🌸Bab 8🌸

7.7K 171 2
                                    

Dan mereka terlihat sangat bahagia sampai-sampai melebihi orang yang dapat hadiah seperti mobil misalnya 😊
Mungkin mereka dapat hadiah atau dorpres😁

Setelah beberapa menit mereka menyadari bahwa aku disini. Dan memanggil ku untuk membicarakan sesuatu hal yang sangat penting, mungkin pendapat atau usulan tentang masalah pekerjaan Ayah. Entah lah aku tidak tau🤔

"Azka" panggil Ayah

"Iya Yah ada apa?" Jawabku

"Kemarilah nak ayah dan ibu ingin ngomong sesuatu yang sangat penting" jawab ayah serius

Sudah kuduga pasti ada sesuatu yang sangat penting dan ingin disampaikan.

"Jadi begini Ayah dan ibu ingin menjodohkan kamu dengan anak dari sahabat ayah" jelas ayah to the point.

"Apa?" Jawabku kaget. " Apakah ini tidak terlalu cepat, aku pun tidak mengenal siapa yang akan menjadi istriku. Apakah dia baik, sopan atau jangan-jangan dia malah suka mabuk-mabukan dan keluar malam" protesku

"Kalau ngomong itu di pikir dulu. Asal ngomong aja gak baik tau" nasehat Ibu

"Tapi Yah Bu, sampai segitunya kalian ingin aku menikah sampai-sampai kalian Carikan dan menjodohkan ku" jawabku mulai emosi

"Sudah cukup jangan berpikir aneh-aneh dan jaga ucapan mu jika berbicara dengan orang tua. Kami hanya ingin yang terbaik untuk kamu" jelas ayah mulai tersulut emosi

"Sudah-sudah jangan bertengkar" ucap ibu melarai. "Dan kamu Azka apakah penawaran Ayah dan Ibu itu sangat buruk bagimu. Sudahlah nak terima saja, kamu juga sudah dewasa waktunya untuk menikah, kamu mau apa lagi?
Sudah cukup, kamu coba terima apa salahnya?" Jelas ibu panjang lebar

"Tapi Yah Bu, aku tidak pernah melihatnya" jawabku memelas

"Kamu percaya sama Ayah dan Ibu nak" jawab ibu

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Bagaimana apakah kamu menerima perjodohan ini nak?" Tanya ayah mulai tenang kembali

Aku berpikir sebentar untuk menjawab pertanyaan Ayah barusan. Mungkin ini sudah jalan ku begini.

"Baiklah kalau begitu aku terima perjodohan ini" jawabku singkat.

"Alhamdulillah" jawab mereka bahagia dengan jawaban ku.

***

Thank you

The Perfect CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang