🌸Bab 2🌸

12.1K 392 7
                                    

Setelah mengamati rumah dari luar yang cukup ramai kayaknya. Aku melangkah kan kaki ku masuk. Mulai membuka knop pintu dan benar memang kakak ku datang beserta suaminya. Mungkin Mas Surya lagi libur kerja, biasanya dia jarang kesini biasanya hanya kak Nadin dan Reihan.

"Assalamualaikum" kataku sambil menuju kursi ruang tamu yang sedang ramai.

"Waalaikumsalam. Hei anak Ibu sudah pulang" jawab ibu sambil senang karena beberapa hari harus flight.

"Iya nih baru pulang. Kerja terus nikah sana" sahut Kak Nadin

"Benar itu. Jangan kerja terus kapan nikah" ganti sahut mas Surya.

Ini adalah kata-kata yang paling aku hindari dari beberapa tahun yang lalu, selalu itu-itu yang di tanyakan😏

"Nanti lah belum saatnya" jawabku

"Belum saatnya bagaimana, lihat umur semakin hari umur itu semakin tua bukan malah sebaliknya Dek" omel kak Nadin

"Benar kata kakakmu nak, kapan kamu menikah ibu sudah tidak sabar melihat kamu menikah" kata ibu menimpali

"Aku belum ada joboh Bu, tunggu Waktu lah" kataku sambil memutar mata jengah

"Bukan tidak ada jodoh tapi kamu aja yang males cari" kata kak Nadin sambil memangku anaknya

"Bukan males tapi belum ada yang cocok untuk ku" jawabku

" Mau tak carike pie" kata kak Nadin menggunakan bahasa jawanya

"Bener itu kata kakak mu, Biar dicarikan mungkin bisa dosen seperti kakakmu bisa juga mahasiswinya" jawab ibu mulai berpikir menimbang-nimbang perkataan kak Nadin

"Nggak usah aku bisa cari sendiri, emang aku kelihatan gak laku banget ya sampai-sampai di carikan. Gak lah" jawabku mulai sedikit emosi

"Sudahlah Ma, Buk mungkin Azka pengen cari sendiri yang menurutnya baik dan sesuai dengan keriterianya. Nggak usah di paksa begitu lah" ucap mas Surya melerai kak Nadin dan ibu

"Bener kata mas Surya" jawabku mendukung😒

"Nggak usah dibela Mas, seneng dia kalau dibela" jawab kak Nadin

"Tapi Azka jangan seneng dulu dia juga harus mikir juga karna kamu kan sudah dewasa, umur sudah cukup, soal nafkah insyaa Allah lancar tidak ada hambatan, kerja mapan, mau tunggu apa lagi" nasehat mas Surya

Aku pikir mas Surya dukung aku tapi teryata sama😒
Mungkin bener juga kata kak Nadin, ibu sama mas Surya. Tapi aku belum menenukan yang pas.

"Sudah-sudah ayo makan kasian baru pulang sudah di suruh cari istri" kata ibu menyuruh makan.

Padahal ibu juga nyuruh cari istri' aneh😒

"Azka Mandi dulu sana Setelah itu makan" suruh ibu

Aku berjalan ke kamar tanpa suara apapun. Kamarku ada dilantai dua rumah ini. Pulang kerja capek malah ditanya aneh-aneh.

Kulangkah kan kakiku keatas, capek, penat, bad mood rasanya aku ingin mandi biar sedikit lebih fresh dan beban sedikit berkurang.

Aku buka knop pintu kamar yang bernuansa putih, hitam dan abu-abu. Tapi lebih dominan hitam dan abu-abu. Warna yang ku suka yang terlihat lebih laki-laki dan tidak warna-warni.

Kamar ini yang selalu kurindu saat flight, walau pun sampai rumah mesti ditanya aneh-aneh. Aku rebahkan tubuhku ke kasur yang cukup besar atau king size. Rasanya empuk dan nyaman walau pun tak senyaman hotel yang mahal, tapi ini jauh lebih nyaman dari segalanya. Setelah beberapa saat aku mulai mengambil peralatan mandi.

Setelah beberapa menit mandi rasanya lebih fresh dan lebih segar dan terlebih beban lebih kurang walau pun sedikit. Aku mulai mengeringkan ramput yang masih basah dengan handung sambil di gosok-gosok.

Tok....tok.....tok.....

"Iya ada apa" kataku sambil masih menggosok-gosok rambut

"Ayo makan nak"kata ibu dari luar

"Maaf, bu tadi aku sudah makan di cafe sama Rio" jawabku

"Oh ya sudah kalau begitu kami makan duluan" sambung ibu

"Iya" jawabku

Namun beberapa menit kemudian tidak ada sahutan, mungkin ibu sudah kebawah untuk makan.

***

See you 👋 next part




The Perfect CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang