My Fault..

3.5K 400 57
                                    

HALOO SEMUA GIMANA KABARNYA SELAMA AKU TINGGAL? 😂😂
Karena aku udah kangen banget sama kalian, aku ga betah lama2 hiatusnya haha..
Aku sarankan sebelum kalian baca ini baca ulang part sebelumnya yaa, supaya ingatan kalian kembali lagi 😂







Happy Reading❤












Yuna yang awalnya bingung kenapa Eunha tiba-tiba berada di tengah jalan, lalu pandanganya jatuh pada sebuah taxi yang tidak jauh dari sana sedang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Eunha tanpa ia sadari.

Yuna segera berlari cepat untuk menyelamatkan gadis itu, kenapa Eunha sama sekali tidak melihat ke arah belakang..

"EUNHAAA!!!"































"DUARR!!"

Tubuhku kaku menengang merasakan darah yang begitu banyak terciprat ke wajah ku, aku tidak bisa berteriak ataupun berjalan menolongnya. Eunha yang seharusnya tertabrak oleh mobil taxi itu terselamatkan karena Jimin.

Aku menyaksikan dengan mata kepala ku bagaimana terpentalnya tubuh Jimin karena menolong Eunha.

"JIMIN!!!"

Eunha berlari dan menangkup wajah Jimin yang sudah berlumuran darah, aku tidak mampu melangkahkan kaki ku.. Aku terjatuh lemas tidak kuat menopang tubuhku sendiri, aku tidak mampu untuk datang kesana melihat kondisi Jimin yang sangat parah.

"Jimin buka mata mu!! Sadarlah Jimin!!"

Eunha yang sudah tidak memperdulikan sikutnya berdarah akibat bergesekan dengan trotoar karena ia didorong oleh Jimin tadi, air mata nya terus mengalir jatuh membasahi kedua pipi tembamnya.

"E-eunhaa" Pria itu bahkan saat ini tidak bisa mengucapkan satu kata dengan lancar, dada nya yang sudah tidak mampu menarik oksigen disekitarnya terus naik turun dengan cepat.

Eunha terus berteriak meminta tolong pada orang-orang disekitar untuk membantu menelpon kan ambulan, tapi mereka hanya diam saja hanya menatap betapa parah nya kondisi Jimin saat ini.

Tidak tahan lagi, dengan tangan yang berlumuran darah karena menyentuh wajah Jimin. Eunha mengambil ponselnya dengan gemetaran, ia menghubungi 911 untuk meminta pertolongan.

"Halo nona apakah ada situasi darurat disekitar anda?"

Dengan sesenggukan gadis itu berusaha berbicara normal menjawab sambungan teleponnya. "Terjadi kecelakaan mobil disini, tolong segera kirim ambulan secepatnya!!"

"Baiklah tolong tenang nona, beritahu kami dimana lokasi anda sekarang"

"Di jalan Gung-dong, Guro gu Seoul aku mohon tolong cepatlah!" Eunha yang sudah tidak kuat melihat betapa mengenaskan kondisi Jimin saat ini, ia sampai tidak sadar telah berteriak.

"Kami akan segera kesana"

Eunha mematikan sambungan teleponnya dan kembali menangkup kedua pipi Jimin, berusaha terus berbicara pada Jimin untuk tetap membuatnya sadar.

"Sebentar lagi ambulan akan segera datang. Kau akan baik-baik saja"

Jimin hanya tersenyum tipis dan tangan nya mulai terangkat lalu membelai rambut Eunha yang sudah berantakan saat ini.

"A-aku ingin m-mengatakan ini sebelum aku mati.."

Eunha semakin menangis keras mendengar perkataan Jimin barusan.

My Sister My Girlfriend [Eunkook] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang