🌸Bab 12🌸

5.4K 170 1
                                    

Tidak terasa pernikahan ku sudah dekat. Besok adalah hari pernikahan ku. Tapi aku belum pulang, aku akan pulang nanti malam.

Aku belum tau siapa nama calon istriku siapa? Bagaimana nanti jika akad nikah?
Aku putuskan untuk menelpon Ayah.

"Assalamualaikum Yah"

"Waalaikumsalam Nak. Ada apa?"

"Azka mau tanya siapa nama calon istri Azka yah?"

"Namanya Azkia Aurellia binti Heriawan"

"Terimakasih yah. Nanti Azka hapalin namanya biar nanti saat akad bisa lancar"

"Aamiin semoga lancar nak. Kamu sudah sampai mana?"

"Masih di Malaysia yah, belum flight"

"Pesan ayah besok jangan sampai kamu terlambat. Besok kamu juga harus di dandani. Kan kalian menikah menggunakan adat Jawa"

"Insyaa Allah tidak. Aku usahakan agar tidak terlambat yah"

"Baiklah kalau begitu. Istirahat sana sambil menghapal nama calon istri mu"

"Iya Ayah. Assalamualaikum"

" Waalaikumsalam"

Kalau dilihat dari namanya unik sih. Mungkin dia unik seperti namanya. Aku harus menghapal namanya jangan sampai salah. Bisa malu nanti jika salah, seorang Azka salah saat acara penting dan bersejarah baginya dan keluarga besarnya. Bisa malu aku nanti, jadi bahan tawaan orang-orang.

***

Besok aku menikah dengan orang yang aku tidak tau namanya. Hari ini aku dimanjakan harus luluran, dan sebagainya untuk acara besok agar terlihat lebih cerah dan biar fress. Tidak terasa besok aku menikah dan statusku menjadi seorang istri.

Banyak kerabat dan sanak saudara saling berdatangan sejak kemarin. Rumah ku menjadi ramai. Aku senang saudara ku dan keluarga ku pada kumpul begini. Jarang-jarang kumpul seperti ini, mungkin jika ada perkawinan atau acara besar lainnya.

Tidak disangka hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ya hari ini aku menikah. Aku sudah dirias dan menggunakan baju adat Jawa. Aku bercermin memandangi diriku sendiri 'cantik' gumamku. Tiba-tiba pintu kabar ada yang membuka, ternyata itu adalah Mama.

"Cantiknya anak Mama" sanjungnya

"Terimakasih masih Mah. Mama juga lebih cantik dari aku"

"Bisa saja kamu. Tidak nyangka putri Mama sudah mau menikah" ucapnya berkaca-kaca

"Mama apaan sih malah nangis" aku pun ikut nangis

"Sudah jangan nangis nanti makeup nya jadi jelek" ucap Mama

"Terimakasih atas segalanya yang Mama dan Bapak berikan selama ini. Dan maaf belum bisa membuat Mama dan Bapak bangga dengan ku" ucapku panjang lebar

"Huss.... Ngomong apa sih kamu. Mama dan Bapak selau bangga dengan semua yang kamu lakukan. Kamu bisa mengurus pertambangan kamu sendiri dan itu hasil jerih payah kamu sendiri tanpa minta ke orang tua. Itu sudah cukup nak. Pesan Mama untuk kamu jadilah istri yang baik untuk suamimu kelak nak. Jangan terlalu sibuk mengurus pertambangan lagi ya. Nasehat mama.

"Insyaa Allah Ma, akan ku ingat pesan Mama" jawabku meyakinkan Mama.

"Baiklah kamu akan turun jika ijab Kabulnya selesai dan nanti Mama akan menjemput mu" peringat Mama

"Siap Bos"jawabku sambil hormat

***

Bye-bye 👋

The Perfect CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang