Ini sudah menjelang malam tapi Jungkook belum kelihatan sama sekali, Eunha yang dari tadi sudah setia menunggu di area parkir motor tapi ia tidak melihat tanda-tanda dari Jungkook.
Apa jangan-jangan Jungkook masih berada di ruang kesehatan bersama Chaeyeon? Akhirnya Eunha pun memutuskan untuk pergi kesana, tidak biasanya Jungkook membuat Eunha menunggu seperti ini.
Koridor kelas jelas terlihat sepi karena memang ini sudah waktunya pulang, bahkan perawat di ruang kesehatan pun sepertinya sudah tidak ada.
Tangan nya yang sudah siap membuka pintu ruangan itu tiba-tiba terhenti..
"Tidak bisakah kau mengantar ku pulang Kook? Kakiku sangat sakit"
"Biar kupesan kan taksi ya"
"Tidak mau, aku ingin kau yang mengantar ku pulang"
Eunha mengurungkan niat nya untuk masuk ke dalam setelah mendengar percakapan mereka, tidak salah lagi itu adalah Jungkook dan Chaeyeon.
"Tapi Chae-
"Aku mohon Jungkook"
Cukup mendengar semuanya, Eunha memutuskan untuk pergi dari sana. Ia mengambil kesimpulan bahwa hari ini dia akan pulang sendirian..
Gadis itu semakin yakin hubungan Jungkook dan Chaeyeon tidakklah hanya sekedar teman biasa.. Tahu begitu Eunha tidak usah menunggu lama di parkiran tadi jika ia tahu akan begini. Seharusnya juga Jungkook memberitahunya jika ingin mengantar Chaeyeon pulang.
Baru saja tadi pagi perasaan nya dibuat melayang oleh Jungkook, tapi sekarang mood nya sudah memburuk karena pria itu juga.
***
Sudah 15 menit lamanya, Eunha hanya duduk diam di halte bus. Ia sama sekali tidak berniat ingin pulang, entah berapa bus yang sudah terlewat didepannya tapi gadis itu tetap tidak beranjak dari sana.
Pandangan nya menatap kosong ke arah sepatu sneakersnya, ia hanya ingin sendirian saja saat ini. Entah apa yang membuat Eunha menjadi begini.
"Eunha?"
Ia mengangkat kepala nya saat mendengar seseorang memanggil namanya..
"Kenapa kau masih disini? Ayo biar kuantar pulang"
Awalnya Eunha tidak tahu siapa pria itu, tapi setelah membuka kaca helm nya ia langsung tersenyum manis mengetahui itu Jimin.
Jimin segera memberikan helm cadangan nya pada Eunha dan mengantar nya pulang, pria itu sempat terkejut karena saat Eunha memberitahu arah rumahnya. Sama persis seperti arah rumah Jungkook.
Mereka sudah sampai didepan gerbang rumah berwarna hitam keemasan itu, Jimin melepas helm nya terlihat bingung.
"Kau tinggal disini?" Tanya Jimin.
Dan hanya dibalas dengan anggukan Eunha.
"Tapi ini rumah Jungkook.."
Ah benar.. Jimin belum tahu jika Eunha dan Jungkook tinggal bersama, pantas saja pria itu terkejut.
"Aku akan jelaskan semuanya lain waktu.. Terimakasih sudah mengantar ku pulang Jimin"
"Baiklah.. Tapi kau tidak apa kan? Wajahmu terlihat sedikit pucat"
"Aku tidak apa, hanya lelah saja setelah jam olahraga tadi.. Aku masuk dulu ya" Jawab Eunha dengan tersenyum.
Eunha pergi memasuki rumahnya dan meninggalkan Jimin dengan rasa khawatir sekaligus masih heran kenapa Eunha dan Jungkook tinggal bersama...
***
Ini sudah pukul 8 malam dan Jungkook belum pulang juga, padahal Eunha sudah memasakkan 2 porsi makan malam untuknya dan Jungkook.
Ia takut makanan nya akan segera dingin jika Jungkook pulang nanti.Gadis itu meraih ponsel nya dan mencoba menelpon Jungkook, tapi tetap saja tidak diangkat olehnya. Kemana sebenarnya Jungkook?
Namun tidak lama setelah itu Eunha mendengar suara motor Jungkook didepan.
Begitu Jungkook masuk ke dalam rumah dan ia menemukan Eunha sudah berada di meja makan, menunggunya. Ia menghampiri Eunha dan duduk didepannya.
"Eunha maaf karena aku memberitahu mu dulu-
"Cepatlah makan, nanti segera dingin" Eunha menyela kalimat Jungkook dan segera memakan makananya.
Tentu saja Jungkook terkejut dengan sikap Eunha barusan, tidak biasanya Eunha begini..
"Kau tidak apa? Wajah mu sedikit pucat"
Tangan Jungkook yang ingin menyentuh kening Eunha namun ditepis halus oleh gadis itu..
"Aku tidak apa" Ujar Eunha dingin.
Itu semakin membuat Jungkook bertanya-tanya ada apa dengan Eunha?
"Kau marah padaku?" Tanya Jungkook langsung.
Eunha menghembuskan napas nya dengan kasar, dan meletakkan sendok dan garpunya seketika. Ia menatap tajam ke arah Jungkook.
"Tolong jangan bersikap seperti ini Jungkook.. Kau bersikap perhatian terhadap gadis lain tapi tadi pagi kau terang-terangan mengatakan mencintaiku.. Apa maksudmu sebenarnya?!"
Eunha sudah tidak tahan lagi terhadap sikap Jungkook, apa sekarang pria itu mulai mempermainkan hatinya.
"Aku benar-benar tidak mengerti maksud mu Eunha.."
Gadis itu tersenyum miring mendengar jawaban Jungkook.
"Semua pria sama saja.." Ujar Eunha lalu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju atas.
Jungkook mengejar gadis itu dan menahan tangan nya ketika sudah sampai di tengah tangga.
"Katakan apa salahku? Aku sama sekali tidak paham perkataan mu Eunha"
Eunha menatap dalam mata Jungkook, entah gadis itu masih tidak yakin dengan perasaan nya tapi Eunha bisa menemukan jawaban nya sekarang..
"Aku tidak suka kau dekat dengan Chaeyeon"
Kalimat Eunha barusan membuat Jungkook terdiam ditempatnya..
"Aku tidak suka saat kau bersikap perhatian padanya.. Aku tidak suka melihat kau mengantar gadis itu pulang"
Bulir hangat dari kelopak matanya mulai menetes, Eunha sudah tidak bisa menahan perasaan sedihnya lagi.
"Aku-
Cup~
Mata nya membulat sempurna saat merasakan bibir cherry nya menabrak sesuatu yang lembut.. Yang tidak lain adalah bibir Jungkook..
"Jungkook... Menciumku?"
#Haaiii semuaa, ada yang udah bosen sama cerita ini? Hehe maaf ya kalo ceritanya udah agak nyeleweng.. Tapi makasih atas semua dukungan kalian, comment kalian. Aku harap tetep stay baca MSMG yaa💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister My Girlfriend [Eunkook] ✔
Fanfiction[Complete] Bukan maksud hati untuk mencintai adik nya sendiri, tapi Jungkook tidak bisa menahan dirinya untuk jatuh kedalam pesona Eunha.. [ 27-01-19] - [ 28-07-19]