[14] Robohkan Dindingnya, Reggy!

58 12 0
                                    

"Akhirnya! Topeng iblis, gurita merah, panda tersenyum. Tidak salah lagi, kalian pasti Red Code," ujar salah seorang pria. Badannya kekar, telanjang dada, sehingga otot-otot besar menyembul bebas. Selain itu, di bagian dada kirinya tercetak tato segi enam berwarna hijau.

 Selain itu, di bagian dada kirinya tercetak tato segi enam berwarna hijau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Bull

"Wah-wah, Mas Bull. Keliatannya mereka kuat banget, ya? Jadi gregetan, deh!" timpal lelaki yang satunya, mengenakan pakaian serba putih, termasuk masker dan rambut sekeningnya. Ia terkesan kemayu, terbukti dari cara bicara juga tingkahnya yang gemulai.

 Ia terkesan kemayu, terbukti dari cara bicara juga tingkahnya yang gemulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Mavis

"Siapa kalian?" Cosmo merespons.

"Sudah jelas, bukan?" sahut Bull, si pria kekar, "kami anggota Elite."

"Eh, Mas Bull. Jangan to the point gitu, dong. Kita harus ngenalin diri baik-baik supaya mereka ngerti. Ehem ... halo, namaku Mavis, anggota Elite kesembilan. Salam kenal, ya." Mavis, si lelaki kemayu itu tersipu malu.

"Hoy, Mavis! Apa yang kau lakukan?! Mereka musuh kita, tahu! Sebagai anggota Elite, kita harus tegas," kritik Bull, "kalian bertiga! Di mana Eien bersembunyi?"

Sontak saja Samael dan kedua rekannya tercekat. Ternyata dua lelaki di depan mereka benar-benar dari Elite. Meski tingkahnya kurang meyakinkan, tetapi tato segi enam dan pertanyaan barusan sudah memberikan bukti yang cukup. Alhasil, ketiganya musti memutar otak demi menyembunyikan fakta bahwa Nemean telah berpindah inang.

"Maaf, kami tidak punya waktu untuk diskusi alot," timpal Samael, sok sibuk.

"Cih! Masih mau berkelit, ya?" Bull menyeringai, "bagaimana kalau kita bermain sebentar?"

"Main?! Wah, kedengarannya seru! Ikutan, dong!" Mavis bertepuk tangan antusias.

"Diamlah!" serobot Bull, "Hoy, Red Code! Bersiaplah menghadapi penanggung beast terkuat sejagad raya!"

Bull menguatkan pijakan, seiring sembulan syaraf di kepalanya yang kian tampak. Gigi pria itu bergemertak, terkesan tengah memaksa sesuatu untuk keluar. Satu-dua menit kemudian, dahinya mulai menunjukkan gelagat aneh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEAST: RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang