dimobil bisa jogetan ria. Sekarang mereka cuma diem merhatiin jalan sepi.
Iya, sepi.
Dan itu aneh buat mereka. Seumur mereka hidup disini gak pernah liat jalanan kota sesepi ini. Bahkan lebih sepi dari hari lebaran.
Kalaupun sama, vibe-nya beda. Kali ini ada nyesek - nyeseknya.
Y/n merengut, gak tau deh kenapa juga hari ini suasana hatinya lagi down banget.
Bukan down yang senggol bacok, tapi lebih ke senggol dikit mewek. Hari ini dia juga ngerasa semangat tapi lesu disaat yang sama.
Hoseok yang merhatiin adiknya daritadi udah gatel pengen tanya, tapi ragu waktu liat muka adiknya yang mendung banget.
Takut gak mau diganggu.
YOU ARE READING
Hello, Brother!
Fanfiction"Sejak kapan gue punya adek?" 'Sejak ladang gandum dihujani meteor cokelat dan jadilah coco crunch'
