🌸Bab 15🌸

12.6K 256 14
                                    

Setelah sibuk membantu Mama dan lainnya masak, masakan pun sudah siap dihidangkan. Makanan pun siap santap.

"Cepat bangunkan suamimu" perintah Mama

"Siap komandan" sambil berjalan menuju kamar

Apa dia sudah bangun atau belum? Gimana cara membangunkannya nanti?
Aku harus apa? ' pertanyaan diriku sendiri'
Bismillah semoga sudah bangun.
Ku buka pintu kamar dan teryata dia masih tidur. Mungkin dia sangat lelah karena dia belum istirahat. Waktu pernikahan saja kata Mama dia masih bekerja.

"Kak bangun kak" kataku sambil menggoyang lengannya. "Ayo sarapan dulu"tambahku

"Hemm sebentar lagi" jawabnya masih dengan mata yang tertutup

"Sarapan dulu nanti di lanjut lagi tidurnya"nasehatku

Kemudian dia bangun dan langsung masuk kamar mandi untuk cuci muka.
Kemudian keluar dengan wajah yang sudah lebih fresh.

"Ayo kebawah katanya mau sarapan" Tuturnya

"Ayo" sambil berjalan keluar kamar

Dimeja makan sudah ramai keluarga dan sanak saudara yang saling mengantri mengambil makanan

"Pagi Mah Pak" sapa Kak Azka

"Pagi nak" jawab mereka kompak

"Kia ambilkan suamimu makan" perintah Mama

"Kakak tunggu sebentar aku ambilkan makan" kataku

"Tidak usah aku bisa sendiri" jawab Kak Azka

"Nggak apa-apa, Kakak duduk saja" perintah ku

Aku mulai mengambil makanan untuk kak Azka dan aku. Kemudian kami makan dengan diam tidak ada pembicaraan lagi.

"Emm Pak Ma" panggil kak Azka pada bapak dan mama. " Setelah ini kami mau langsung ke apartemen. Apakah Bapak dan Mama mengizinkan?" Tanyanya

Aku sungguh kaget, kenapa harus sekarang sih. Nggak nanti-nanti saja

"Ya silakan. Jika itu keputusan kalian" jawab Bapak

"Terimakasih Pak Ma" jawab kak Azka

Setelah makan aku kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan ingin bertanya kepadanya, kenapa pindah sekarang.

"Kak aku pengen bicara"

"Iya bicara saja"

"Kenapa kita pindah sekarang"

" Biar kita bisa mandiri. Kenapa kamu masih keberatan? Kalau keberatan tidak apa-apa kita bisa pindah besok. Aku akan bicara lagi dengan Bapak dan Mama"

"Eh... Tidak begitu maksud ku. Tapi jika itu keputusan mu aku ikut aja"

"Ok. Sekarang bereskan barang-barang yang akan kamu bawa"

"Baiklah"

"Bisa aku bantu yang mana yang kamu bawa lagi?"

"Yang itu kak. Aku mau bawa semua berkas itu"

"Berkas apa ini?"

"Nanti aku jelaskan kalau kita sudah pindah ke apartemen"

"Ok"

Setelah mengemas semua yang aku bawa pindahan. Tak lama ada mobil yang akan membawa barang-barang semua yang aku kemas.

Setelah itu aku pamit pada semuanya yang masih ada dirumah ini. Rasanya sedikit berat tapi mau gimana lagi. Sudah kewajiban istri menuruti kata-kata suami.

Kemudian aku masuk mobil yang sangat mewah bagiku. Mobil yang belum pernah aku tumpangi dan ini baru pertama kalinya, mobil itu adalah BMW 740Li.

***

Bye-bye 👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Perfect CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang