4. Ancaman

83 40 6
                                    

  Seketika bel berbunyi,itu adalah sebuah keajaiban bagi Aurel karna tidak terjebak dengan pertanyaan yang di lontarkan Aldito. Sebenar nya dia sangat gelagapan menjawab dan tidak ada terlintas sedikitpun jawaban yang cocok untuk di beri alasan yang tepat.

"Huuuhhhhh" helaan nafas panjang Aurel karna selamat dari pertanyaan yang sangat sulit untuk di jawab,Sebenar nya nggak sulit juga sih. Tapi bagi Aurel lebih baik dia menjawab soal fisika 100 buah. Dari pada harus menjawab pertanyaan atau mungkin dapat di katakan sebagai pernyataan Aldito kepada nya.

"Lo kenapa rel?" Tanya Anisya.
"Aahh gue nggak papa kok,emang kenapa?"
"Hmm nggak siih,tapi tadi gue dengar lo menghela nafas gitu deh?"
"Iiihh nggak kok perasaan lo aja kali."

****

Saat jam pulang berbunyi nyaring di penjuru sekolah. Aldito menghampiri Anisya ke kelas nya, hal itu membuat Aurel merasa gugup kembali dengan kehadiran Aldito.

"Sya.. yukk pulang!"
"Iyaa kak,tapi teman gue gimana?"
"Eeh gue nggak papa kok sya,bentar lagi juga ada yang jemput kok,lo duluan aja." Potong Aurel.

"Yakin nih lo nggak papa gue tinggal sendiri.?" Tanya Anisya.
"Iya nggak masalah kok." Ucap Aurel tersenyum.

Anisya dan Aldito pun pergi keluar kelas menuju parkiran.
Sedangkan Aurel akan melangkah menuju gerbang sekolah, tapi seketika ada tiga orang cewek yang menghalangi langkah nya.

Aurel menatap muka tiga orang cewek itu satu persatu. Yaa seperti nya mereka kakak kelas.

"Ada apa kak?" Tanya Aurel santai tanpa rasa takut sedikitpun.
"Lo teman nya Anisya yang sok centil itu.?" Tanya salah satu kakak kelas, yang di perkirakan Aurelia dia adalah ketua geng dari teman nya itu.

"Iya kak,emang kenapa sama teman gue?" Tanya Aurel masih santai.
"Bilangin yaa sama teman lo yang sok cantik itu. Jangan centil centil sama cowok gue,kalau dia masih kayak gitu,gue akan kasih perhitungan sama dia." Ucap cewek tadi panjang lebar sambil tersenyum sinis dan langsung pergi meninggalkan Aurel di ikuti oleh teman nya yang lain.

Ancaman itu tak di hiraukan oleh Aurel, dan Aurel langsung berjalan tanpa beban menuju gerbang sekolah, menunggu jemputan nya datang.

****

Sesampai nya Anisya dan Aldito di rumah Mama nya menyambut dengan senang hati dan penuh rasa cinta pada anak-anak nya.
"Capek sayang.?" Tanya Mama Anisya dan Aldito pada mereka berdua.

Mereka memberi senyum penuh cinta pada Mama tercinta nya. "Banget Ma." Jawab Aldito sambil memeluk Mama tercinta nya itu.

"Iihh kakak,gue kan mau peluk Mama juga,gimana sih." Ucap Anisya cemberut.

Hal itu tidak di hiraukan oleh Aldito dan dia masih memeluk Mama tercinta itu.
"Jangan cemberut gitu dong muka nya,sini peluk Mama juga." Ucap Mama Shinta pada Anisya sambil merentangkan tangan kiri nya.

Dan hal itu di sambut ceria oleh Anisya.
Tak setelah memeluk Mama nya. Shinta pun berkata.

"Udah sana mandi dulu terus habis itu langsung makan, Mama udah siap kan tuh dimeja makan." Ucap Mama Shinta.

Aldito dan Anisya pun melepaskan pelukan dari Mama nya dan tersenyum manis pada Mama nya,lalu mereka berlari menuju kamar masing masing untuk mandi.

****

Setelah selesai mandi,Anisya menuju meja makan. Disana sudah ada Kak Dito,Mama dannn Papa nya.
Papaaa sorak Anisya dan langsung berlari untuk memeluk papa nya itu.
"Papa udah lama pulang nya.?" Tanya Anisya melepas pelukan papa nya dan langsung duduk di samping Aldito.

"Nggak juga sih sayang. Oiya gimana hari pertama sekolah nya? Seru.?" Jawab dan tanya Aditya kepada anak nya.

"Seru pa,aku udah dapet teman baru loh. Nama nya Aurel sifat nya sama gitu sama aku." Ucap Anisya heboh.

"Oh yaa??,kapan kapan ajak main kesini ya" ucap Shinta memotong pembicaraan Antara Anak dan Bapak.
"Iya ma,pasti dong."

"Yaudah sekarang kita makan dulu aja,cacing cacing dalam perut dito udah mati kelaparan nih." Ucap dito dengan ekspresi menahan lapar

"Kakak apa apaan sihh,Ganggu orang lagi bahagia aja deh." Ucap Anisya sebal.

"Hahah,ya udah nanti kita lanjut lagi ya cerita nya,kasihan juga tuh kakak kamu Dito." Ucap Aditya berkata di sela sela tawa.

____


Jangan lupa vote And follow💕

The Distance Friendship [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang