12. Balasan setimpal

54 24 3
                                    

"Vin.." panggil Dito gemetar sambil menggoyang kan tubuh Vino.

Vino langsung melirik ke arah Dito dengan tatapan berharap bahwa adik nya tidak dalam bahaya.

Tapi kenyataannya Dito langsung melihat kan lokasi keberadaan adik nya itu.

Tanpa fikir panjang Dito langsung menjalan kan mobil nya dengan kecepatan tinggi, tanpa memperdulikan satpam yang berjaga di gerbang dan tanpa memperdulikan keselamatan mereka.

"Lo mau cari mati Dit." Kesal Farzan.

"Lo diam, ini tentang keselamatan adik gue dan adik nya Vino." Bentak Dito.

Farzan hanya bisa diam dan pasrah mendapatkan bentakan sahabat nya itu.

Dia tak mau juga memperpanjang masalah dengan keemosian Dito dan termasuk juga Vino.

Farzan dan Bram mengerti, sangat mengerti betapa panik nya sahabat nya ini.

Hanya butuh waktu lebih kurang lima menit mereka sampai di tempat adik nya di sekap oleh seseorang.

Dan tanpa aba-aba, Vino langsung berlari ke gedung tua yang sudah tidak layak itu disusul Dito,Bram dan Farzan.

Vino menendang kuat pintu gudang, dan mencari keberadaan Anisya dan Aurel dari satu ruang ke ruangan yang lain.

Namun nihil adik nya tak juga di temukan.

Tapi setelah mau keluar mereka mendengar suara tawa samar samar dari arah Utara ruang an.

Tak butuh waktu lama mereka langsung berlari menuju ruang itu dan mendobrak pintu ruangan.

Anisya dan Aurel yang sudah sangat berantakan terisak dan hanya pasrah dengan kepala yang di tundukan. Banyak luka bekas cambukan di seluruh tubuh mereka.

Anisya Maupun Aurel takut sesuatu yang sangat amat buruk akan terjadi pada mereka.

Namun setelah kedatangan empat cogan tersebut Syhela,Tesya,dan Meica.
Langsung berbalik kearah mereka dan berniat melarikan diri.

Tapi Keempat cowok itu langsung menutup rapat pintu agar tak ada celah bagi cewek yang nggak tau diri ini kabur.

Sedangkan Anisya dan Aurel masih sama terisak dengan kepala tertunduk tak mau melihat kedatangan seseorang lagi.

Vino langsung menghampiri kedua nya lebih tepat nya menghampiri Aurel yang dia harus memastikan keadaan adik nya itu.

Vino langsung melepaskan ikatan kaki dan tangan Aurel dan di lanjutkan dengan Anisya.

Setelah selesai Aurel langsung berhamburan ke pelukan Vino menangis terisak di dada bidang kakak nya itu.

Sedangkan Anisya masih sama walaupun ikatan sudah terlepas tapi Anisya masih takut dengan semua ini.

Dito angkat bicara karna sudah tak sanggup lagi menahan dan melihat penderitaan adik nya sekarang.

"LO APA IN ADIK GUE BANGSAT." Teriak Dito tepat di telinga cewek tersebut.

Spontan ketiga cewek itu langsung menutup telinganya rapat-rapat karna teriakan Dito yang begitu keras.

Dengan masih emosi Dito langsung mengambil tali cambukan yang di gunakan Syhela dan dua temannya.

BUUKK...

satu cambukan mendarat mulus di badan Syhela di susul Tesya dan Meica.

Mereka meringis kesakitan,namun dengan masih emosi yang menggebu
Dito mengulangi hal yang sama sampai yang ketiga kali nya dan pada saat itu Dito tak memandang lawan cewek atau cowok.

The Distance Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang